Prolog

491 81 10
                                    


"Waalaikumsalam, Iya Alhamdulillah aku barusan aja sampe di bandara. Ini masih beli donat setelah itu langsung ke rumah Teyze Ayla. Nanti kita ketemu disana, jangan lupa Baklavanya." jawabku pada seseorang di seberang sana melalui telepon.

Aku menghembuskan nafas. Rasanya senang sekali akhirnya salah satu impianku selama ini tercapai. Impian yang sudah jauh-jauh hari menggantung di langit. Kini ku dapat menggapainya bersama seseorang yang spesial.

Lima menit berlalu, rupanya donat pesananku sudah siap. Aku pun berdiri hendak keluar dari bandara, mengakhiri telepon. Namun sesosok menghentikan langkahku. Membekukan darahku. Tiba-tiba saja bingkisan berisi donat yang ada di tanganku terjatuh. Tergeletak begitu saja di lantai bandara.

Mendadak suasana menjadi bungkam. Seakan detik jam pun terhenti. Sosok di depanku. Memecah rindu, memutar balik rekaman memori.

LENTERA RINDU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang