Kau selalu bertahan di tempat yang sama
Dan aku selalu pergi ke tempat yang berbeda
Jangan percaya padaku seperti orang bodoh
Semua itu hanya ilusi semata
Aku hanya menutupi keindahanmu
Seperti SUMMER RAIN yang menutupi langit biru-------------------------------------
Putaran demi putaran Jinnie lakukan, mengitari seorang pria yang tengah duduk tertunduk lesu meratapi apa yang baru saja ia lakukan. Layaknya bunga matahari di malam hari, kepalanya menunduk tak berdaya.
"Tolong katakan padaku yang sejujurnya, Jeon Jungkook!" Tegas wanita itu dengan tangan yang menyilang di depan dada. Tidak ada kata lain selain kejujuran yang ingin ia dapatkan dari seorang Jeon Jungkook. Pria bodoh yang memberikan tubuhnya untuk dibunuh Kim Taehyung, dicincang, kemudian dibuang. Pikiran Jinnie terlalu luas berkelana kemana-mana, memikirkan kemungkinan terburuk yang akan terjadi.
"Sebenarnya apa yang ada dalam pikiranmu sampai-sampai kau-""Maafkan aku, noona," sela pria tersebut dengan nada terbata.
Jinnie hanya menghela nafas dan memutar bola matanya jengah.
"Aku tidak butuh maafmu itu. Aku hanya ingin kejujuran darimu, bodoh!"
"Aku sengaja mengatakan itu," tegasnya.
Tegas? Tidak, lebih tepatnya itu adalah sebuah keputusasaan. Terlihat jelas dari sirat matanya.
"Aku sengaja, noona. Aku tidak ingin membuat Eun Jin bersedih," tukas pria tersebut.
"Ya, sekarang aku mulai paham. Kau sedang melakukan hal yang benar dan juga hal yang salah, Jeon."
"Pertama, seharusnya sejak awal kau mengakui perasaanmu pada Eun Jin. Kedua, kau benar-benar bunuh diri dengan mengumpankan tubuhmu sendiri pada singa yang lapar!"
"Kau bisa mati di tangan Taehyung," kesal wanita itu dengan tangan yang ia lipat di depan dada.
"Dia kejam," bela Jungkook pada dirinya sendiri. Manusia itu kesal jika Jinnie selalu menyalahkannya dan membela Taehyung.
"Kau yang bodoh!"
"Ya, terus saja membelanya, noona."
-------------------------------------
Kedua atensi itu saling bertatapan penuh tanya. Kebetulan yang sungguh aneh. Jinnie, wanita itu hendak memasuki lift suatu gedung, namun pada saat yang sama, seorang pria berkemeja biru muda juga hendak keluar dari lift tersebut. Menatap wanita itu penuh pertanyaan. Pasang mata keduanya saling beradu, membuat kilatan tajam tertera di sana.
Jinnie akhirnya membuka bibir untuk bertanya, "Kau mau kemana?"
"Kau juga mau kemana?" Tanya pria itu tak mau kalah.
"Aku ingin menemuimu," jawab wanita itu tak kalah cepat.
"Aku juga, aku ingin bicara denganmu. Sungguh kebetulan yang menyenangkan," jawabnya dengan smirk penuh arti.
Jinnie yang masih menatapnya heran, hanya mengikuti langkah panjang pria tersebut. Memperhatikan dari belakang bagaimana manusia di depannya saat ini terlihat sangat santai dalam hal melangkahkan kaki panjangnya. Pria itu terlihat seperti seorang artis yang tengah berjalan di tengah red carpet. Dan hingga pada akhirnya, keduanya berakhir pada kursi sebuah caffe.
"Aku melihatmu kemarin," cuitan itu sungguh tidak Jinnie duga akan keluar dari bibir pria di depannya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUMMER RAIN (M) - [ Marriage Life |KTH]
Fiksi PenggemarDia datang dan pergi layaknya hujan dimusim panas. Masa depan tak menentu layaknya datangnya hujan. Begitu juga dengan rasa cinta dan benci. Summer Rain, indah namun tak diharapkan. Begitulah yang tengah seorang Kwon Jinnie rasakan. Begitu banyak k...