THE STARRY NIGHT

6

"apa yang sedang kamu lakukan timjangnim?" tanya salah satu anggota tim b, melihat jong kook ada di bawah meja ji hyo
"aku sedang mengambil bola, memangnya apa lagi" jawab jong kook menunjukan bola kasti yang ditangannya. Lalu duduk di meja ji hyo.
"bola?"
"bola?" Tanyanya dengan wajah bingung namun ia tidak mau ambil pusing, ia melanjutkan pekerjaannya. melihat orang tersebut fokus pada komputernya, jong kook membaca agenda ji hyo hari ini, dimana pada catatan trsebut ji hyo sedang melakukan syuting yang berlokasi di pantai.

----

Ji hyo mengarahkan para artisnya untuk scene selanjutnya
"adegan ini sangat penting, lakukanlah yang terbaik,"
"ne"
"aku mohon, berjuanglah"
"ne"
"semangat"
"semangat"
"ayo mulai" suruh sutradara
Setelah mengarahkan, ji hyo kembali ke balik layar, dia memperhatikan dengan jeli apa yang tergambar di layar sutradara. Melihat ji hyo fokus pada pekerjaannya, ji woon pun tersenyum dan terlihat semakin suka pada ji hyo.
Ji woon menemani ji Hyo, dan bolos kekantor.

Setelah melakukan syuting, ji hyo makan bersama kru-nya dan dia satu meja dengan ji woon. Ji hyo memesan semangkuk gukbap.

"gukbap adalah makanan yang paling cocok dimakan saat cuaca dingin"
Setelah makan ji hyo melihat handphonenya eommanya menelpon namun ia tidak mengangkatnya.
"aku tak membayangkan syuting yang sesungguhnya, aku benar-benar panik, aku sudah mau gila, aku belum terbiasa melakukan semuanya sendiri" ujar ji hyo malah curhat pada ji woon. Ia frustasi. Namun rasa frustasi ji hyo langsung hilang ketika dia mencicipi gukbap yang dia pesan.
"kuahnya enak sekali"
"iya benar, dulu aku suka makan disini dengan naik sepeda, ternyata masih ada sampai sekarang, masih bertahan"
"kamu naik sepeda?" tanya ji hyo
"ya, aku menghabiskan waktu sebulan untuk keliling korea, bokongku sangat sakit, aku tidak mau melakukannya lagi, tapi itu sangat seru, aku juga bertemu banyak teman baik, dan soal sepedaku, aku masih menyimpannya dirumah" cerita ji woon
"aku masih bersepeda, jadi kaki ku.." ucap ji woon dengan nada menggoda mendengar itu, ji hyo hampir tersedak
"apa? Apa yang dia mau lakukan? Aku bingung dia kasih isyarat sesuatu, begitukah? Atau cuman aku yang halu?" ucap ji hyo melihat kelakukan ji woon yang seperti menggodanya
"bibi aku minta garam" ji woon mengangkat tangan nya yang berotot itu, jin Woon sengaja menggulung lengan kemejanya.
"ambil saja sendiri di meja yang ada garamnya"
"ne, baiklah" ji woon lalu mengambil garam, namun jika Hyo jadi salah fokus ia terus memperhatikan ji woon
"kamu tidak mau?" tanya ji woon menawari garam karena ji hyo bengong melihatnya
"ne"
"garam"
"mau" ji hyo langsung mengambil sedikit garam

Selesai makan, ji woon mengajak ji hyo jalan-jalan di pinggir pantai.
"ini terlalu dingin, ayo kita kembali ke penginapan" ucap ji hyo
"kenapa? Ini sangat indah"
"apanya? Aku tak bisa lihat apa-apa, selain air dan pasir, aku tak terlalu suka, ayo masuk" ji hyo berjalan meninggalkan ji woon namun ji woon langsung menarik tangannya
"sunbae, apakah kamu tahu, kamu terlihat sangat manis?" untuk sesaat ji hyo terbuai oleh rayuan ji woon
"hacim" ji hyo bersin dan melihat ji woo menutup wajahnya membuat rasa terbuai itu langsung melayang hilang.
"kita semakin jadi pasangan yang serasi yakan" ucap ji woon
"jangan main-main" damprat ji hyo dengan kata-kata
"kenapa? Kamu sudah tahu perasaanku, sunbae menurutmu kenapa aku mengikuti sampai sini?" tanya ji woon
Saat ingin menjawab ji hyo malah mengangkat telpon dari jong kook
"ne, timjangnim"
"baik"
"kamu mau kabur lagi?" tanya ji woon namun tidak di tanggapi oleh ji hyo.

"ani, itu.." jong kook mengomeli ji hyo karena syutingnya belum juga selesai.
"kenapa? Timjangnim kim kenapa dia menghubungimu kalian kan bukan satu tim lagi?" tanya ji woon melihat ji hyo menutup telponnya.
"sejak aku masuk ke perusahaan, timjangnim adalah bosnya, jadi dia masih berhak menyuruhku ini dan itu"
"aku iri"
"iri? Belakangan aku banyak menderita karena kamu iri?. Kubersamanya selama 4 tahun, sampai ku bosan dimarahi olehnya" ungkap ji hyo dengan wajah kesal