Rio menatap langit dengan wajah frustasinya. Ia tau ia salah besar meninggalkan Ara kemarin , namun sungguh ia tak menyangka bahwa wanita sedewasa Ara bisa hilang. Ia menarik napas dalam dengan harapan mampu mengurangi rasa sesak yang ia alami sekarang. Wanita yang dulu dia cintai kini kembali. Menggoyahkan tekadnya. Ia malu dengan dirinya yang tak mampu memilih seperti ini.
"Ada apa babe?" Ucap wanita yang berpakaian minim itu menghampiri Rio.
"Nope, I'm okay" Sahut Rio lirih. yah Rio berbohong, ia takut, panik, dan kecewa dengan dirinya sendiri.
"Temani aku jalan-jalan ya?" Sahut wanita itu dengan mengerlingkan sebelah matanya.
"Iya" Sungguh Rio merasa pikiranya terbagi-bagi sekarang. Bagaimana ia akan dapat berjalan-jalan dengan santai ketika istrinya hilang seperti ini.
Wanita itu menyandarkan bahunya kepada Rio. Bolehkah ia mengadu kepada Tuhan sekarang jikalau hatinya dilema?. Ah bahkan Rio lupa kapan terakhir kali ia beribadah. Rio menatap langit yang mulai mendung bersama orang yang ia pikir ia cintai.
"Mengapa kau kembali?" Tanya Rio lirih dengan suara pelan.
"Karena aku merindukanmu" Sahut wanita itu seraya menutup matanya pelan.
"Bahkan ketika aku mulai ingin belajar mencintai yang lain, kau hadir mengacaukan semuanya" Sahut Rio lirih. Ia berkata seraya menutup kedua matanya. Menahan hantaman keras yang menyesakan hatinya saat ini.
"Aku tak bisa merelakanmu" Jawab wanita itu seraya mengelus lengan Rio.
"Bisakah aku bersamamu ketika hatiku mulai dimiliki yang lain?" Sahut Rio sendu.
"Apa kau begitu mencintainya?" Sahut wanita itu seraya bergerak bangun untuk menatap Rio.
"Aku tidak.... tau" Jawab Rio dengan tersenyum tiba-tiba. Namun rautnya berubah ketika ia terbayang sosok Ara yang menangis karena ulahnya.
"Tapi aku ada disini" Sahut perempuan itu seraya menahan tangisnya.
"Aku bilang aku tidak tau, aku pikir aku masih mencintaimu, atau sesungguhnya ini hanya egoku? Aku tidak tau" Jawab Rio dengan nada sendu.
Tiba-tiba wanita itu menaruh tanganya di depan dada Rio. Ia tertegun. Tidak ada debaran. Tidak ada senyuman. Hanya detak jantung yang meneriakan kesakitan.
"Udah mau ujan, lebih baik kita masuk kedalam" Ucap Rio seraya melepaskan tangan wanita itu dari dadanya.
"Apakah semua sudah berakhir?" Lirih wanita itu dalam hatinya.
------------------------ 🌼 ------------------------
Albert menatap temanya dengan tatapan sengit. Bagaimana bisa ia berkendara dua setengah jam dengan penuh rasa cemas hanya untuk melihat Ara yang sedang menangis seperti ini. Albert sudah khawatir setengah mati. Namun ketika ditanya Ara mengeluarkan jawaban tak terduga seperti itu. Ia akan memberikan satu tamparan untuk Yonanrt sepertinya karena mengerjainya tadi.
Flashback on
"Halo" Sahut Albert ketika mendapat telefon dari temannya.
"Bisakah kau segera kesini?, Ara terus menangis".
"Aku sedang dalam perjalanan, namun bisakah kau menunggu? Butuh lebih dari tiga jam untuk mendatangi alamat rumah itu" Sahut Albert panik.
"Ya aku tau, namun ia terus saja menangis" Jawab Yonan panik.
"Kau apakan dia? Aku bersumpah akan menonjok hidungmu dengan tangan kiri" Sahut Albert sengit.
"Kau kan tidak kidal?" Jawab Yonan polos.
"Dasar jerk! Aku sedang menuju kesana, kau membuatku hampir menabrak trotoar bodoh" Sungut Albert.
"Bahkan kau tidak bisa mengemudi dengan benar?" Yonan kembali mengejek.
"Aku akan memukulmu dua kali lebih keras. Lihat saja" Ancam Albert.
Flashback off.
Lihat saja sekarang Ara malah tertawa tidak jelas seperti itu. Albert bahkan sudah hampir terkena kecelakaan lalulintas hanya untuk menjemput Ara. Namun yang ia lihat Ara dengan asik sedang menonton drakor kesukaanya. Albert berjalan perlahan menghampiri Yonan.
Bugh...bugh..
"Calm dude" Sahut Yonan kesal.
"I have promised to hit you👊" Sahut Albert dengan seringaianya.
"Why aren't you die dude?" Teriak Yonan kesal setelah mendapat pukulan telak oleh Albert.
"Because she is mine. I need to protect her" Sahut Albert seraya tertawa bersama Yonan.
Ya mereka hanya sedang bercanda. Jika Albert serius memukulnya,maka ia pastikan Yonan tidak sanggup berdiri dan tertawa bersamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE TOO SWEET
RomanceLilinara dihadapkan dengan pilihan yang sulit. Ia mencintai Rio yang notabene adalah suaminya. Namun ada sosok Alinka yang selalu menghantui jejak rumah tangganya. Albert pun ternyata memulai rencananya untuk menghancurkan hidup Lilinara dengan suru...