Suara hati ini selalu mengatakan, aku pasti bisa, tapi ketika aku tidak memiliki jalan hidup lagi, hati ku pun berkata menyerah lah, tapi seluruh tubuh ku menolak untuk menyerah, aku pun kembali lagi, bangkit untuk berjuang, itu karena dia.
😘😍😘😍😍😍
Pemandangan yang sangat indah, sunset yang sangat indah itu membuat Lina senang sekali, Lina berada di taman bersama Bagus, setelah Lina memutuskan sambungan telponnya bersama Bagus, sepuluh menit kemudian Bagus datang kerumah Caya mengajak Lina ke suatu tempat, dengan terpaksa Lina harus ikut karena Caya memaksannya, jadi lah mereka berdua ada di taman itu, menikmati angin sore.
Bagus menatap Lina dari samping, ia senang melihat Lina bisa bahagia karena Bagus, Bagus berharap Lina tau maksud dari perhatiannya selama ini, tapi sayangnya Lina hanya menganggap Bagus teman dalam bohong Lina.
Lina yang egois tidak ingin Bagus tau sebenarnya isi hatinya.Lina pun salting melihat Bagus terus menatapnya, jadilah pipi Lina merona, Bagus hanya tersenyum melihat rona pipi Lina tanpa memalingkan pemandangannya.
"Lo kok nengok-nengok gue, awas nanti naksir lagi. "
Ujar Lina dengan terkekeh."Mungkin. "
"Ha? "
Jawaban Bagus yang singkat itu membuat rona pipi Lina bertambah, dan ia tidak percaya ucapan Bagus, Bagus sadar apa yang ia katakan, ia pun memalingkan wajahnya kedepan."Mungkin, maksud gak mungkin gue naksir sama lo. "
Ujar Bagus, Lina pun kesal dengan jawaban Bagus"Dasar cowok nyeselin, kalo gue gak cinta,udah gue tonjok tuh muka lo. "
Batin Lina kesal."Lin? "
Panggil Bagus, Lina menoleh kearah Bagus dan mengangkat satu alisnya.
Bagus tidak bersuara, entah kenapa jantung Lina sekarang melompat-lompat, gak sadar wajah Bagus mendekat pada wajah Lina, refleks Lina pun berdehem, membuyarkan aktivitas Bagus, Bagus menarik kepalanya kebelakang dan ikut berdehem, akibat hal tadi terjadi mereka jadi canggung.
Ngajak pulang aja gak ada yang berani bilang duluan, karena bosan Lina pun bicara duluan."Gus, kita pulang yuk!"
Ajak Lina pada Bagus dengan tangan yang udah dingin banget."Ohh.. Iya. "
Mereka pun berdiri dan pergi menuju moge Bagus, di perjalan menuju rumah Lina, tidak ada pun yang berani membuka suaranya, sampai dirumah Lina, Lina hanya berterimakasih pada Bagus."Thanks. "
Ujar Lina dengan tersenyum, Bagus menganggukkan kepalanya dan membalas senyum Lina, jantung Lina pun berdebar melihat senyum Bagus yang memikat. Lina pun langsung masuk ke dalam rumahnya, Bagus pergi pulang setelah ia melihat Lina sudah masuk kerumah mewah itu.😗😚😚😚😚
Caya hanya berdiam diri diatas balkon kamarnya, ia menunggu kepulangan ibunya, tapi ini udah jam 9 malam. Hanya rasa khawatir yang dirasakan Caya hari ini, suara kelekson mobil berbunyi, Caya berdiri dan melihat kebawah, Mira keluar dari mobil. Caya pun tenang melihat ibunya baik-baik aja.
Caya berjalan menuju meja belajarnya, setelah ia menutup pintu balkon, ia mengambil sebuah buku yang indah dari laci, ia lalu menuliskan sesuatu dalam buku itu.
Disini aku berada, mengenang semua kenangan-kenangan bersama keluarga ku, hanya rasa rindu yang aku rasakan entah apa yang harus aku lakukan sekarang, sepertinya aku sudah kehilangan jalan hidup.
Caya menutup buku diary nya, ia pun mengerjakan tugas sekolahnya yang belum ia siapkan.
Caya tidak pernah,tidak mengerjakan tugas sekolahnya, Caya juga termasuk gadis yang pintar, Caya selalu mendapatkan juara dan prestasi dari dia masih SD.
dia sangat pintar dalam pelajaran ipa. Dia juga pernah lomba merancang baju yang terbaik, Caya pun menang walau dia dapat juara 2, mungkin dia pintar merancang akibat keturunan dari ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise
Teen FictionKeindahan hidup bukanlah tergantung pada bagaimana bahagiannya dirimu tapi bagaimana kamu membahagiakan orang lain dengan cara mu sendiri... DAN SIAPAKAH DIA?? 😞