I Lost Her

216 6 0
                                    

Aku menatap langit yang mulai sendu, ah tidak langitnya hanya muram namun tak mengapa. Aku hanya sedikit sedih disini. Aku berharap semua berpidak pada pundaku. Namun sungguh hatiku terluka mengingat senyumanmu. Aku kecewa berharap lebih padamu. Aku menaruh rasa padamu. Namun aku tak tau akan sesakit ini rasanya. Perih, sakit, aku terluka lagi.  Aku tertawa dengan kencang ditengah tanam namun air mataku mengalir dengan deras.  Aku terlalu percaya diri. Aku lupa bahwa cinta yang kupunya belum bisa menghapus rasa benci mu,

-Lilinara.

Aku termenung didalam sepi. Aku menemukanya. Sosok yang perlahan mulai terganti dengan senyum manis Ara. Sosok yang bertahun-tahun menggangu tidurku. Merusak harapanku tentang indahnya cinta. Dia, wanita pertama yang membuatku jatuh sampai aku tak ingin bangkit. Aku punya seseorang yang mencintaiku, dan sekarang sosok yang aku cintai muncul kembali dalam kehidupanku.

-Rio.

Aku tau bahwa lelaki bodoh itu akan goyah jika bertemu wanita yang ia cintai. Aku memang mulai jatuh dalam pesona Ara namun mengapa hatiku ikut terluka saat kulihat wajah kecewa yang Ara tunjukan pada lelaki bodoh itu. Ara hancur dan ia akan membutuhkanku sebagai pahlawanya.

-Albert.

---------------------------------------------------

"Yay akhirnya aku bisa menginjakan kaki ke negara semewah ini" Sorak Ara kegirangan sambil melompat-lompat seraya anak kecil yang mendapatkan permenya.

"Aku bahagia kau senang" Sahut Rio seraya menggengam tangan Ara mesra.

Albert mendengus melihat pemandangan yang membuatnya muak seperti ini.

"Ayo pergi" Ucap Albert sambil menarik telapak tangan Ara yang kosong. 

Mereka bertiga berjalan ditengah keramaian kota London yang dilalui oleh orang-orang lokal sana maupun turis seperti mereka.

Mereka bertiga berjalan ditengah keramaian kota London yang dilalui oleh orang-orang lokal sana maupun turis seperti mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ara terlalu bersemangat dengan kegiatanya sampai nyatanya ia terlepas dari pengawasan kedua lelaki itu. Ara berbalik badan untuk mencari keberadaan Albert ataupun Rio, namun ia kehilangan jejak mereka. Ia takut dan ,merasa tertekan.  Ia mulai menangis.

"Aku takut ma.." Lirih Ara seraya terduduk sambil menaruh kepalanya di celah kedua lututnya yang ditekuk.

"Bangun sayang, kamu gapapa?" Ucap suara wanita dihadapan Ara.

"Aku takut madam.. aku tersesat hiks" Jawab Ara sambil terengah-engah.

"Kamu ikut madam saja nak, kita cari temanmu sama-sama ya" Ucap wanita tua itu menenangkan.

"Ter..imakasih madam" Ucap Ara seraya menghapus air matanya.

-----------------------------------------

Albert menjambak rambutnya dengan kesal. Bagaimana ia bisa kehilangan Ara dikota yang besar ini. Ia sedang membeli makanan untuk mereka berdua namun ketika ia kembali ia tidak menemukan Ara kembali ditempatnya.

Albert berlari menjajaki seluruh penjuru kota untuk mencari sosok Ara, ia takut hal buruk terjadi pada Ara-nya. Akan menjadi Ara-nya. Ia merasa menyesal membeli makan dan tidak membawa Ara disisinya. Albert tertunduk lesu menatap langit sore yang mulai menggelap. Ia hanya ingin bertemu dengan Ara. 

Albert mencoba menelfon ke nomor kerabat yang ia miliki di London. Ia teringat sempat menaruh alat pelacak di tas Ara karena ia tau hal ini mungkin saja terjadi mengingat betapa cerobohnya anak itu. 

"Halo Yonan, bisa bantu ga?" Ucap Albert tergesa-gesah berbicara tanpa menyapa sahabatnya itu.

"Why are you so panic?" Sahut sahabat Albert.

"I lost her, shit" Umpat Albert kesal.

"And, Who is her?" Yonan tidak dapat menyembunyikan nada penasaranya.

"My woman" Nada Albert begitu tenang dan tanpa menyiratkan emosi.

"Aww, calm dude, wait for a minute and i will send it" Sahut Yonan sambil menahan tawa.

"Don't you dare to touch my lady" Ucap Albert dengan nada rendah.

"Hey man,who possesive you are,i found her" Sahut Yonan seraya mengirimkan pesan berupa foto Ara dengan mata sembab sehabis menangis.

"WHY DID HAPPEN WITH HER?" Teriak Albert sehabis ia melihat foto yang dikirim Yonan.

"Hey , it wasn't my fault i will tell you later" Sahut Yonan kesal.

"Okay, i will pick her, send your address" Jawab Albert seraya menutup sambungan telefonya dan menjalankan mobilnya.

"Jika ini permainan takdir,bolehkah aku berharap takdir berpihak padaku kali ini?"-Albert

REVENGE TOO SWEETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang