Part 6

93 32 53
                                    

Suatau pemikiran yang terbaik adalah dimana seseorang memikirkan bagaimana caranya menyerahkan segala hidupnya pada Tuhan dengan baik dan tidak menariknya disuatu saat nanti ketika ia putus asa.

Walau hidup menghukumnya seberat ini, dia akan tetap tegar menghadapinya sampai dia mendapatkan kebahagiaan yang sempurna, walau itu tidak seperti impiannya. 
.......

"Enak gak makanannya?"
Tanya angga papah Caya.

"Enak pah."
Caya tersenyum, makanan itu adalah masakan papah nya sendiri. 

Suara langkah kaki terdengar.
Ibunya baru pulang dari suatu tempat.

"Mamah udah pulang, ayo mah kita makan sama."
Ajak Caya pada ibunya.
Ibunya malah pergi kekamar dan tidak melirik anak nya itu sedikitpun.
Caya menundukkan kepalannya.

"Caya?"
Panggil papa nya pelan.

Caya tau maksud papa nya, Caya mendongkak.

"Aku gak papa kok pah, aku baik-baik aja."
Ujar Caya Agar papah nya tidak khawatir.

"Kalau gitu, habisin makananya! biar kamu istirahat kekamar kamu."

"Iya pah."

Setelah siap makan, Caya permisi kepada Angga untuk pergi ke kamarnya, lalu istirahat.

........

"Ca, kekantin yu!"
Ajak Lina, Lina merasa lapar dari tadi, ia selalu melirik jam kapan jam isirahat, akhirnya lonceng pun berbunnyi pertanda jam istirahat.

"Gue gak lapar lin, lo aja yang pergi!"
Ujar Caya, ia masih fokus mencatat pelajaran yg belum selesai ia catat tadi, tadi mereka belajar sejarah.

"Gak usah bohong deh Caya, lo nitip mau gak? biar gue beliin.
Tanya Lina pada sahabatnya itu, Lina menaruh telapak tangannya yang hangat kepundak Caya. 

Tapi Caya tetap dalam pendirian, dia tidak mau juga.
Karna Lina udah laper banget, dia pun pergi sediri.

"Kalau gitu aku pergi kekantin dulu ya?"
Ujar Lina dengan berlari kecil menuju pintu kelasnya.

"Iya."
Jawab Caya  singkat.

"Test.. Test.. Test.."
Bunyi mik. 
"Perhatian, bagi angkatan baru sekolah baktina, siapa yang ingin mendaftar exstrakulikular, silahkan mendaftar pada setiap ketua exstrakulikular, yang ada pada brosur yang di bagikan pada adik-adik.
Ok sekian dan terimakasih."

Itu pengumuman siapa yang ingin mendaftar exstrakulikular yang di inginkan, basket, nyanyi, main musik dan masih banyak lagi.

"Cay!"
Panggil Lina, dia lansung menghampiri Caya, setelah mendengar pengumaman tadi.
Karna dia ingat Caya ingin sekali masuk exstrakulikular musik(gitar)
Jadinya Lina hanya memakan satu roti dan membawanya menuju kelas.

"Ada apa lin?"
Caya melirik pada Lina.

"Lo dengerkan penguman tadi?"

"Hmm."
Caya menggumam

"Lo gak ikut?"

"Pengen sih, tapi gue takut." Caya tidak mampu jika ia mengingat kejadian kemarin.

"Kenapa lo takut?"

"main musik gitar itu, ketuanya ketos yang namanya Farel, gue takut dia gak nerima gue karena kejadian itu."
Tutur Caya

"Serius?"
Lina tak percaya.

"Iya, gue serius,
Gimana dong?"
Caya bingung apa yang ia harus perbuat sekarang ini, padal dia ingin sekali bisa main gitar. 

"Hmm.. Gimana ya?
Aha, gue pun ide!"

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang