Part 2

162 84 96
                                    

Akan terasa indah ketika seseorang menyayangi kita, terasa lebih baik ketika seseorang peduli dengan kita, tapi yang terbaik adalah ketika seseorang tidak pernah melupakan kita.

Akan terasa indah ketika seseorang menyayangi kita, terasa lebih baik ketika seseorang peduli dengan kita, tapi yang terbaik adalah ketika seseorang tidak pernah melupakan kita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

........

Pulang sekolah, Caya pulang bersama Lina.

Sampai dirumah Caya, ia menuju kamarnya di lantai atas. Setelah mengganti pakaian ia merebahkan tubuhnya diatas ranjang, memandang langit-langit kamarnya yang putih bersih.

"Tok tok tok..
'Isss siapa sih yang ganggu." batin Caya.

"Mamah boleh masuk gak?"

Oo.. Mamanya toh yang datang, yang bernama Mira.

"Iya mah masuk aja."
Kata Caya, sambil membenarkan dirinya untuk duduk di atas ranjangnya.
"Ada apa ma?"

Mamanya caya, Mira. sudah menghampiri Caya dengan duduk di tepi ranjang gadis itu.
"Enak gak MOS nya sayang?" ucap mamanya sambil mengelus rambut anak bungsunya itu.iya, Caya adalah anak bungsu dari tiga bersaudara,  abang nya bernama Tegar,
Dan kakak nya bernama Tika.

"Seneng kok mah, enak lagi."
Bohong gadis itu karna bagi dia MOS tersebut sangat buruk , terlambat, gak make atribut, dihukum kakak OSIS, jatuh, dan satu lagi, ia ketemu sama cowok aneh itu di sekolahnya.
Yang membuat dia harus berlari 5 kali putaran lapangan dengan terik matahari.

Naseb-naseb
Udah cape tambah cape lagi.

Tapi demi mama nya, agar tidak khawatir Caya terpaksa berbohong.

"Ooo gitu yaudah kamu harus baik-baik sekolahnya!   kamu harus jadi anak pintar."
Kata mamanya menasehati anak nya itu.

"Siap mamaku sayang."

"Mamah mau kebutik dulu,  tadi mama tinggal.jadi gak enak kalau mama berlama-laman dirumah.
Mama pergi dulu ya?"

"Iya mah."
Kata Caya dengan hati yg berat, karna baru tadi dia punya kesempatan bicara dengan mamanya. karna dari pagi mamanya lembur di butik.

Mamanya sudah pergi, setelah Caya mengatakan iya.
Dia berharap mamanya akan menyayanginya lagi kayak dulu dan punya lebih banyak waktu lagi untuknya.
😙😚😚😚

Sudah jam 10 malam, Caya masih berada di balkon rumahnya melihat bintang yang sangat banyak itu.

"Kapan aku bisa jadi bintang itu?" Lirih Caya pelan .
"Drrrttt..."
Suara telpon membangunkannya dari lamunanya.
Lina sahabat nya menelponnya nya.

"Hallo..
Ada apa lin?"

"Gue mau nanya nih. "

"Apa?"

"lo udah makan?"

"Hmmm udah..kenapa?"

"Gak papa kok gue hanya nanya aja."

"Ooo."
Ujar Caya, sambil melangkahkan kakinya menuju ranjangnya dan merebahkan tubuhnya disana.

Setelah panjang lebar mereka mengobrol, Caya memutuskan percakapannya.

"Lin, ini dah larut, udah dula ya. Tidur gih!  biar bisa bangun cepat besok."

"Siap bos."

Hufff keluh Caya.
"Gue cape banget nih gue tidur aja ahh."
Batin Caya.
Tidak lama caya mulai memejamkan matanya dan masuk ke alam mimpinya.

Semoga mimpi indah yah caya ku sayang heheh..
Maaf kalau ada yang typo.
Karna baru pertama kali ini aku nulis cerita di sini..
Hehehwhw
Mohon maklumanya y..😉

Jangan lupa y vote sama comentnya..

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang