PROLOG

2.1K 82 8
                                    

"Sebab cinta tak pernah memandang waktu"

_____

Suara-suara jeritan histeris berlebihan memenuhi ruang aula SMA pelita Bangsa. Para siswi cewek saling berlomba-lomba melengkingkan suara mereka. Menyebutkan nama seseorang yang menjadi penyebab dari kebisingan atau bisa di katakan kemeriahan di aula sekolah.

“Agam!”

“Agam i love youuuu!”

“Ganteng banget, njir!”

Agam Adiraga. Cowok berambut hitam legam yang kini tengah duduk manis di tengah panggung, dengan sebuah gitar yang berada di pangkuannya. Bibirnya tersenyum singkat, yang tentunya menambah kebisingan ruang aula.

Pandangan lelaki itu sedikit mengedar, mencari sosok yang ia harapkan dapat melihatnya hari ini. Tak butuh waktu lama hingga pandangannya terhenti pada gadis yang berada di ujung aula. Sedang ikut menatapnya, namun dengan tatapan tajam yang menyiratkan kebencian.

Agam hanya mampu tersenyum samar membalas tatapan tidak bersahabat gadis itu. Ia sudah cukup terbiasa melihatnya. Perlahan ia memetik senar gitar dengan pelan. Mempertunjukkan kepiawainnya dalam bermain musik.

Ruang aula seketika senyap. Semuanya terdiam, seakan terhipnotis oleh aura yang di keluarkan lelaki diatas panggung itu. Mereka semua hanya mampu memberikan tatapan kagum dan memuja, kemudian ikut menikmati lantunan musik dari gitar yang di mainkan Agam.

Lelaki itu menghela nafas pelan, sebelum menutup kedua matanya.

Waktu pertama kali, kulihat dirimu hadir

Rasa hati ini, inginkan dirimu

Hati tenang mendengar, suara indah menyapa

Geloranya hati ini tak kusangka

Rasa ini, tak tertahan

Hati ini selalu untukmu

Persembahan Agam mampu mengunci semua tatapan kearahnya. Hanyut dalam lantunan musik, seolah mampu memabukkan siapa saja. Terlalu indah.

Yang kupunya hanyalah, hati yang setia

Tulus padamu...

Suara tepuk tangan orang-orang langsung terdengar begitu Agam menyelesaikan lagunya yang berjudul Cinta luar biasa. Lelaki itu perlahan kembali membuka mata seraya sedikit mendongakkan kepala. Ia ingin sekali melihat bagaimana reaksi dari gadis yang selalu menatapnya tajam setiap saat itu.

Namun tatapannya malah terhenti pada orang lain. Seorang gadis berambut panjang yang kini juga ikut menatapnya diantara kerumunan siswi di bawah sana. Gadis itu nampak tersentak kecil saat menyadari bahwa Agam sedang menatapnya.

Meski tak sesuai dengan harapan, tetapi Agam tak dapat mengalihkan pandangannya. Gadis itu seakan mampu mengunci tatapan Agam untuk terus menatap kearahnya.

Dan dari sinilah, kisah mereka di mulai.

--{}--{}--{}--

Ini Murni hasil dari pemikiran aku sendiri

Jangan lupa vote and comment:)

Semoga suka :)

Salam,
aisfaqita

Rahasia RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang