13

317 26 0
                                    

Eomma ji hyo dan tae ho sedang di café dekat kantor.
"sebenarnya disekitar sini banyak tempat makanan yang enak" ucap tae ho
"tak apa, aku sebentar lagi akan pergi. Kamu bekerja disini juga?" ujar eomma ji hyo lalu meminum kopi miliknya
"ya, begitu"
"apa ji hyo tahu kamu bekerja disini?"
"dia tahu"
"kalau begitu, kalian.."
"tidak, hubungan kami sangat berantakan saat ini, ji hyo sangat membenciku"
"tidak, aku hanya bertanya tadi, santai saja. sejujurnya aku sering membuat kencan buta untuk gadis itu"
"kencan buta?"
"ya, aku ingin ji hyo segera menikah, aku menjodohkannya dengan pria yang cukup baik, dewasa, aku tak  mau memuji anakku, tapi ji hyo memang sulit untuk dekat dengannya, namun dia memang mudah bergaul."
"benar ji hyo memang gadis yang baik, hanya sayang saja"
"sayang?"
"nde?"
"anni, kamu pasti menyesalkan tidak memperhatikan dia"
"ne"
"baiklah, sepertinya aku harus pergi. Jaga kesehatanmu"
"ne eommonie"

Sementara itu ji hyo terus mencari jung jae yang menghilang ntah kemana
"ah, kemana dia?"
Ji hyo akhirnya menemukannya.
"sunbae aku lapar"
"ya sudah ayo makan, aku juga lapar"
"bukankah dari tadi sunbae sudah banyak makan, kenapa masih lapar"
"tentu saja"

Ji hyo dan jung jae sedang makan bersama
"dreeetttttt" jong kook mengirimnya pesan
"bagaimana gambarnya?"
"ini jelas-jelas nomor teleponnya, tapi kenapa dia bersikap seperti ini padaku?" gumam ji hyo membacanya, ji hyo tidak membalasnya
"sunbae, apa kamu pernah berpacaran di kantor?"
"tentu.. tak ada. Tapi, itu tidak akan nyaman ketika putus nanti jika 1 kantor."
"benar"
"tapi, manusia seperti itu, kalau suka sekali dia akan melindungi orang tersebut dan mengorbankan dirinya sendiri"
"ya kurasa. Sunbae boleh aku bicara jujur"
"katakanlah"
"kamu dicampakan kan?"
"kenapa kamu bisa tahu?"
"karena kamu begitu, kamu bersendawa enaknya, buang angin seenaknya, berantakan dan tidak berhenti makan, maka itu kamu di campakan"
"ne hehe kamu benar"

Sekarang sudah jam 7 malam, namun ji hyo masih bersama dengan jung jae yang terus memotret.
"aku akan sedikit terlambat, sunbae memintaku menemaninya melihat suasana malam disini" ji hyo mengirim pesan pada jong kook
"bilang padanya tidak usah banyak alasan, cepat pulang" balas jong kook
"aku tak mungkin berkata seperti itu. Tapi pemandangan disini memang sangat indah. Sama seperti pertama kali aku datang ke tempat ini. sampai sekarang semakin indah" balasnya lagi
"dulu kamu pergi dengan siapa?" balas jong kook
"laki-laki ini terus penasaran"ujar ji hyo tanpa sadar

Dikantor ji woon sedang senang, ia bahkan menari nari seperti orang bodoh.
"ji woon-ssi" panggil tae ho memanggil ji woon yang sedang menari-nari
"kenapa ji hyo pergi menggantikanmu? Karena itu boleh aku minta tolong?" tanya tae ho berjalan mendekati ji woon  yang diam mematung dengan membawa selembar kertas
"itu..."
"hitung masalah bunga nya, mulai dari produksi iklan itu, dan cari produk yang sedang ngetrend saat ini, aku merasa kamu tahu banyak tentang fashion" suruh tae ho  memegang bahu kiri ji woon
"tentu saja dia bisa lakukan itu dengan baik" jong kook ikut memegang bahu kanan ji woon
"aku hari ini ada janji" ucap ji woon setelah para timjangnim itu hendak pergi, namun bukannya di izinkan dia malah mendapatan tatapan horor dari pada timjangnimnya.
"ne, aku bisa melakukannya" ujar ji woon pada akhirnya. Dia langsung duduk mengerjakan.

Ji hyo dan jung jae masih di tempat itu
"kenapa tidak suka?" tanya jung jae karena ia memberi sebotol cola. dan akhirnya ji hyo meminumnya dan dia sengaja bersendawa setelah meminum cola tersebut.
"bagaimana dengan buang angin?"
"tidak, di depan wanita kamu tidak boleh sembarangan"
"karena aku.. mendengar darimu jadi aku tidak sakit hati, kamu manis"
"nde?"
Tepat saat ini kamera milik jung jae di ambil orang. Mereka mencoba mengejarnya namun tak tertangkap, jung jae malah terjatuh
"sunbae, kamu baik-baik saja?"

----

Seperti biasanya ji hyo akan bercerita pada rae yun
"bagaimana bisa itu terjadi? Situasi seperti itu kamera malah dicuri" ucap rae yun
"hidup ini benar-benar pahit. Mungkin aku lahir untuk sengsara"
"kenapa  aku selalu merasa sedih?" tanya ji hyo pada dirinya sendiri
"sunbae, kita disuruh ke kantin"
"ne"
Ternyata di kantin sudah ada tim B  yang sedang makan bersama
"timjangnim, aku penasaran. Di zeus kamu membuat persyaratan yang rumit, kamu bahkan hebat di perusahaan itu hajimu juga besar"
"benarkah?" tanya go hee
"benar" 
"lalu kenapa kamu ke perusahaan kami?" tanya go hee melihat timjangnimnya hanya tersenyum
"aku juga penasaran" tanya yang lainnya
"apa?" tanya tae ho
"kenapa kamu tidak punya pacar? Kamu tampan, tinggi, suaramu juga bagus, bagus sekali, kalau kamu punya pacar"
"apa kamu tak tertarik dengan wanita? Haha"
"ani,bukan begitu. Aku hanya belum menemukannya" jawab Tae ho setelah mengirim pesan pada ji hyo yang dari tadi diam saja sambil meminum susu kotaknya
"itu omong kosong.. kami tak percaya"
Ji hyo dengan malas membacanya "aku bertemu dengan ibumu" itu adalah isi pesannya
"waee?" tanya ji hyo tiba-tiba berdiri dan berteriak
"ah, eh, timjangnim, kemarin aku lupa menelpon kamu, aku ingin memberitahu sesuatu bisa kita keluar sebentar"ajak ji hyo
"ne"ujar jong kook
Ji hyo dan jong kook pergi dari kantin. Sementara yang lain malah bergosip
"manusia benar-benar"
"apakah tak bisa beristirahat sebentar? Kenapa kerja terus?"
"ya, timjangnim kita benar-benar baik" ujar go hee
"tidak, dia manusia aneh"
"apa?"
"tak ada manusia yang sempurna, kamu juga pikir begitu kan?"
"ya, timjangnim kim jong kook  dia bekerja dengan baik tapi wataknya seperti kotoran anjing, seperti manusia biasanya"
"benar juga, di zeus padahal memberikan gaji yang sangat besar, tapi kenapa dia malah kerja disini, bodoh"
"sepertinya di perusahaan yang itu ada mantan pacarnya"
"atau mantan pacarnya ada disini"

Ji hyo dan tae ho berbicara di ruang rapat.
"kalau tak seperti ini, susah untuk bicara denganmu, kamu tidak mau mengangkat telpon"
"kamu bisa mengirim pesan"
"tak ada jalan, soal ibumu, aku bertemu dengannya di depan kantor, dan aku menyapanya. Aku harus bagaimana?"
"bagaimana? Tentu saja harusnya kamu pura-pura tidak mengenalnya sama seperti kamu pura-pura tidak mengenalku. Sekarang sudah tak ada hubungan apa apa jadi tolong jangan terlalu dekat dengan eomma ku. Lain kali jangan lakukan itu lagi"
"kamu kemarin pergi dengan kim jong kook?"
"apa ini masalah pekerjaan?"
"jangan begitu"
"kamu masih tak mengerti perkataanku? Aku tidak nyaman denganmu, maka itu aku berusaha menahan emosi ku, jadi jangan membuatku semakin sulit. Mohon jaga jarak"
"kenapa begitu?"
"kenapa tidak bisa? Aku... tanpa mu dulu, aku sangat kesulitan sampai aku mau mati. Aku sangat berusaha menahan diri untuk bertanya hal bodoh lagi padamu. Kenapa tanpa penjelasan kamu pergi tiba-tiba Menghilang tapi sekarang aku tak bisa bicara denganmu, ah, aku sudah tak butuh jawabanmu, saat aku bertanya, kamu tak bisa menjawab. Aku tak tahu kenapa, aku hanya bisa menerimanya" ji hyo langsung keluar dari ruang rapat cepat. Ia sangat berusaha menahan air matanya.

"hugh hohh" ji hyo pergi ke lorong berkali-kali membuang nafas kasar.
"watak buruk itu harusnya berubah. Apakah dia tahu? sepertinya tidak. hoghh" ji hyo mencengkram jarinya kesal.
"apa yang kamu lakukan?" tanya jong kook yang sudah ada di belakangnya. Mendengar itu ji hyo langsung berbalik.
"aku sedang melakukannya. Berpikir 3 detik baru bicara. Ah, mollayo, sepertinya aku tak bisa mengubah watakku" aku ji hyo
"biarkan saja berjalan secara alami"
"benar, banyak hal yang disesali karena watakku"
"timjangnim, kamu tak bisa bersantai seperti ini" ucap ji hyo
"kenapa? Tak ada yang bisa dilakukan jadi santai saja. memangnya kamu, tidak sabar, benar-benar polos sekali, sifatmu ini tentu gampang menyesal"
"holl"
"apa yang kamu lakukan nanti?"
"menjenguk jung jae sunbae, dia mau makan buah.sepertinya dia hamil"
"eh? Yasudah aku akan menjemputmu sehabis rapat selesai"
"menjemput setalah rapat?" tanya ji hyo tak percaya
"lihat apa? Tatap kebawah" suruh jong kook
"ishh"
Tidak jauh dari situ tae ho memperhatikan sejak awal.

Kini ji hyo sudah ada di rumah jung jae, dia kaget mendapati rumah ini sangat rapih dan lumayan besar dan halamannya juga luas.
"ini minumlah, aku senang kamu dirumahku, rumahku cantikkan?" jung jae memberikan jus jeruk untuk ji hyo
"ne"
"mau lihat foto? Wanita yang tinggal bersamaku" jung jae menunjukan foto yang di pajan di meja
"kamu punya pacar? Eh istri?"
"itu keponakanku, aku dekat dengan kakakku, kalau orang lihat apa kami seperti kekasih? Apa aku Nampak muda?"
"tinggal bersama keponakan?"
"ne, aku yang membesarkan dia. kakakku telah pindah ke surga. Lalu bagaimana? Aku harus membesarkannya. Dia seperti anakku"
"tak disangka, ternyata kamu laki-laki yang baik"
"begitukah? Ini bukan apa-apa" canda jung jae
"tak disangka"
"tak disangka?"
"aih, setiap orang punya kekurangan dan kelebihan"
"benar juga, harus ada pria seperti aku didunia ini"
"aku juga tak sebaik orang lain lihat"
"tidak, kamu sangat baik"
"ahahahha" ji hyo dan jung jae tartawa bersama.

Setalah banyak mengobrol akhirnya ji hyo sadar kalau jung jae benar-benar berbeda dengan apa yang ia pikirkan.
"aku pulang ya" ji hyo pamit pada jung jae yang mengantarnya sampai depan pintu
"ah, nee"
"sunbae kamu memang hebat. Aku melihat sisi kamu yang berbeda. Aku juga mau menjadi orang yang sepertimu. keren" Ji hyo memberi jempol untuk jung jae, jung jae sangat senang.
"kalau begitu, nikmati buahnya, sampai jumpa di kantor" ujar ji hyo lalu memberi hormat dan pergi meninggalkan jung jae yang terus tersenyum senang.
"hati-hati. Sampa jumpa besok" teriak jung jae" ji hyo membalas dengan lambaian tangan

Didalam rumah jung jae terlihat bingung, dan ntah kenapa dia malah mencari ji hyo. ia berlari mencari ji hyo.
"ji hyo-a makan denganku"
"ayo makan daging bersama" ucap jung jae setelah melihat ji hyo. ia langsung mempercepat langkahnya. Namun ia terhenti ketika melihat jong kook ada di depan ji hyo.
"sunbae" sapa jong kook
"oh, timjangnim kim" sapa jung jae juga
"tapi kenapa kamu ada disini?" tanya jung jae
"aku hanya lewat." Jawab jong kook berbohong sambil menatap ji hyo
"kamu lewat sini?" tanya jung jae
"ne"
"kalau begitu, kamu juga lewat sini? Ji woon-a" ucap jung jae melihat ji woon juga ada di situ sedang bersembunyi
"eh?" semua melihat ke ji woon . karena ketahuan ji woon pun menghampiri mereka sambl tersenyum.
Berbeda dengan jong kook yang memasang wajah kesal. Semakin banyak saja saingan dia untuk mendapatkan ji hyo. dan tanpa mereka ketahui, tae ho melihat mereka juga dari dalam mobil yang terparkir.

4 laki-laki dan 1 wanita
Tae ho mantan pacar
Jong kook calon pacar
Ji woon gebetan
Jung jae teman rasa saudara
dan ji hyo seorang gadis yang disukai banyak orang.

THE STARRY NIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang