Jika kamu mencintai dua orang dalam waktu yang sama, maka pilihlah orang kedua karena jika kamu benar-benar mencintai orang yang pertama, kamu tidak mungkin jatuh cinta pada orang kedua. Iya kan?
Nit nit nit
Suara alat satu demi satu membuat Jinnie semakin mengerti bagaimana seorang ibu memperjuangkan buah hatinya. Taera lahir secara normal, melalui rasa sakit yang luar biasa. Sekarang, pada detik ini seorang anak yang ditakdirkan lahir dari seorang Jinnie melalui operasi caesar.
Suara denyut jantung seorang Jinnie melalui sebuah alat, oksigen yang terpampang nyata dihidungnya, serta para dokter yang tengah berdiri saling bersautan serta bersatu menyelamatkan Jinnie dan buah hatinya.
Situasi yang sangat pelik.
Ruangan luas berwarna putih, lampu menyala terang menuju titik dimana anaknya tengah berusaha untuk dilahirkan ke dunia. Dia tak dapat merasakan apapun pada titik tersebut, yang ia rasakan hanyalah sebatas kepala sampai pada tangan saja. Sampai dokter ketua mengajak ia bicarapun, Jinnie tetap tidak tahu apa yang dokter itu bicarakan pada intinya.
Owek owek
Ditatapnya langit-langit dengan guyuran air mata yang mengucur dengan derasnya disertai isakan seorang wanita kokoh, Kwon Jinnie. Suara buah hati yang ia nantikan. Anaknya yang kedua, dokterpun menjelaskan bahwa ia adalah seorang pria tampan. Iya, dia laki-laki hebat yang dijelaskan bahwa gerakannya sangat aktif.
"Boleh saya melihatnya, dok?" Pinta Jinnie dengan suaranya yang begitu lirih.
Sang dokter menjelaskan bahwa Jinnie bisa melihat dan bisa bersama sang anak selang beberapa jam ia lahir. Itu artinya masih beberapa waktu lagi setelah ini. Bisa jadi nanti sore, ataupun nanti malam. Semua kemungkinan bisa saja terjadi. Karena pada saat ini, didalam keadaan yang pelik ini ternyata masih pagi buta. Tepat pukul 4 dini hari.
Iya. Seorang Kim Taehyung membawanya ke rumah sakit dalam keadaan wanita itu ingin segera melahirkan sang anak melalui jalan normal, layaknya Taera dulu. Namun setelah ditunggu beberapa waktu lamanya, sang anak tak kunjung keluar. Hanya berada di jalannya saja.
Air mata masih mengalir deras pada pelupuk matanya. Anak laki-laki yang ia dambakan.
Beberapa menit berselang, tim dokter masih berusaha menyelesaikan operasi yang tengah berlangsung. Jinnie hanya berdoa serta meminta supaya operasi ini berjalan lancar, hingga pada saatnya ia bisa bertemu sang buah hati.
Jika ada orang berpikir bahwa operasi caesar tidak membutuhkan tenaga yang banyak seperti melahirkan normal, mungkin benar. Tapi kekhawatirannya sungguh mencapai puncak, itulah yang Jinnie pikirkan.
Dokterpun menjelaskan bahwa pada saat biusnya masih berfungsi, ia tak akan merasakan kesakitan. Tapi pada saat obat biusnya habis, akan 'sedikit sakit'. Jinnie berpikir bahwa pernyataan 'sedikit sakit' adalah bualan sang dokter. Pada kenyataannya mungkin akan benar-benar sakit.
Sampai pada akhirnya, dokter menyatakan operasinya berjalan dengan baik dan terselesaikan dengan baik pula. Jinnie berterimakasih kepada semuanya yang telah membantu operasinya. Ia bernafas lega. Layaknya dulu ia baru saja melahirkan Taera. Taera yang menangis dengan indah ditelinganya, seperti adiknya saat ini. Ia mempunyai dua orang bayi sekarang.
Selang beberapa waktu, suster membawa Jinnie keluar dari ruang operasi, menuju ruang rawat inap tentunya.
Iya. Selang beberapa hari, Jinnie harus melalui sebuah perawatan setelah operasi berlangsung.
Sementara itu, Jinnie masih sangat kagum pada anaknya yang lahir sangat luar biasa tersebut. Pasti sangat tampan. Itulah yang ia pikirkan.
Setelah lahir Jinnie belum sempat melihatnya karena kemudian di bawa suster menuju ruang perawatan khusus bayi, katanya. Dibawa dengan terburu-buru oleh suster.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUMMER RAIN (M) - [ Marriage Life |KTH]
Fiksi PenggemarDia datang dan pergi layaknya hujan dimusim panas. Masa depan tak menentu layaknya datangnya hujan. Begitu juga dengan rasa cinta dan benci. Summer Rain, indah namun tak diharapkan. Begitulah yang tengah seorang Kwon Jinnie rasakan. Begitu banyak k...