Keesokan harinya.
"wangi apa ini." ucap taehyung, ia melangkah keluar dari kamarnya.
"sepertinya bau ini dari dapur. " ucap taehyung.
Benar saja, taehyung melihat irene yang sedang memasak didapur. Taehyung lantas meghampiri irene.
"kau sedang apa." ucap taehyung sambil duduk di meja makan.
Irene menoleh kebelakang, ia kaget lantaran taehyung sudah ada didapur.
"menurutmu aku sedang apa? "ucap irene sambil melanjutkan kembali memasaknya.
"sedang kurang kerjaan. "jawab taehyung.
Irene menoleh kearah taehyung ia melihat lelaki tersebut sedang menopang dagunya dengan mata tertutup.
"dasar menyebalkan. "umpat irene.
"hei, aku mendengar apa yang barusan keluar daru mulutmu. "ucap taehyung.
Taehyung kemudian berdiri dan berjalan dengan gontai ke arah irene. "biar ku bantu. "ucap taehyung.
"tidak usah, kalau kau membantu bisa-bisa masakanku menjadi beracun. "ujar irene.
Irene melihat taehyung yang masih berdiri disampingnya."kenapa kau masih disini, dimana taekwon."tanya irene.
Taehyung salah tingkah, melihat irene dari jarak yang dekat. Sebisa mungkin taehyung mencoba bersikap normal.
"kenapa malah melamun, cepat bangunkan taekwon, dan periksa keadaanya, apakah ia demam atau tidak, dasar ayah tak berguna. "umpat irene kepada taehyung.
"kau semakin cerewet, hemm baiklah aku akan melihat keadaan taekwon. "ucap taehyung kemudian ia berjalan menuju kamar taekwon.
Sedangkan irene ia masih kesal dengan taehyung. "bagaimana bisa ia mengurus anak, sedangkan ia sendiri tidak terurus, aku kasihan pada taekwon, malang sekali punya ayah seperti dia. "ujar irene sambil menata piring dimeja makan.
Taehyung memasuki kamar taekwon. Ia melihat anaknya yang masih tertidur pulas. Taehyung memegang kening taekwon. "hemm, sepertinya tidak demam, taekwon..." ucap taehyung sambil mengusap pipi anaknya.
Taekwon terbangun ia melihat ayahnya diranjangnya, kemudian taekwon terduduk sambil melihat disekelilingnya. "mana bibi irene. " hal yang pertama kali dicari oleh taekwon.
"bibi keluar. "ucap taehyung. Ia langsung bisa melihat raut muka taekwon yang berubah sedih.
Taekwon menunduk, sebenarnya ia kecewa karena irene tak berpamitan dengan taekwon "kenapa bibi tidak menungguku bangun kalau ia pergi, apa aku merepotkanya semalam ayah? "tanya taekwon kepada taehyung.
Taehyung tersenyum. Ia tahu kalau anaknya ini sangat ingin memiliki orang tua yang utuh. Jarang sekali taekwon mau peduli pada orang asing terlebih dia baru berjumpa beberapa saat lalu.
"sudah, lebih baik kau basuh mukamu dulu, setelah itu kita sarapan, ok. "ucap taehyung Sebenarnya ia tak tega melihat taekwon bersedih.
Setelah itu taehyung dan taekwon pergi menuju dapur. Mata taekwon langsung berbinar melihat irene yang masih ada dirumahnya.
"bibi. "ucap taekwon ia berlari menuju irene.
"taekwon, ada apa, apa kau masih sakit? " tanya irene, taekwon menggeleng pelan dipelukan irene.
Taehyung menatap keduanya, ia merasakan senang sekaligus sedih melihat peristiwa didepanya.
'maafkan ayah taekwon, ayah belum bisa memberimu kebahagiaan dan kasih sayang yang utuh. ' ucap taehyung dalam hati.
"ayah berbohong." ucap taekwon, ia melepas pelukanya dan menatap taehyung tajam.
"hehe, kejutan,,,, "ucap taehyung.
"taekwon bibi sudah memasak makanan yang enak untuk taekwon, kau harus makan banyak, supaya kau bisa tumbuh besar. "ucap irene sambil membawa taekwon ke kursi duduknya.
"kau tidak mempersilahkan aku makan juga? "ucap taehyung yang kesal karena sedari tadi diabaikan oleh irene dan taekwon.
"kalau kau ingin makanlah, ini kan rumahmu, aku memasakpun tadi tidak izin denganmu. "ucap irene.
"bi, aku tidak mau ini. "ucap taekwon ia menunjuk sup hangat yang penuh dengan sayuran.
"kenapa, ini enak, bagaimana kalau bibi menyuapi mu hemm? "tawar irene kepada taekwon.
Taekwon mengangguk dan tersenyum kepada irene.
"taekwon, kenapa kau jadi manja sekali. "ucap taehyung.
"jangan bilang ayah iri. "ucap taekwon.
"uhuk,,, uhukkk... "taehyung segera mengambil air putih ia langsung meminumnya, betapa kurang ajarnya anaknya itu.
"yak, kim taekwon mana mungkin aku iri denganmu, bahkan aku akan menolak jika dia menyuapiku. "ucap taehyung dengan angkuhnya.
Sedangkan irene kesal dengan perkataan taehyung ia menginjak kaki taehyung dibawah meja.
"awwww,,,, ssshhhh" ucap taehyung yang langsung memegangi kakinya.
"rasakan. "ucap irene.
"gadis otak udang. "umpat taehyung.
Setelah itu irene pergi dari rumah taehyung, taekwon dan taehyung mengantarnya didepan gerbang. Namun sebelum irene pergi taekwon mendekat kearahnya.
"bibi, aku akan kesepian, apalagi harus dikantor dengan ayah, aku bosan, bibi boleh tidak kalau taekwon ikut bibi mengajar di tk, taekwon janji, taekwon tak akan merepotkan bibi. "pinta taekwon.
Irene menoleh kearah taehyung. Taehyung menganggukan kepala bahwa ia mengizinkan taekwon ikut bersamanya. "baiklah, kau boleh ikut bibi. "ucap irene.
"aku akan mengantar kalian berdua, nanti kalau ayah sudah pulang ayah akan menghampirimu. "ucap taehyung kepada taekwon.
"yeeeyyy. "ucap taekwon girang.
Lalu mereka bertiga pergi kesekolah tk tempat irene mengajar.
Tapi tanpa mereka sadari seolhyun dan min jae sedang mengintai mereka.
"ini kesempatan bagus untuk mengambi taekwon" ucap min jae.
"kau benar, kita tunggu saja. "ucap seolhyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
My dad is wrong
General Fictionmasa muda, tentu cenderung dengan pergaulan bebas dan tanpa terikat, begitu juga yang dialami oleh taehyung sekarang. diusianya yang menginjak 21 tahun ia sudah bergelut didunia bisnis. fakta bahwa ia adalah seorang duda, mempunyai putra tampan ber...