Aku ingin lebih dekat, bahkan untuk melihatmu saja sudah bukan menjadi hakku. Biarkan aku menjadi bayangan di sini, di sisi mentari yang berlindung di balik awan.
-Summer Rain-
Jinnie
Hanya dengan Jungkook yang mau menemaniku berbelanja di hari Minggu saja rasanya sudah cukup. Dia bersigap menggendong tubuh Taera, berjalan menuju taxi yang sudah menunggu di halaman rumahnya.
Ya, aneh memang karena Taehyung tak menghubungiku serta menjemput Taera di hari Minggu seperti ini. Mungkin dia memang tengah sibuk.
Jungkook membukakan pintu taxi untukku, sebelum ia sendiri masuk ke dalam mobil bersama Taera dalam pangkuannya. Aku mulai tersenyum melihat tingkah kedua anak di sebelahku. Jungkook tengah menyuruh Taera bergaya di depan kamera ponselnya.
Namun pikiranku kembali terpaut pada kejadian tadi malam, suatu kesahalan besar telah aku dan Taehyung lakukan. Semua itu membuat dadaku begitu sesak. Belum lagi Taehyung yang tiba-tiba pergi tadi pagi, menyisakan sebuah tanda tanya besar dalam benakku.
"Tata memang paling cantik! Bagaimana kalau Tata menikah saja dengan daddy hmm?"
Lamunanku tersadar ketika mendengar penuturan bodoh seorang Jeon Jungkook. "Yak! Kau pedofil eoh?" Ucapku sinis.
Dia mendesis, kemudian mengabaikanku. "Bagaimana sayang?" Tanyanya pada Taera.
Anakku terlihat mengetukkan jari telunjuk pada dagu. "Menikah itu sepelti pangelan dan puteli ya dad?" Tanyanya dengan wajah polos.
Aku terkekeh. "Sudah, sudah. Kita sudah sampai," ucapku mengganggu pembicaraan menarik antar keduanya.
Ucapanku bukan tanpa alasan, karena kami memang sudah sampai pada mall yang dituju.
"Noona mengganggu!"
"Iya, Mama mengganggu! Huh!"
-Summer Rain-
Tanganku terulur menjangkau sesuatu di rak paling atas, tapi sepertinya ini terlalu sulit. Ketika aku hendak mundur, sesuatu menabrak punggungku. Sebuah dada bidang.
Jungkook mengambilkan bungkusan popok untuk Taera yang memang terletak di rak paling atas. "Lain kali minta tolong, apa susahnya!" Dengusnya melenggang pergi setelah berhasil meletakkan popok tadi pada trolly, kemudian berjalan dengan mendorong trolly yang berisikan beberapa belanjaan serta anakku di dalamnya.
Aku hanya mengukir senyuman, melihat punggungnya yang mulai menjauh. "Jadi, apa dia sudah siap jika menikah?"
Aku menggeleng cepat menyadari apa yang baru saja aku ucapkan, kemudian melenggang pergi mengejar anakku beserta pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUMMER RAIN (M) - [ Marriage Life |KTH]
FanfictionDia datang dan pergi layaknya hujan dimusim panas. Masa depan tak menentu layaknya datangnya hujan. Begitu juga dengan rasa cinta dan benci. Summer Rain, indah namun tak diharapkan. Begitulah yang tengah seorang Kwon Jinnie rasakan. Begitu banyak k...