Part 7

74 28 40
                                    

Walau aku pergi, aku pasti kembali, kembali kepadamu.

Aku akan selalu seperti selimut mu, yang  membuat mu selalu hangat.

Kamu adalah bintang ku, hanya milikku.

Jangan pergi dari ku.

........

"Krekk.."

Caya masuk kedalam kamar mamanya.
Pagi buta Caya bangun dan pergi menghampiri mamanya yang masih terlelap.

"Mah.. Walau mama gak pernah perhatian sama ku, tapi aku akan selalu jaga mama, Cayan akan selalu membuat mama bahagia."
Lirih Caya sangat pelan, gadis itu  ingin sekali mengelus rambut sang ibu, tapi Caya takut mamanya bangun dan marah padanya. 
Caya pun meninggal kan kamar mamanya.

Caya sudah selesai memasak sarapan untuk mama, dan kakak nya.
Setelah dia makan, dia  pergi ke sekolah, diantar supir.
Karna Lina gak bisa jemput Caya, Lina ada urusan mendadak.

"Mang, bisa antar Caya kesekolah?"
Tanya caya dengan sopan.

"Bisa kok non."

Diperjalanan hanya ada kesepian saja.

Sudah 15 menit Caya berada di mobil dan akhirnya mereka sampe di sekolah.

"Sudah sampe non."
Pa mamang membuyarkan lamunan gadis itu.

"Oh.. Iya mang...
Makasih."
Ujar Caya keluar dari mobil menuju ke ruang kelas nya.

"Cay..
Bagus memanggil Caya, ia menghampirinya dwngan berlari kecil.

"Lina mana?  kenapa belum datang, padahal 5 menit lagi jam pelajaran pertama akan di mulai."
Tanya Bagus padanya dengan khawatir.

"Iya juga ya,  Lina lo dimana, ini dah lama banget.. Jangan buat gue khawatir."
Batin Caya.

"Gak tau gus, tadi kata Lina dia ada urusan mendadak, tapi kok dia lama banget ya."
Ujar Caya pada Bagus.

"Duh, gimana ya."
Bagus bingung harus berbuat apa.

"Gue harus pergi gus."
Caya berdiri dan hampir pergi, tapi Bagus menghalanginya.

"Lo mau kemana?"

"Gue mau cari Lina gus, gue khawatir sama dia."

"Gak usah cay, gue aja yang cari Lina, lo disini aja."

"Gue gak bisa diam aja gus, gue harus ikut."

Bagus dan caya pun pergi, belum sempat mereka keluar kelas Lina sudah ada di depan mata mereka.

"Lina..
Lo dari mana aja, gue khawatir sama lo".
Tanya Caya, ia memeluk Lina dengan erat,
Lina membalas pelukannya. 

"Lo gak usah khawatir, gue gak papa kok."

"Lo gak boleh pergi lin, lo harus slalu ada disisi gue."

"Iya gue janji cay."
Lina mendekap kedua wajah Caya.

"Lo kok lama sih datangya?"
Ujar Caya pada sahabatnya itu.

"Tadi tuh mobil gue mogok, makanya gue lama, heheh."
Lina terkekeh melihat ekspresi sahabatnya ini.

"Lain kali, beri kabar ya."

"Ok."

Tanpa berkata apa pun Bagus kembali kebangkunya karna sebentar lagi pelajaran akan dimulai.
Begitupun dengan mereka berdua, yang kembali ketempat duduk meraka.

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang