Setelah mereka berdua sampai ditaman taekwon tak sabar ia berlari mendahului ayahnya.
"hei, taekwon tunggu ayah. "teriak taehyung.Taekwon terseyum gembira, jarang sekali ia menunjukan senyumanya pada semua orang. Namun hari ini ia tertawa lepas, taekwon senang bisa bermain dengan sang ayah.
"ayah aku ingin naik itu. " teriak taewkon.
Taekwon menunjuk area prosotan didepanya. Segera taehyung menyusulnya. "mainlah sepuasnya, ayah menunggumu disini. "ucap taehyung, ia duduk dikursi tak jauh dari prosotan tersebut.
Taekwon mulai bermain, sembari taekwon bermain, taehyung mengeluarkan ponselnya, ternyata ia main game online.
Dipersimpangan jalan dekat taman bermain irene berjalan menuju arah market yang terletak persis didepan taman bermain tersebut.
Sebelum masuk ke dalam market tersebut, irene melihat anak kecil yang akan terpeleset maniki tangga prosotan tersebut.
"ah, tidak. " irene segera berlari menuju ke arah anak tersebut.
Greb
Irene memeluk anak tersebut, sang anak kaget karena ia terselamatkan.
"kau tak apa nak? "ucap irene.
Anak itu hanya menggeleng karena ia masih kaget. "tak apa, kau sudah selamat. "ucap irene, ia mengusap pelan rambut anak tersebut.
Sedangkan sang anak, ia diam melihat wanita didepanya. Ada perasaan senang ketika wanita tersebut memeluknya.
"sekarang katakan kepada bibi, dimana ibumu? "tanya irene.
Taekwon menggeleng, memang pada dasarnya taekwon pendiam pada semua orang yang baru ia temui, untuk pertama kalinya taekwon berbicara kepada orang lain selain ayah nenek serta kakeknya.
"bibi, Boleh taekwon memeluk bibi lagi? "pinta Taekwon. Irene tersenyum ia mengangguk.
Taekwon memeluk irene sangat erat "jadi namamu taekwon. Aku irene panggil saja bibi irene. "ucap irene.
Taekwon kemudian melepas pelukanya."bisakah kita berteman, bibi aku sangat ingin berteman dengnmu. "ucap taekwon.
"tentu. "jawab irene sambil memegang kedua tangan taekwon.
"kau belum menjawab pertanyaan bibi, dimana ibumu? "tanya irene.
"ibu tidak ada." jawab taekwon.
"lantas kau kesini bersama siapa? " tanya irene kembali.
"ayah, ayahku duduk disana. "ucap taekwon.
"ayo kita temui ayahmu, tidak baik kalau kau bermain sendirian."ucap irene, ia menggandeng tangan taekwon.
Disisi lain taehyung masih asyik dengan game onlinenya. "ayo sedikit lagi pasti aku menang,, huh, "ucap taehyung.
"ehem-ehem,,, "dehaman irene sedikit membuat taehyung terganggu.
"pergi, aku sedang sibuk...ckkk ayo,, kau harus menang. "ucap taehyung sambil melanjutkan permainanya kembali.
"apa dia benar ayahmu? " tanya irene sekali lagi pada taekwon, pasalnya irene curiga karena tidak ada sifat kebapakanya pada lelaki didepanya, malah ia terlihat seperti anak muda yang tidak berguna.
"iya bibi, dia ayahku. "ucap taekwon.
"permisi, anak anda tadi hampir terjatuh ditangga perosotan."teriak irene.
Seketika taehyung berhenti memainkan game nya, ia menoleh ke arah irene dan mendapati taekwon bersama orang asing.
"yaa,, taekwon, ayah sudah bilang jangan berteman dengan orang asing." ucap taehyung yang menyerobot taekwon dari genggaman irene.
"ah, ya ampun orang ini,,, aku hanya ingin menyelamatkan anakmu tuan.... "ucap irene.
"aku tahu kau akan berniat jahat padanya, karena dia anak yang tampan, lalu kau akan menjualnya pada perdagangan anak. "ucap taehyung.
Sekali lagi irene kesal dengan kata-kata pedas yang dikeluarkan taehyung.
"hei, tuan, asal tuan tahu, aku bekerja dan punya uang untuk apa aku menjual anak-anak. Dasar otak udang. "ucap irene
"apa katamu... "ucap taehyung.
"ayah, benar,, bibi tadi menolongku, aku hampir jatuh dari tangga atas itu, kalau bibi tidak menolongku mungkin aku akan jatuh. "ungkap taekwan.
"benarkah? Dia bukan ingin menculikmu? "tanya taehyung.
"ayah, kalau bibi ini menculiku aku tidak akan dikembalikan pada ayah. "ujar taekwon.
"tuan, sebagai orang tua anda harus mengawasi anak anda ketika bermain sendirian, bukanya malah membiarkan bermain sendirian... Sudahlah, percaya atau tidak itu urusan anda, permisi. "ucap irene, ia pergi meninggalkan taehyung.
"ayah, ayah harus minta maaf pada bibi irene,."ucap taekwon.
"jadi kau berkenalan juga? " tanya taehyung.
"hemm, dia bibi yang baik. "ucap taekwon.
"baiklah, nanti kalau ayah bertemu denganya lagi, ayah akan minta maaf, hem.. Sekarang ayo kita pulang. "ucap taehyung.
Irene segera menuju market yang sempat tertunda tadi, didalam market tersebut ia masih kesal dengan ayah taekwon."dasar lelaki, seenak jidatnya ia menuduhku,,,pasti anak itu hasil kelakuanya dan ia sudah punya anak diwaktu muda, tampangnya saja seperti berandal, huh,, dasar menyebalkan.. "ucap irene.
Skip
Ckrek cekrek cekrek
"good" ucap pothografer tersebut kepada soelhyun.
"ah, kau sangat perfect, bagaimana mungkin ia meninggalkanmu seolhyun, dia benar-benar lelaki bodoh. "ucap penata make up tersebut.
"kehh,,, aku tak betah dengan sifatnya, ia selalu sibuk dikantornya, bahkan untuk berhubungan intim pun jarang kami lakukan karena ia lebih cinta kantornya. "ucap seolhyun.
"hei, kau seharusnya bersyukur punya suami yang kaya dan selalu tercukupi kebutuhanmu. "
"tapi tidak dengan kebutuhan biologisku,, "ucap seolhyun.
"lantas bagaimana dengan anakmu, kau tidak merindukanya? "
"tentu saja aku merindukanya, aku akan merampasnya dari pria brengsek itu. "ucap seolhyun.
"wah, kau sungguh mengerikan, bahkan aku takut, tapi apakah benar kau berpisah hanya karena taehyung jarang menyentuhmu? "
"haha, tidak juga, sebenarnya aku menyelingkuhinya dengan aktor kim min jae,, aku kesepian dan aku butuh pelampiasan, hingga akhirnya aku meminta cerai pada lelaki itu. "ujar seolhyun.
"kau benar-benar wanita licik.. "
"hahaha memang,, sudahlah aku harus pergi menemui kekasihku.. Bye. "ucap seolhyun.
"hemm,,, aku saja iri padanya karena mempunyai suami yang tampan, bagaimana bisa ia menyia-yiakanya hanya demi nafsunya, dasar seolhyun bodoh." ucap penata make up tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My dad is wrong
General Fictionmasa muda, tentu cenderung dengan pergaulan bebas dan tanpa terikat, begitu juga yang dialami oleh taehyung sekarang. diusianya yang menginjak 21 tahun ia sudah bergelut didunia bisnis. fakta bahwa ia adalah seorang duda, mempunyai putra tampan ber...