Don't u remember me?

405 25 1
                                    

Apa yang lebih menyakitkan dari pada dilupakan?.
(Mencintai yang tidak mencintaimu).
Kamu bahkan tidak paham apa yang ingin ku sampaikan. Lidahku sungguh kelu.
Aku benci mengukir diatas air.
Aku benci menggengam pasir.
Aku mencintai orang yang salah.
Namun entah kenapa aku merasa hatiku tak pernah salah memilih.
-Ara

-------
-Rio POV

Kadang aku berfikir, siapa yang jadi suami dirumah ini
Aku sudah menjalankan tugasku sebagai suami yang baik bukan?, aku selalu memberikan uang seingatku. Namun mengapa aku merasa telah melakukan hal yang jahat terhadapnya?.

Aku heran bukanya dari awal aku sudah menegaskan bahwa aku sama sekali tidak mencintainya? Apasih yang kurang , aku memberikan apapun yang ia inginkan ... bahkan jika ia meminta untuk membeli sebuah mobil keluaran terbaru aku akan menyanggupinya sekarang juga.

Baiklah aku akan tunjukan siapa yang sebenarnya "kepala" rumah tangga disini.
____

"Hei sayang?" Ucap Rio sambil memainkan rambut Ara.

Ara yang sedang tertidur di sofa merasa terkejut atas tindakan mendadak yang Rio.

"Umm. Are you okay?" Ucap Ara heran.

"Yeah i'm" Ucap Rio sambil tersenyum lembut.

"Sudah makan?". Ucap Ara menatap Rio.

"Belum, mau makan bersama?" Ucap Rio sambil tersenyum

"Kau kenapa?" Ucap Ara heran melihat tingkah suaminya.

"Aku?, ah tidak apa" Sahut Rio sambil tersenyum lembut.

"Bahkan kau sering senyum begitu" Jawab Ara terkesima.

"Aku hanya sedang bahagia" Ucap Rio lagi.

"Kenapa?" Sahut Ara lagi.

"Kau tidak perlu tau" Ucap Rio sambil menggandeng tangan Ara keruang makan.

--------------------
"Aku ingin cerita raaa" Ucap Rio yang membuat Ara terkejut.

"Apa?" Ucap Ara sambil mengambil piring untuk Rio.

"Aku ada rencana honeymoon" Jawab Rio sambil tersenyum polos.

Ara tersedak mendengar wacana suaminya itu.

"Um?,dengan siapa?" Ucap Ara pelan.

"Kamulah, kan istriku cuma kamu" Jawab Rio dengan santai.

"Kemarin sayang-sayangan sama pacarnya" Ucap Ara menyindir dalam gumamanya.

"Apa?" Ucap Rio menatap Ara sambil menaikan sebelah alisnya.

"Ah tidak" Ucap Ara gugup.

"Baiklah kita ke Italia" Ucap Rio.

"Aku tak bisa bahasa Italia" Sahut Ara mengeluh.

"Perancis?" Tawar Rio.

"Umm aku suka Italia" Ucap Ara takut-takut.
Bukan tanpa alasan Ara membalikan pilihanya, ia sangat bahagia untuk pergi ke perancis, namun ia tau disana adalah negara yang penuh dengan nuansa romantis, hatinya hanya belum siap untuk melihat pasangan lain yang bermesraan.

"Baiklah besok kita ke Italia" Ucap Rio tegas.

"Besok? , aku bahkan tidak memiliki cukup baju" Ucap Ara mengeluh.

"Kita bisa beli ra" Ucap Rio dengan pasti.

"Baiklah, kita ke Italia" Ucap Ara senang.

--------------------
Harusnya aku mengabaikan permintaan aneh suamiku saja. Lihatlah sekarang? Tiba-tiba mantanya ingin ikut, lalu aku jadi siapa disini? Pembantunya? Kadang aku masih ragu bahwa aku istrinya. Ucap Ara dalam hati.

"Hey perempuan kampung, bawa koperku!" Ucap wanita yang sedang menggunakan kacamata hitam di atas rambutnya.

"Suruh saja pacarmu itu" Ucap Ara kesal.

"Sayang, kan aku udah bilang alesanya?" Ucap Rio sambil menatap Ara tak enak.

"Terserahlah,aku naik saja pesawat ini sendiri.Aku lelah" Ucap Ara sambil menggeret kopernya meninggalkan Rio dan mantan kekasihnya.

-Flashback :
"Baiklah kita ke Italia" Ucap Ara senang.

Tok..tok..tok..

"Aku aja yang buka pintu" Ucap Rio sambil tersenyum.

"Kamu mau apa kesini?" Ucap Rio yang kaget melihat mantan kekasihnya Alinka yang sedang membawa koper berwarna pink.

"Aku mau ikut kamu pergi, mama aku lagi pergi ke luar Italia, aku mau nyusul minta anter kamu, eh aku denger kamu mau ke Italia, ya sekalian saja". Ucap Alinka sambil menjelaskan panjang lebar.

"Tidak Al" Ucap Rio tegas.

"Aku hanya ingin pergi bersama kamu Rio" Ucap Alinka sambil mencebikan bibirnya.

"Tidak, kamu bahkan sudah tau aku memiliki istri" Ucap Rio lelah.

"Kamu bahkan tidak mencintainya Rio" Jawab Alinka kekeuh.

"Kamu hanya mencintaiku Rio" Tambahnya lagi.

"Aku sedang belajar Al, aku sedang mencoba mencintainya, masa kita sudahlah lama berakhir" Ucap Rio kesal.

"Ya terserah lah, pokoknya aku ikut" Ucap Alinka dengan mata berkaca-kaca.

"Baiklah" Ucap Rio pasrah.
-------------------
"Sayang,kamu mau jauh-jauh begitu?" Ucap Rio melihat Ara membuat jarak denganya.

"Aku tidak mendengarmu" Ucap Ara sambil fokus ke makananya.

"Kamu cemburu ra?" Ucap Rio menahan kekehannya.

"Gatau, udah sayang-sayangan aja sama mantan kamu, akumah apa cuman pembantu" Ucap Ara sedih.
Belum Rio sempat menjawab, suara nyaring wanita disampingnya menghampiri.

"Io, aku takut" Ucap Alinka manja.

"Apaansi, manja banget" Ucap Rio sambil mengalihkan tangan Alinka dari lenganya.

"Sayang, sini dong" Ucap Rio berusaha mengalihkan perhatian Ara yang ngambek.

Setelah makan, ternyata rasa kantuk menghampiri Ara. Ia pun tertidur dengan nyenyak di kursi pesawat yang sepi itu.
Sambil menatap wajah Ara yang sedang tertidur ia mulai tersenyum dan berfikir "Imutnya istri-ku" Pikir Rio.

Kemudian ia menatap sebal gadis yang tertidur di kursi sebelahnya. Ia sangat kesal mengingat kisah cintanya dengan wanita yang menjadi mantan kekasihnya itu, dan seharusnya kursi itu diduduki oleh istrinya. Bahkan ia merasa tidak menikmati perjalananya ini.

REVENGE TOO SWEETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang