"kalau bukan dia, apa ada laki-laki lain? temuilah dulu, tak ada ruginya" ji hyo teringat perkataan rae yun
Ji hyo masih bingung, haruskah ia menemui ji woon di depan sana? Haruskah aku membuka hati untuknya?
Setelah terus bertanya dan tidak menemukan jawabannya ji hyo langsung menghampiri ji woon yang sedari tadi sudah melambaikan tangannya kearah ji hyo. di dalam jong kook masih memandangi ji hyo. Nampak jelas kalau ia tak suka, namun kali ini dia tak bisa berbuat apa-apa."sunbae yang cantik mau makan apa?" tanya ji woon
"makanan enak" jawab ji hyo
"makanan enak? Aku tahu dimana yang enak"
"dimana?"
"baiklah ayo kita pergi sekarang" ji hyo dan ji woon berjalan beriringan menuju tempat itu----
Saat berjalan menuju mobilnya, jong kook mendapatkan sms dari seseorang.
"iklan promise dibatalkan" jong kook tahu akan seperti ini jadi ia biasa saja, namun ia mengambil kesempatan itu untuk mengganggu kencan ji hyo."iklan promise telah dibatalkan" jong kook mengirim sms itu pada ji hyo karena ia tahu ji hyo adalah orang yang selalu kepikiran pada urusan pekerjaan.
Namun ji hyo tak kunjung membalasnya. Jong kook masih menunggu balasan dari ji hyo di dalam mobil sambil mendengarkan lagu kesukaannya "just the way you are_bruno mars, lagu itu sudah berkali-kali berputar namun ji hyo tak membalasnya"
Dreet
"iya" ji hyo membalas jong kook hanya dengan satu kata itu, jong kook membacanya kesal namun ia langsung mencari cara lain agar mereka terganggu.
"kamu dimana?" tanya jong kook namun saat ingin mengirimnya, jong kook mengurungkan niatnya, dia memilih untuk menghidupkan musicnya dan pulang.----
Karena proposal kemarin di tolak. ji hyo langsung membuat proposal baru dan memberikannya pada jong kook
"ini sama sekali tidak berarti, apakah kamu sudah pikirkan dengan baik?" tanya jong kook memberikan proposal yang ji hyo buat
"mereka sudah memutuskan, kamu juga tahu masalahnya apa" jawab ji hyo tidak mengambil proposal itu
"dia tak akan suka melakukan hal seperti ini"
"tapi, kita terus ditolak dan waktu syuting.." ucap ji hyo terhenti karena jong kook memukul-mukul proposal itu di meja karena emosi membuat orang-orang melihat ke arahnya
"jangan bahas syuting, kamu tak mau dengar aku? Kamu mau apa? Iklan itu sudah direncanakan dengan baik, menurut analisa datanya,, sudah kubilang jangan terpaku pada data. Dan kamu masih tidak mendengarkan aku? Kehabisan ide, aku sudah memperingatkanmu kan?" ujar jong kook dengan wajah datarnya.
"kamu tidak bilang" ji hyo berteriak
"kapan kamu bilang? Kalau sampai aku bisa membuat iklan yang bagus, apa yang akan kamu lakukan? Mungkin kamu tidak akan puas, kamu memang gila kan?" lanjut ji hyo mencengkram kemeja jong kook, kontan saja perlakuan ji hyo itu membuat semua orang bengong.
Tapi ternyata semua itu hanya hayalannya saja, karena pada kenyataannya dia tak berani melakukan hal tersebut.
"aku akan ulangi lagi" jawab ji hyo pada kenyataanya dia tersenyum lalu mengambil proposalnyaSeperti biasanya ji hyo akan curhat pada rae yun
"kim jong kook adalah psikopat" ujar ji hyo lalu memakan wafer yang ia pegang
"hei, apa kamu harus begitu?"
"kemarin setelah aku menerima kabar itu, aku langsung mengerjakan sampai matahari terbit. Jika itu orang lain mungkin akan memujiku karena menyeraahkan rencana proyek baru. Dia malah membentakku, dia manusia bukan sih? Aku yakin sekali dia masih jomblo, dia mencoba memakanku hidup-hidup, dia memang bukan manusia.." omel ji hyo
"hei hei, kamu lupa tahun lalu dia dapat penghargaan" potong rae yun langsung mendapat tatapan yang menyeramkan dari ji hyo
"kalau mau marah, marahlah" suruh rae yun takut lalu tertawa membentuk huruf v dari tangannya
"sudahlah, jangan kesal lagi. Bagaimana kencanmu dengan ji woon?"
"kencan apa? Kemarin pulang kerja dan terima pesan promise dibatalkan.."
"hei, katakanlah padaku, aku ingin tahu, bagaimana? Apa yang kamu lakukan?"
"aku pergi makan kimchi guk"
"kimchi guk?" tanya rae yun bingung, kenapa orang kencan makan kimchi

KAMU SEDANG MEMBACA
THE STARRY NIGHT
Romansa(Private acak) (Yuk follow dulu ) The Starry Night menceritakan tentang Song Ji Hyo, karyawati di sebuah perusahaan advertising. Ji Hyo ingin sekali sukses dalam urusan pekerjaan dan kehidupan cinta. Namun ia malah terlibat dengan tiga pria sekaligu...