Ketika aku ingin mengatakan menyerah, ia selalu berkata, "kamu harus bisa, semangat"
Haruskah aku berjuang demi mendapatkan perhatian dari dia?.
😍😘😍😘❤
Flash on...
"Sory gue udah buat lo teringat masa lalu lo lagi!"
Ucap Farel pada Caya."Gak papa kok Rel, gue berterimakasih sama lo, karena lo gue bisa legah sekarang."
Dengan senyum yang manis di bibir Caya."Lo juga mau bagi masalah lo sama gue kan."
Ujar Caya pada Farel yang saat ini dia menatap nya dengan sedikit tegang."Heee.. Lo tau dari mana gue punya masalah?"
Tanya Farel, yang hanya ada di benaknya ia tidak pernah kasih tau bahwa ia punya masalah apapun itu pada gadis itu."Hemmm.. Gue gak tau, tapi mata lo berkata bahwa lo punya masalah yang butuh dibagi."
Jawab Caya ia menatap langit.Farel hanya diam saja.
Ia bingung untuk menjawab apa pada Caya."Lo gak mau kasih tau masalah lo."
Ujar Caya."Ya, lo kan udah tau!"
"Ha..? Dari mana gue tau."
"Tadi lo bilang gue ada masalah kan yaudah, lo pasti tau dong masalahnya apa! Lo kan peramal, yang tau masalah hanya liat mata aja."
Ujar Farel, ia hanya bercanda dia tidak ingin menambah pikirin pada gadis manis itu."Yakan.. Ahhh.. Gue gak peramal. Gue cape berdebat sama lo."
Caya memanyunkan bibirnya, ia kesal pada Farel."Lo mau tau apa dari gue?"
Tanya Farel ia tersenyum melihat tingkah Caya."Boleh?"
Tanya Caya pelan."Boleh."
"Ok.. Gue gak akan tanya yang aneh-aneh, gue hanya mau nanya nyokap lo cantik gak?"
Ujar Caya dengan wajah yang cerah walau matanya kaya kantung doraemon."Haa..?Ohh.. Iya mama gue cantik, mama gue cantik banget, tapi sayang."
Farel pikir Caya akan bertanya tentang masalah
Ia menjeda ucapannya dan melanjutkannya lagi."Mama gue sakit."
"Maaf Rel, berarti sekarang gue tau masalah lo, mudah-mudahan nyokap lo cepat sembuh."
"Iya, tadi lo bilang ada solusinya, apa?" 0
Tanya Farel dengan gak yakinnya."Lo teriak aja sekuat tenaga lo, sampe lo legah, gue selalu lakuin itu ketika gue gak sanggup lagi dan ingin menagis."
Caya mengatakan hal itu dengan mengingat masa-masa dimana ia selalu melakukan hal itu sendiri, tapi sekarang ia memiliki teman melakukan hal seperti itu."Lo teriak sekarang!"
Suruh Caya."Haaaaaaaaa......haaaaaa!!!!"
Caya berteriak setelah itu ia menyuruh Farel melakukannya, Farel pun menurut ia menutup kedua matanya dan berteriak."Haaaa.. Haa...
Ia membuka matanya dan merasa lega.
Farel melihat Caya dengan senyumnya, ia gak pernah lihat seorang gadis seperti Caya."Kita pulang?"
Ujar FarelCaya menganggukkan kepalanya pertanda, iya mau.
Walau hatinya berat untuk pulang. Mereka pun turun kebawah menuju tempat parkir dan bergegas pulang, disetiap perjalanan mereka hanya diam aja.
Mereka pun sampai di depan rumah Caya, ia berterimakasih pada Farel, Farel pun pergi meninggalkan tempat pendiaman Caya.Caya memasuki rumahnya dengam rasa campur aduk.
"Kok sepi!"
Lirih Caya pelan.
Gak ada satupun orang dirinya mah itu.
Tapi Caya merasa mereka sudah tertidur, Caya pergi melihat keadaan ibunya, tapi ia tidak melihat sosok Mira disana, karna merasa khawatir, ia pergi menuju lantai atas ke kamar kakaknya Tika, yang ia lihat sama seperti di kamar mamanya kamar itu kosong Tika tidak berada di kamar itu.
Caya bingung, ia tidak tau apa yang harus ia lakukan.
Hanya rasa takut yang dia alami sekarang, ia berusaha menahan tangisnya tapi gagal suara tangisnya pun pecah, dengan didasari hujan diluar sana yang sangat deras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise
Teen FictionKeindahan hidup bukanlah tergantung pada bagaimana bahagiannya dirimu tapi bagaimana kamu membahagiakan orang lain dengan cara mu sendiri... DAN SIAPAKAH DIA?? 😞