8. Pertunangan di batalkan

661 42 10
                                    

Andai waktu bisa diputar kembali, apa yang ingin kau ubah?

———

Agam memasuki ruang kerja Ibunya setelah di persilahkan masuk oleh sekretarisnya. Lelaki itu memperhatikan Ibunya yang duduk tenang, memperhatikannya dengan tajam. Namun Agam hanya menatap tidak peduli sebelum duduk tepat di sofa yang tersedia di ruang kerja itu.

“Mama mau ngomong apa?” Agam memutuskan membuka suara, setelah beberapa menit tak ada yang berbicara.

“Agam, kamu tahu kesalahan apa yang sudah kamu lakukan?” Suara Mama Agam terdengar tegas dan ada emosi yang tertahan di dalamnya. Wanita paruh baya itu beranjak dari kursi miliknya kemudian ikut duduk di salah satu sofa, tepat di hadapan Agam.

Agam melipat tangan di dada. “Berbuat kebaikan?”

Mama Agam mengeram kesal, mencoba menahan emosinya yang seakan ingin meledak saat ini juga. “Mama serius, Agam! Kamu sebenarnya serius bertunangan atau tidak, sih?”

“Aku serius, Ma.”

“Ck, serius apanya.” Cibir Mama Agam kemudian melipat kakinya. “Mama nyuruh kamu kesini karena mau ngasi tau sesuatu langsung ke kamu,”

“Apa?” Agam bertanya malas. “Tentang cewek yang ngangkat telfon aku?”

“Orangtua Nanda ingin membatalkan pertunangan kamu dengan Nanda. Nanda menolak bertunangan dengan alasan karena kamu selalu bermain cewek,”

Penjelasan itu sukses membuat tubuh Agam menegang. Tanpa kata lelaki itu langsung beranjak pergi meninggalkan Ibunya. Ia lalu berlari keluar dari ruang kerja Ibunya dengan tergesa-gesa. Tidak bisa. Bagaimana bisa pertunangan yang mati-matian Agam dapatkan agar bisa memiliki Nanda bisa batal begitu saja?

Ditambah lagi, alasan Nanda menolak pertunangan Agam karena Agam suka bermain cewek. Agam bahkan berani bertaruh, sejak mengenal Nanda ia tidak pernah sekalipun memandang gadis lain. Agam tahu kalau Nanda sudah tidak mencintainya lagi, tapi ia tidak tahu jika Nanda sebenci ini padanya.

Agam berlari cepat menuju mobilnya yang terparkir di parkiran. Kemudian melesat membelah jalan raya, ia perlu menemui Nanda langsung. Di dalam mobil Agam bahkan beberapa kali memukul setir mobilnya. Frustasi, kacau, adalah dua hal yang tepat menggambarkan kondisinya saat ini. Agam tidak tau bahwa ternyata mencintai seseorang akan serumit ini.

Agam mempertahankan perasaannya, karena terus menunggu Nanda membalas perasaannya. Ia akan selalu menunggu sampai ingatan Nanda kembali.

Sampai gadis itu mengingat tentang mereka berdua. Janji yang mereka berdua buat dulu. Dan perasaan yang saling mereka ungkapkan dua tahun yang lalu.

--{}--{}--{}--


“Masalah apa?”

Ketiga orang itu kompak menoleh kearah sumber suara. Miranda menahan nafas, memperhatikan Nanda yang berdiri tidak jauh dari posisinya sedang menaikkan alis penasaran.

Reza angkat bicara lebih dulu. “Ini, ada cewek yang mau ngerusak hubungan lo dengan Agam,”

Miranda buru-buru menatap tajam pada Reza. Namun terlambat, karena Nanda sudah mendengar semuanya. Gadis bertubuh tinggi itu terdiam di tempat, terlihat terkejut. Namun sedetik kemudian langsung menyemburkan tawa.

Rahasia RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang