22

553 35 5
                                    

Setelah mengantar temannya itu, jong kook langsung mendatangi rumah ji hyo. ji hyo sudah ada di dalam rumah, ia tidak jadi kerumah eommanya.

“ting nong”
“ne”
Ji hyo membuka pintu.
“bisa kita bicara?” tanya jong kook takut ji hyo marah padanya
“kita bicara di taman itu saja”
“ne”

Jong kook dan ji hyo berjalan beriringan menuju taman bermain.
“kamu tadi ke restoran bersama go hee?” tanya jong kook
“ne, aku juga melihatmu”
“ah, kamu lihat wanita yang di bersama ku tadi?”
“ne aku lihat, dia cantik”
“dia temanku, dia baru pulang kemari dari kanada”
“ne”
“kamu marah? Karena aku berbohong padamu?” tanya jong kook menghentikan langkah ji hyo memegang tangannya lalu menuntun duduk di sebuah bangku
“anni, kenapa aku marah? Bukankah dia temanmu? Dan lebih dia baru saja kembali, kamu pasti ingin bertemu dengan temanmu, wajar saja kamu berbohong tapi lain kali jujurlah  tak apa”
“kalau tidak marah kenapa tidak menatapku?”
“karena aku sudah menghapus make up ku, kamu lihat aku memakai pakaian seperti ini” jong kook tersenyum
“gwencana, kamu tetap cantik, lihat aku” suruh jong kook mengangkat sedikit dagu ji hyo yang menunduk. Ji hyo akhirnya menatap jong kook.

-----

“ji hyo-a” panggil jung jae baru saja ji hyo masuk , jong kook  berjalan di belakang ji hyo
“gumawo, sudah membantuku kemarin, keponakanku sangat menyukainya”
“sama-sama sunbae”
“pulang kerja kamu ada rencana?” tanya jung jae
“ne, ada” jawab ji hyo berbohong
“ah, baiklah kalau begitu, lain kali saja”
“ne sunbae”
Belum lama jung jae pergi ji woon menghampiri ji hyo membawa kotak makan milik ji hyo
“sunbae, aku membuatkan ini untukmu, terimakasih kimbab kemarin” ucap ji woon
“ne, sama-sama” ji hyo menerima makanannya.
Belum sempat ji hyo duduk tae ho memanggilnya
“ji hyo, tolong kerjakan ini untuk ku”
“ne”

Ji hyo melakukan pekerjaan yang disuruh tae ho padanya. Sementara jong kook duduk di bangkunya.
“sepertinya aku harus tahan seperti ini” ucap jong kook lalu menghela nafas

Keadaan kantor sangat berantakan, semua berkas berserakan dan tidak beraturan. Ji hyo sedikit kesal melihat semua ini berantakan. Ji hyo pergi kedapur dan ternyata di dapur sedang ada rae yun.

“yun-a, kita begini lagi”
“ne, dalam  3 hari kedepan kita tidak bisa pulang”
“kamu baik-baik saja, maksudku anakmu itu baik-baik saja?” tanya ji hyo
“tentu,dia sehat”
“selama  hari kedepan kita akan berperang kamu sudah menyiapkan dirimu?”
“tentu saja, lihat ini” ucap rae yun menunjukan tas besar yang di bawa oleh rae yun
“makanan? Kamu bawa juga?”
“anni, kenapa aku harus bawa, disini kan sudah banyak buah-buahan nanti kalau aku lapar paling tidak aku pesan antar saja yakan?”
“ne, aku juga sedang malas makan di luar”
“ayo kita kembali bekerja biar semuanya cepet selesai” ajak rae yun
“ne, kamu hati-hati perutmu sepertinya mulai membesar”
“tentu saja”

Ji hyo kembali bekerja jong kook mengirimnya pesan
“aku sedang di luar kamu mau makan apa”
“apa saja, yang penting enak”
“baiklah” ji hyo tersenyum tapi tidak membalasnya.

“sunbae, aku punya salad buah kamu mau?” tawar go hee
“ani, go hee-a gumawo makanlah”
“ne” tae ho memperhatikan ji hyo yang terus bekerja, dan go hee memperhatikan tae ho
“sepertinya kang timjangnim belum move on dari ji hyo sunbae” ujar go hee dalam hati

“makanlah” suruh jong kook membuat semua karyawan memperhatikan ji hyo dan jong kook
“ne, gumawo” ucap ji hyo menerima makannan dari jong kook dan memakannya
“ooohhhhh, ada apa dengan kim timjangnim dan ji hyo?” ledek salah satu pegawai
“ne, kalian pacaran ya?”
“benakah?”

Ji hyo dan jong kook hanya tersenyum, tidak menjawab.
“haruskah aku bilang iya, tapi jong kook sepertinya tidak mau memberitahu semuanya

“haruskah aku bilang iya, tapi sepertnya ji hyo akan merasa tertekan jika aku mengatakan iya”

THE STARRY NIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang