19

2.5K 246 1
                                    

"hei bagaimana kalau kita main game? "tanya taehyung untuk memecah keheningan diantara keduanya.

Taekwon lantas menoleh kesamping untuk melihat taehyung.

"ayah, maafkan aku, waktu itu aku sudah sangat keterlaluan. "ucap taekwon.

Taehyung tersenyum kepada putranya "kau tak perlu minta maaf, ayah sangat tahu perasaanmu. "ucap taehyung.

"kenapa mereka lama sekali, "ucap taehyung.

"entahlah, aku juga tidak tahu apa yang mereka berdua lakukan. "ucap taekwon.

Sedangkan dikamar tamu, irene mengobati setiap luka yang ada ditubuh soh yun, begitupun ryu yang membantu mengambil obat jika ibunya menyuruh.

"aku sangat sedih mendengar ceritamu, soh yun, kenapa kau tak pergi, ibumu sangat berbahaya. "ucap irene

"tidak bi, aku tidak bisa meninggalkanya, jika bukan aku yang merawatnya siapa lagi, saudara pun soh yun tak punya bi, hanya ada aku dan ibu. "ucap soh yun.

"unnie, unnie bisa tinggal disini bersama rey, kan eomma? "ucap hyu rey.

"benar, kau bisa tinggal disini. "ucap irene.

"tidak bi, terima kasih atas tawaranya, tapi soh yun akan tetap berada disamping eomma. "ucap soh yun.

"nah, sudah,, semoga semua lukamu lekas sembuh, sekarang mari kita turun, jamgan menangis lagi, ok. Kalau kau berubah pikiran rumah ini akan selalu terbuka untukmu"ucap irene.

"terimakasih bibi, bibi mau mendengarkan ceritaku, dan sudah repot-repot melakukan ini semua. "ucap soh yun.

"tidak bibi sangat senang, ayo taekwon pasti sudah menunggumu."
Kemudian irene soh yun serta rey berjalan menuju tempat taehyung dan taekwon.

"oh kalian sudah selesai. "ucap taehyung.

"oppa, apakah unnie sangat cantik sampai oppa tidak berkedip melihatnya? " ucapan rey sukses membuat taekwon malu dan salting.

"ehem, sepertinya akan ada bunga yang mekar. " sindir taehyung.

Sementara taekwon mencoba menetralkan kembali tatapanya kepada soh yun.

"lee soh yun, apa yang sebenarnya terjadi, kenapa wajahmu sampai seperti itu? " tanya taehyung.

"ah, embb bagaimana kalau kita makan malam, eomma sudah memasak banyak tadi."ucap irene yang menyelak pertanyaan taehyung.

"eomma benar, ahh sudah lama sekali aku tak memakan masakan eomma. "ucap taekwon.

"ayo soh yun, kita makan bersama, anggaplah ini rumah sendiri, hemm. "ajak irene

Soh yun mengangguk, semua berjalan menuju ruang makan. Taehyung dan irene sengaja berjalan dibelakang taekwon soh yun dan rey.

"kenapa. "ucap taehyung yang serasa lenganya ditarik oleh irene.

"jangan kau ungkit masalah luka memar soh yun, soh yun sudah menceritakan semuanya padaku, nanti akan ku ceritakan lagi." ucap irene.

"ku kira ada apa, sudah aku mau makan" ucap taehyung sambil melepas tangan irene.

"dasar lelaki menyebalkan. "ucap irene yang akhirnya membuntuti taehyung dari belakang.

Semua tengah menyantap makan malam yang dihidangkan irene, soh yun pun tampak lahap memakan semua makanan irene.

"unnie, unnie harus makan banyak. "ucap rey.

"benar, kau harus makan yang banyak. "ucap irene.

"ehem, taekwon makanlah dengan benar, lihat makananya bukan soh yun. "sindir taehyung.

Taekwon pun langsung menunduk malu dan melanjutkan makanya. Irene rey serta soh yun tersenyum melihat taekwon.

Setelah acara makan malam taekwon mengantar soh yun pulang karena soh yun sendiri yang meminta untuk pulang.

"soh yun, bibi sudah membungkus ini untuk eomma mu, terimalah. "ucap irene sambil menyerahkan kotak makanan pada soh yun.

Soh yun menerima ragu "bibi, terimakasih. "

"hati-hati, taekwon perhatikan jalan kalau kau menyetir, paham! "ucap taehyung.

"ayah memang menyebalkan, kami pergi. "ucap taekwon.

Setelah taewkon dan soh yun pergi, taehyung dan irene masuk kedalam rumah.

"aishh lepaskan. " bentak irene. Taehyung saat ini tengah mengalungkan lenganya pada pundak irene.

"kenapa, kau kan sudah miliku, apapun yang ada ditubuhmu ini adalah miliku jadi aku berhak menyentuh miliku. "ucap taehyung.

"lepaskan sebelum aku.... " ucapan irene terpotong karena wajah taehyung yang tiba-tiba sangat dekat dengan wajahnya.

"apa.... Lihat mukamu sangat merah... Kau sangat lucu kalau seperti ini. "ucap taehyung.

"menyingkir, aku ingin tidur. " ucap irene.

"permintaan terkabulkan. "ucap taehyung sambil menggendong irene ala bride style.

Untung saja hyu rey sudah tertidur dikamarnya, coba kalau rey ada dan melihat kedua orang tuanya yang sangat kekanakan.

Setelah melalui permainan yang sangat panjang malam itu, keduanya memutuskan untuk memejamkan mata mereka.

Taehyung memeluk tubuh istrinya yang polos, ia mengecup setiap inci tubuh istrinya. Taehyung tak pernah bosan melihat tubub istrinya, baginya tubub irene adalah candu, ia tak mungkin tak bergairah jika sudah didekat irene.

Irene menggeliat resah, merasa tidurnya diganggu ia membalikan badanya dan menghadap taehyung.
"kau suka sekali menggangguku. "

Taehyung tersenyum, ia menyibakan rambut irene yang menutupi lehernya, kemudian ia menciumnya singkat. "kau masih berhutang cerita padaku. "

Irene menatap taehyung, ia mencoba mengingat kembali."ah, masalah soh yun? " ucap irene.

"yap, aku penasaran, kenapa keadaanya seperti itu. "ucap taehyung.

Mau tak mau akhirnya irene menceritakan kejadian yang dialami soh yun saat irene bercerita ekspresi taehyung berubah-ubah.

"kenapa seorang ibu bisa melakukan hal tersebut kepada anak kandungnya sendiri? " tanya taehyung.

"aku juga tidak tahu, tapi yang pasti soh yun tak mau meninggalkan ibunya, aku takut soh yun akan semakin parah, apalagi mentalnya, aku tidak bisa membayangkan. "ucap irene.

"hemmm, semoga taekwon bisa menjaganya, soh yun anak yang baik, aku menyukainya jika ia bersama taekwon. "ucap taehyung.

"ayo kita bantu soh yun, pikirkan rencananya. "rengek irene.

"aigooo,, belajar dengan siapa kau, bisa beraegyo seperti ini hemm. "ucap taehyung sambil mencubit pipi istrinya.

"kupikir ini akan membuatmu luluh padaku. "ucap irene.

"aku sudah punya rencana. "ucap taehyung.

"apa, cepat katakan. "ucap irene yang tak sabaran.

"aku punya rencana untuk,,, membuat adiknya hyu rey. "ucap taehyung.

"yakk, taehyung dasar menyebalkan, kau tidak tahu bagaimana rasanya melahirkan, dasar menyebalkan. "ucap irene sambil memukul-mukul dada telanjang taehyung.

"aishhh,, sudahlah lebih baik kau berkonsentrasi. "ucap taehyung, ia meraih selimut tebalnya dan menutupi kedua badan mereka yang sama-sama polos.

Didalam selimut irene masih berteriak-teriak, namun tak lama teriakan tersebut menjadi desahan, desahan kenikmatan yang hanya mereka berdua yang merasakanya.

My dad is wrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang