12

3K 276 0
                                    

"hah, aigooo, semua ini membuat ku lelah. "ucap seolhyun sambil memijat bahunya.

"aku akan menempatkan maid untuk membantumu. "ucap kim min jae.

"terimakasih sayang kau memang segalanya. "ucap seolhyun.

"appa, eomma, bisakah kalian pacaran nanti, hari ini kita akan sangat sibuk membersihkan debu-debu ini. "ucap hyo min.

Taekwon berjalan mengabaikan orang-orang yang berada ditempat itu.

"yak, oppa, kenapa kau tidak mau membantuku"teriak hyo min yang menenteng kedua koper besar ke atas menuju kamarnya.

Braakkkk

"hah, oppa benar-benar keterlaluan. "ucap hyo min sambil melempar kedua kopernya yang besar.

"kenapa juga aku mesti membawa barang-barang ini, membuatku jengkel saja. "ucap hyo min.

Sedangkan dikamar taekwon ia terus saja memikirkan ayahnya serta bibinya, ia sudah ada di korea sekarang, yang berarti kesempatan bertemu ayahnya sangat besar.

Tok tok tok

Suara pintu kamar terketuk. Taekwon menyuruh masuk.

"appa memberimu kebebasan disini, tapi bukan berarti kau boleh kembali pada ayahmu, selama ini aku selalu menuruti kemauanmu, dan sekarang kau harus menuruti kata appa. "ucap kim min jae, ia keluar dari kamar taekwon.

"kalian sama saja, membuatku muak. "ucap taekwon.

Skip

"sayang, kau harus makan, letakan ponselmu jika kau sedang makan. "perintah irene kepada rey.

"wae, appa juga, aku hanya mengikuti appa. "ucap rey yang mebuat irene kesal.

Duk

"aw,, aishhh apa yang kau lakukan. "ucap taehyung sambil mengelus lututnya.

Irene memang sengaja menendang lutut taehyung agar ia berhenti bermain game.

"makanlah dulu, hemm, "ucap irene kepada taehyung.

Taehyung menaruh ponselnya ia menasehati anaknya. "yak, rey... Sebaiknya kau makan dulu, makan yang banyak, bagaimana kalau appa menyuapimu hem. "

Rey menaruh ponselnya dan membuka mulutnya.

"aishhh aigoo,, aigooo,,,dia benar-benar anakmu,, bahkan ia tak menuruti kataku yang telah melahirkanya. "ucap irene.

"eomma, jangan marah terus kepada appa. "ucap rey.

Taehyung tertawa karena melihat irene kesal. "baik, kalian makanlah, eomma masih kenyang. "ucap irene ia meninggalkan taehyung dan anak perempuanya.

"kita berhasil membuat eomma kesal, kau memang anak appa. "ucap taehyung.

Setelah sarapan pagi, ia bergegas pergi kekantornya, ia lupa mengambil tasnya yang masih ada dikamarnya, sekalian ia juga mengantar sarapan pagi untuk irene.

"kau kesal? Tanya taehyung yang melihat irene bergelung dengan selimutnya.

"makanlah, kau belum makan apapun tadi, maafkan aku karena bercandaku dengan rey membuatmu kesal. "ucap taehyung.

Irene kemudian membuka selimutnya setelah taehyung akan beranjak dari ranjangnya, segera ia berlari menyusul taehyung. "tunggu... "ucap irene.

Taehyung membalikan badanya, tangan irene maju membenarkan dasi suaminya. "selesai,,, " puk puk ucap irene sambil merapikan baju taehyung.

"bagaimana mungkin kau berangkat dengan pakaian yang berantakan, mereka akan berfikir kalau kau mempunyai istri yang tak perduli padamu. "

Taehyung tersenyum mendengar ucapan irene, ia memeluk istrinya erat.

Cup

Taehyung mencium bibir istrinya singkat. "aku tak salah memilihmu sebagai istriku. "ucap taehyung.

"memang." ucap irene.

"aku akan pulang awal hari ini, masakan yang enak untuku. "ucap taehyung.

Skip

"murid-murid, mohon perhatianya sebentar. "ucap guru tersbeut.

"ibu akan mengenalkan murid baru kepada kalian,,, ayo masuk. "ucap guru tersebut.

Setelah murid baru itu masuk, seluruh kelas heboh termasuk para murid perempuan. Mereka sampai berteriak sangat keras.

"daebakk, dewa dari mana dia"

"benar-benar tampan"

"wah, wajah dan tubuhnya sangat sempurna, ommoo.. "

Semua perkataan tersebut terdengar biasa bagi taekwon karena memang ia sudah terbiasa.

"sudah, tenang anak-anak,,, kau, silahkan perkenalkan namamu. " ucap guru tersebut.

"namaku kim taekwon, aku pindahan dari New york. "ucap samuel.

"ok, kau boleh duduk dikursi yang kosong itu. "ucap guru tersebut.

Taekwon berjalan dengan santai, ia duduk dikursi barunya.

"lihat, beruntungnya gadis cupu itu. "

"benar, dia tepat disampingnya. "

Taekwon mengamati sekelilingnya, ia melihat sekumpulan anak yang menatapnya dengan tatapan tak suka.

Kriiiingggggggg

Bel pulang berbunyi. Seluruh murid keluar dari kelasnya masing-masing.

Brakkk

Suara Kursi yang terjungkal akibat dorongan seseorang. "cihhh,, kalau kau ingin selamat, sebaiknya kau diam dan jangan cari masalah dengan kami. " ancam murid berandal tersebut pada taekwon.

Taekwon hanya diam ia tak menanggapi ocehan para murid tersebut.

Sigadis cupu yang kebetulan masih disitu pun takut untuk bergerak.
"bagaimana ini, aku takut. "ucap soh yun.

Taekwon berdiri dan berjalan mengabaikan murid-murid tersebut.

"yakk,, murid baru, kau mau mencari mati, hah,,, berani-beraninya kau mengabaikan kami. "ucap salah satu murid tersebut,

Saat salah satu murid tersebut hendak memukul, tiba-tiba saja sohyun menghentikan ulah mereka dengan merentangkan kedua tanganya. "yak, apa-apaan kau ini,, aishhhhhh,,,, "ucap salah satu murid tersebut, ia mundur lantaran ia takut bersentuhan dengan murid tercupu dan teraneh dikelasnya.

"lihat, akan aku buat perhitungan... " segerombolan murid tersebut keluar dalam kelasnya, taekwon masih berada dibelakang gadis cupu tersebut.

"kau jangan berurusan lagi denganya, kalau kau ingin selamat dari sini. Permisi. "ucap soh yun.

Taekwon masih tak percaya atas apa yang dilaluinya dihari pertama ia sekolah..

"ahh, jinja,, benar-benar membuat ku kesal. "ucap taekwon.

My dad is wrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang