part 16

59 7 1
                                    


Cayan pov.

Entah sudah berapa lama gue disini, duduk tanpa tau harus berbuat apa.

Farel emang nyeselin.
Dia bawa gue kesini tanpa alasan coba.

"Rel,lo bawa gue kesini ngpain coba?"

"Gk!"
Ujar Farel singkat.

Gue gak ngerti maksud dari jawaban dia.

"Kalo gitu gue pulang aja deh ya!"
Ujar ku dengan wajah ditekkuk.

"Tunggu dulu."
Ujarnya cepat saat gue berdiri.
Gue kembali duduk lagi.

"Ngapain?"
Ujar ku malas.
Eh..eh dia malah pergi tanpa menjawab.
Sikap dingin lo buat gue jengkel tau gak.

Setelah beberapa menit dia kembali dengan wajah masem.

"Kita pergi!"
Ujar nya.
"Ha? Kemana?"
Ujar ku. Jangan bilang gue lola
Emang bener. Hehe.

Gk ngejawab dia malah narik lengan gue menuju pintu keluar.
Dasar kebiasaan.

"Mau kemana?"
Ujar seseorang tiba-tiba dari balik pintu.
Gue terkejut melihat seseorang cowok datang.
Gue gak tau siapa dia.

Farel malah nambah narik gue.
Tanpa sengaja ia menekan lenganku kuat,sakit.

"Farel! Kalo orangtua bertanya dijawab,bukanya dicuekin!"
Ujar orang tua tadi.
Karna katanya dia orang tua.

"Ha? Orang tua?
Gak salah denger!"
Ujar Farel.
Gue sempat menganga dengan ucapan Farel .
" oh ya satu lagi, saya mau kemana itu bukan urusan anda!"
Suara Farel naik satu oktaf.

Lalu kami pergi begitu aja.

Apakah Farel ngajak gue pergi karna orang tua itu?
Dan siapa dia?
Banyak sekali pertanyaan yang ada diotakku.

                          ***

Disini lah kami berada dalam kesepian.
Tiada yang berani memulai pembicaraan.

Karna gue udah gak tahan lagi jadinya deh gue ngomong duluan.

"Hmm..Rel!"
Ujar gue sedikit keras untuk mencairkan suasana.

"Hemm."
Dia hanya berdehem.

"Pria tadi siapa?"
Ujar ku sedikit kikuk.

Di hanya mengangkat kedua bahunya arti ia tak mau tau.

"Rel.."
Ujar gue sedikit memelas.

"Dia bokap gue, tapi gue gak sudi."
Ujar nya dengan wajah sangar.
Buat gue merinding.

"Oo..tapi kenapa lo gak sopan tadi!"
Ujar gue Pengen tau.

"Gak usah bicarain dia lagi!"
Ujar Farel datar.

Fiks gue jadi diam  saja dengan menyeruput lemon tea gue.
Karna bosan gue ngajak Farel buat pulang, karna dari tadi dia gak jelas.

Sesampai di rumah gue membasuh badan gue dengan air dingin ini.
Rasanya sangat segar.
Gue jadi pusing.
banyak sekali pertanya yang sedari tadi di otakku tentang Farel.
Tadinya sih sebelum pulang gue Mau  kerumah sakit ngejenguk nyokap Farel. Tapi yah apadaya ku aku lagi gak mood karna sikap Farel tadi sama bokapnya.

Setelah ritual yang gue lakuin gue langsung milih baju di lemari putih nan besar ini.
Gue milih celana hot pans biru dongker dengan baju oblong ping susu.
Sangat cocok untuk ku pakai malam ini.
Karna malam ini terasa sangat panas.
Gue ngantuk banget.
Sebelum menuju tempat tidur gue.
Gue cek hape dulu.
Yaps hati gue benar pasti banyak notifikasi dari aplikasi nan hijau ini.

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang