Finding A True Love - Kim Taeyeon

Chapter 17

[FLASHBACK]

Jeonju, 9 maret 2011

"taetae.. hurry up!!"

"tunggu ppany ah.." balas taeyeon dengan napas terengah-engah. Tangan kirinya bersandar ke batang pohon, sedangkan sisa nya memegang lutut. Bocah kim itu kelihatan kesulitan mengatur napas.

"apa masih jauh?? Sebenarnya kita mau kemana?" Sambung nya sambil menyusul langkah stephanie yang sedang berkacak pinggang.

Stephanie tidak menjawab. Bocah periang itu kembali melanjutkan perjalanan nya. Membuat taeyeon menghela napas panjang. Bukan untuk yang pertama kalinya dia mempertanyakan hal yang serupa. Tapi reaksi gadis hwang masih sama seperti saat dia pertama kali bertanya.

"taetae balliwa!! kamu kok lelet banget sih" Stephanie kembali menggerutu. Dia kesal karena jarak diri nya dan bocah kim selalu jauh setiap kali dia melihat kebelakang.

"Makanya kalo di ajak lari pagi itu ikut. Stamina kamu benar-benar payah tae" Tiffany menarik lengan gadis di belakang nya yang masih mengenakan piyama dragon ball Z.

taeyeon tidak membalas ucapan stephanie. dia terlalu kesulitan menyamai langkah energic bocah hwang itu.

Sudah 20 menit waktu berlalu sejak stephanie membangunkan nya dengan paksa dan menyeretnya keluar rumah secara paksa. Padahal taeyeon masih ingin terlelap sambil memeluk dokong kesayangannya. Bukan berjalan cepat menuju tempat antah berantah seperti ini.

Taeyeon mengedarkan pandangan ke sekeliling. Hanya pohon dan tumbuhan liar saja yang bisa dia temukan.

GLUP. Tiba-tiba dia menyesali keputusanya beberapa menit yang lalu. Yaitu, menuruti keinginan stephanie menerobos hutan kecil di belakang rumah.

"ppany ah, aku belum pernah kesini. Kita mau ngapain?? Langit juga masih gelap ppany ah. Kamu gak takut?? Balik aja yuk" Bujuk taeyeon hati-hati. Takut gadis hwang itu mengamuk

Stephanie mengabaikan bisikan semut di belakang. Dia malah menambah speed kaki nya sambil melirik jam unicorn pink yang melingkar di pergelangan tangan nya.

"ppa-ppany ah" jerit taeyeon terkejut.

Gadis hwang itu hanya bisa menghela napas melihat taeyeon terombang-ambing di belakangnya. "Ckckck. kamu dan kertas terlihat gak jauh beda"

Setelah berjalan beberapa meter. Stephanie memperlambat langkah nya. "kita istirahat sebentar"

"finally!! Aku bisa mati kalau kamu nyeret aku lebih lama lagi" taeyeon merebahkan badan nya sembarangan ke atas rumput. Piyama yang dia kenakan sudah terlanjur kotor saat dia terjerambab akibat tersandung batu.

"karena kamu keliatan lemah kayak gini maka nya anak-anak nakal itu suka nge-bully kamu" Ujar stephanie sambil mengambil posisi duduk di sebelah taeyeon.

"hei. Aku gak di bully" Bantah taeyeon sambil bangkit dari rebahan nya.

"liat memar di kaki kamu tae. Kalau kemarin aku telat datang. Mungkin gak hanya kaki kamu yang memar"

Taeyeon memalingkan wajahnya

"taetae.."

"aku gak lemah ppany ah. Aku hanya gak suka keributan apalagi perkelahian. Lagian baru sekali kemarin mereka main fisik. Kamu terlanjur datang sebelum aku melawan"

"Kamu mau ngelawan pakai apa? Ini??" stephanie menggoyang-goyangkan lengan kurus taeyeon.

Taeyeon sontak memanyunkan bibir nya

"Aku udah sering ngajakin kamu ikut latihan beladiri. Tapi kamu gak pernah mau. Kalau kamu gak bisa melindungi diri kamu sendiri, bagaimana cara kamu melindungi orang lain tae?"