Part 10

50 14 28
                                    

Bukan dia yang salah,
tapi jika memang dia yang salah, maafkan dia, maaf kan segala apa yang ia lakuin.

Semuannya hilang begitu saja, hilang entah kemana, hanya air mata yang mengaliri pipi ini.

Aku seperti siput yang berjalan sangat pelan, itu lah aku, aku takut menjalani nya dengan cepat, aku takut aku gak bisa kembali lagi, kembali pada dia, sehingga aku menjadi seperti siput.
Aku menjalanin nya sangat pelan.

                   
                         ***

Mira  pergi ke tempat yang di tuliskan dalam surat tadi, Mira mengemudi, disampingnya ada putri kebanggaannya, sewaktu Tika ingin pergi, dia permisi pada mamanya ,Mira pun mengajak Tika agar mereka berangkat sama, apalagi tujuan mereka sama, Mira sempat terkejut kenapa tujuan mereka bisa sama , tapi karena penjelasan Tika, Mira pun agak tenang, mobil mereka berhenti karena lampu merah, Mira sempat bertanya pada Tika bagaimana dengan sekolahnya.
Tapi tiba-tiba Mira menerima telephone entah dari siapa. Tika terkejut melihat berita di sosmed.(berita apa ya?)

Beberapa menit kemudian mereka telah sampai ketujuan, Tika melihat wajah murung mama nya yang tidak pudar-pudar bermula saat ibunya menerima telephone,dari tadi mama nya menahan amarah, kenapa?.

"Mah."
Panggil Tika, memegang tangan sang ibu, tapi ibunya hanya diam saja.
Mira pergi menghiraukan Tika, karena khawatir Tika mengikutinya.
Mereka agak heran kenapa di dalam cafe ini sangat gelap, entah apa yang terjadi.

Mira dan Tika duduk di salah satu meja yang di hias lilin, bunga dan makan yang beraneka, mereka duduk disitu karena hanya meja itu lah yang memiliki keterangan dari sebuah lilin.

"Wauu.."
Gumam Tika, sedangkan Mira hanya menatap meja itu   bingung.

"Jrengg..."
Suara gitar menggema di dalam kensunyian itu, lampu menyala hanya menyorot seorang gadis yang ada diatas panggung, memakai gaun hitam dan wajahnya tertutup topeng.
Gadis cantik itu mulai memetik sinar gitarnya.
Dan berkata.

"Mama, itu judulnya,hanya ini yang bisa aku nyanyikan lagu yang sederhana tapi memiliki makna yang sangat berarti,maaf kan aku jika aku tidak menyanyikannya seindah penyanyinya, karna aku bukan penyanyi melainkan hanya penghantar kasih sayang."
Ujar gadis itu..
Mira berfikir dia mengenali suara itu, tapi siapa.

"🎵bintang berkilau di langit.
Air mata mengalir di pipi nya, ia tidak bisa menahan air mata yang membendung di pelupuk matanya.

menerangi isi bumi, ooohh..
Ia melanjutkan dengan memetik sinar gitar dengan sangat indah.

Mama kau bagai bintang terangi hidupku dengan kasih setia mu,

Caya turun dari panggung. Langkah demi langkah, Mira  mulai bisa melihat sosok wanita dengan penampilan yang indah.

benderangi bintangi terang menerangi di hatiku..
Mira hanya bisa meneteskan air matanya karena terharu, dia tidak menyangka hari ulang tahun nya akan seperti ini.

Mama kau bagai bintang terangi hidupku dengan kasih setia mu..
Setiap lantunan kalimat dari lirik lagu yang dinyanyikan Caya sangatlah sepenuh hati.

Caya menatap ibunnya dari balik topeng dengan air mata yang tidak berhenti..
Ia berharap setelah kejadian ini ibu atau yang ia panggil mama akan berubah akan memberikan kasih sayangnya padanya.

Mama kau lah bintang yang terang benderang  dengan tulus cinta memberi setia, hiks...hiks.. ha..hal yang indah yang ada di dunia untuk membuat diriku jadi anak yang bahagia........."
Hiks...hiks...Caya tidak bisa lagi menahan tangisnya.

Setelah menyelesaikan lagunya Caya meletakkan gitarnya di atas meja yang dekat dengannya, ia membuka topeng yang menutup wajah cantiknya itu.

Mira terkejut melihat anak yang ia benci yang melakukan semua ini.
Dilain tempat Lina hanya menahan tangisnya..
Farel hanya tidak menyangka gadis yang ia ajari bermain gitar bisa mahir dalam waktu secepat itu walau Caya hanya dapat memainkan satu lagu saja.

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang