Jika aku tak mendapatkan keempat musim, maka aku akan memilih musim kelima.
Dan aku akan menciptakannya bersamamu.The fifth season
1 Summer
2 Spring
3 Fall
4 Winter
5 Love.
.
.
Jemari itu terus saja mengusap punggung tangan memerah milik Taehyung. Bukan hanya memerah, bahkan berdarah dan luka.
Jinnie, wanita itu masih terus menatap takut ke arah pria yang masih menunduk dengan mata memerah. Mendudukkan dirinya di sisi ranjang rumah sakit tempat wanita itu kini dirawat.
Sebenarnya kram perut yang dialaminya adalah hal biasa, namun kondisi kurang darah yang ia alami saat kehamilanlah yang membuat Taehyung bersikeras menyuruhnya istirahat di rumah sakit.
Jinnie tidak bisa menolak dalam situasi seperti ini, tidak bisa.
Taehyung tetaplah Taehyung.
Yang pada sebuah situasi tidak akan mengingat kepada siapa ia marah, pada siapa ia memberikan sebuah pukulan. Tidak.
Namun Jinnie bersyukur dengan adanya kemajuan Taehyung kali ini. Dia tetap ingat dan berfikir jernih dengan kondisi Jinnie serta calon anak mereka.
Jinnie mengatur nafas sebelum akhirnya jemari itu meraih rambut hitam lembut yang sudah mulai memanjang itu. Taehyung berkata jika mullet akan menjadi salah satu gaya rambut yang paling ia sukai.
Jinnie pasrah dan tersenyum ketika mengingat hal tersebut.
Sifat keras kepala pria itu tidak pernah berubah.
Bukankah Taehyung jauh lebih menarik ketika sifat kerasnya tengah melanda?
"Taehyung, kau pernah bilang bukan, jika kita tidak boleh menyalahkan kehendak Tuhan?"
Sepersekian detik tak ada jawaban sama sekali dari pria itu. Hanya helaan nafas yang Jinnie dengar. Jinnie tahu betul, Taehyung akan diam dalam keadaan emosi.
Apalagi disaat Jinnie tengah mengandung seperti sekarang ini. Taehyung yang memang pasrah tengah menutup matanya dengan helaan nafas panjang.
Jinnie tahu betul, jika saja dihadapan Taehyung saat ini bukanlah dirinya, sudah bisa dipastikan jika pria itu akan memecahkan semua barang di ruangan tersebut. Dan sifat buruk itu pula yang saat ini menurun pada anak gadisnya, Taera.
"Tapi Tuhan akan marah jika kita tidak berusaha," lanjut wanita itu.
Jinnie mengusap lembut rambut panjang itu.
"Taehyung, kita sudah berusaha. Biarkan Tuhan yang menentukan sekarang."
"Tidak ada gunanya kita menyalahkan apapun dan siapapun saat ini. Yang bisa kita lakukan hanyalah memperbaiki. Kau tahu? Ada seseorang yang terluka di sana."
"Terluka melebihi dirimu."
"Dan kecewa melebihi dirimu."
Perlahan pandangan Taehyung mulai terangkat untuk menangkap sorot mata wanita di hadapannya tersebut.
"Tidak ada suatu perbuatan tanpa sebab, Kim Taehyung. Sekalipun itu sebuah kebohongan."
"Jangan menghakimi seseorang tanpa mendengarkan penjelasannya terlebih dahulu jika tidak ingin Tuhan membencimu. Membalas adalah kuasa yang di atas."
![](https://img.wattpad.com/cover/122694748-288-k170911.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SUMMER RAIN (M) - [ Marriage Life |KTH]
FanfictionDia datang dan pergi layaknya hujan dimusim panas. Masa depan tak menentu layaknya datangnya hujan. Begitu juga dengan rasa cinta dan benci. Summer Rain, indah namun tak diharapkan. Begitulah yang tengah seorang Kwon Jinnie rasakan. Begitu banyak k...