13

2.9K 309 3
                                    

"jungkook, bagimana dengan bisnis yang ada dijeju. "ucap taehyung saat memimpin rapat.

"bisnis kita mengalami peningkatan 27%, dari yang kita prediksi, tentu saja, ini akan membuat induk perusahaan semakin maju. "ucap jungkook.

"hem, kerja bagus, baiklah, untuk rapat kali ini cukup sampai disini, kalian boleh kembali. "ucap taehyung.

Satu persatu para karyawan keluar dari ruang meeting.

Taehyung membuka ponselnya ia melihat jam.

"ahh, aku lupa, aku sudah berjanji ingin pulang lebih awal. "ucap taehyung.

Skip

"mau kemana? "tanya seolhyun.

Taekwon berhenti "apa aku harus memberitahu kan semuanya padamu? " jawab taekwon kasar.

"taekwon, kenapa kau selalu membuat eomma kesal. "ucap seolhyun.

"tanyakan pada eomma sendiri. "ucap taekwon sambil melangkah keluar.

"aishhh,,, anak itu benar-benar membuatku naik darah setiap harinya."ucap seolhyun.

Taekwon berjalan menuju market terdekat, ia masuk kedalam dan mencari minuman kaleng yang ia cari, setelah membayar ia keluar, ia sempat melihat sosok yang tak asing.

Byurrrr

Air minuman tersebut keluar dari mulut taekwon."ayah. "

Dilain sisi taehyung sedang membeli sesuatu ditoko roti. Taehyung keluar dengan kantong plastik ditanganya.

Segera taekwon menghampiri taehyung sebelum taehyung masuk kedalam mobilnya..

"aishhh kemana kunci mobilku. "ucap taehyung sambil mencari disemua saku bajunya.

"ayah. "ucap taekwon yang sudah berada didepan taehyung.

Taehyung terpaksa menghentikan kegiatanya 'suara itu, sudah lama sekali aku tak mendengar panggilan ayah 'batin taehyung.

Taehyung kemudian mendongak dan menatap anak remaja didepanya. Taekwon dengan mata yang sudah berkaca-kaca, sedangkan taehyung masih menatapnya dengan penuh pertanyaan.

"kau memanggilku ayah? "ucap taehyung dengang tingkah bodohnya.

"ayah" taekwon sudah tak sanggup lagi, ia segera berhambur dan memeluk taehyung. Ia menangis terisak dipelukan taehyung.

Taehyung hanya bingung memandang lelaki remaja yang sedang memeluknya. "ayah, aku kim taekwon, anak ayah. "

Brakk

Kantong plastik yang dibawa taehyung terjatuh. Ia masih tak percaya dengan apa yang barusan terjadi. Tangan taehyung gemetar ia mencoba membalas pelukan anaknya yang kini sudah besar.

"tttaae-eeekk wwoon,,, "ucap taehyung terbata-bata.

Taekwon mengangguk"benar,aku taekwon anak ayah. "ucap taekwon

Taehyung segera memeluk erat anak lelakinya yang kini sudah ada dipelukanya. Ia ikut menangis bersama taekwon.

"yak, kau sangat tampan. "puji taehyung didalam mobilnya.

Benar ia menyuruh taekwon masuk kedalam mobilnya."ayah juga tidak berubah,."balas taekwon.

"haha, ayahmu ini memang tampan dan awet muda."ucap taehyung

"bagaimana kabarmu? "tanya taekwon.

"seperti yang ayah lihat, sekarang aku jauh lebih tampan dari ayah. "ucap taekwon.

"haha tidak, kau belum melampaui ayah. "ucap taehyung.

"ibumu nampaknya membesarkanmu dengan baik. "ucap taehyung.

"yah begitulah."jawab taekwon.

"ah, bagaimana kalau hari ini kau kerumah ayah, kau mau. "tanya taehyung.

Taekwon tampak berfikir, ia harus mempertimbangkan segalanya. Setelah itu ia mengangguk.

"bagus, kau akan terkejut nanti. "ucap taehyung.

Setelah menempuh perjalanan cukup lama mereka berdua sampai dirumah taehyung. "ayah masih tinggal disini"tanya taekwon sambil melepas sabuk pengamanya.

"tentu saja, tak satupun yang berubah, setiap sudut rumah ini selalu menyimpan kenangan tentangmu, kajja,,, ayo kita masuk. "ucap taehyung.

Teeeetttt

Bunyi bel terdengar diruang meja makan, disana irene dan putrinya menyiapkan makan malam. "rey pasti iti appa, ayoo kita bukakan pintu untuk appa. "ucap irene sambil menggandeng tangan putrinya.

"kenapa ayah menekan bel, apa ada seseorang didalam sana. "ucap taekwon.

Taehyung tersenyum kepada taekwon"kau akan tahu nanti. "

Krieeettt

Perlahan pintu tersebut terbuka, mata taekwon berbinar melihat siapa yang ada didepanya, rasanya air mata ingin mengalir melihat sosok yang didepanya.

"oh, kau membawa siapa? "ucap irene.

Taehyung hanya tersenyum, ia melihat kearah taekwon yang masih terus memandangi irene.

"yakk, apa kau gila, aku sedang bertanya padamu, kau malah senyum-senyum sendiri. "ucap irene yang terus saja mengomel.

"bbiii-bbbbiiii.... "taekwon memberanikan membuka suaranya yang terbata-bata.

Irene langsung diam dan berhenti mengomeli taehyung. Irene menatap kembali orang yang memanggilnya bibi.

"bibii,,,, "ucap taekwon.

Irene mendekat kearah taekwon, tangan kananya terulur untuk menyentuh pipi taekwon. "kau... "ucap irene.

Irenw terus menatap wajah taekwon dengan air mata yang sebentar lagi jatuh dipipinya.

Taekwon memegang tangan irene yang mengusap pipinya ia mengangguk sambil menangis.

"taekwon. "ucap irene, ia memeluk erat taekwonya, taekwon yang selalu ia rindukan.

"benarkah ini kau, taekwon, aku sangat merindukanmu, tak sedikitpun aku melupakanmu taekwon, aku sangat sangat merindukanmu. "ucap irene.

Keduanya masih berpelukan dan melepas rindu. Rey yang sedari tadi melihat mereka pun bingung, lantas ia menghampiri ayahnya dan menarik-narik celana taehyung, membuat taehyung melihat kebawah.

"ooo,,, aigggoo putri appa yang cantik ini sampai terlupakan,, maafkan appa. "ucap taehyung yang langsung menggendong rey.

"appa, kenapa dia memeluk eomma. "ucap rey.

"karena dia oppamu, oppamu telah kembali dari sekolahnya yang jauh. " ujar kim taehyung menjelaskan kepada rey.

"benarkah, dia oppa ku, appa, kenapa appa tidak bercerita kepada rey. "ucap rey.

"karena appa ingin memberi rey kejutan. "ucap taehyung.

"ekhehhmm,,, apakah kalian masih ingin berpelukan disini. "ucap taehyung.

Taekwon dan irene melepas pelukan masing-masing. "ahh,,,,, kajja,,, taekwon bibi sudah memasak makanan yang enak untukmu. "ucap irene sambil menggandeng tangan taekwon dan melupakan suami serta putrinya begitu saja.

"aigoo,,,, sepertinya aku mulai terabaikan. "ucap taehyung yang kemudian menyusul keduanya masuk kedalam rumah.

My dad is wrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang