Hak asuh teteh Icha dan teteh Acha akan jatuh ke tanganku.
Tidak bisa, hak asuh Icha dan Acha harus sama aku. Kamu nggak boleh miliki mereka berdua, kamu cukup kirim uang tunjangan aja sama mereka berdua sebesar 30 juta rupiah per bulan. Masing-masing anak 15 juta rupiah.
Ucap Mawar sambil melipat berdiri dan melipat kedua tangannya di depan dadanya.
Teteh Acha nggak mau tinggal sama mami, teteh Acha mau tinggal bersama teteh Icha dan papi. Mami selalu sibuk, nggak pernah ada di rumah, mami nggak pernah ada saat kita berdua butuh. Mami juga nggak pernah ada saat moment-moment penting dalam hidup kita berdua. Bahkan saat teteh Acha masuk rumah sakit kemarin, mami nggak ada di samping teteh Acha. Di samping Acha hanya ada papi, teteh Icha, bik Nisa, Fahri dan Fahra yang selalu menjaga, merawat, menghibur dan mensuport teteh Acha. Mami menginginkan kita berdua hanya karena uang bulanan dari papi.
Teteh Icha juga nggak mau tinggal sama mami, teteh Icha mau tinggal sama papi. Teteh Icha nggak mau punya mami yang kerjaannya hanya menghambur-hamburkan uang hasil kerja keras papi. Teteh Icha nggak mau punya mami yang tidak perawan lagi saat menikah dengan papi. Teteh Icha nggak mau punya mami yang selingkuh di hotel sama pria lain hanya karena uang.
Ucap kedua putri-putriku yang tiba-tiba muncul dengan berlinangan air mata. Aku sangat terkejut mendengar semua ucapan mereka berdua. Aku pun segera memeluk kedua tubuh putri-putriku dan menangis bersama.
Ya allah, apa kalian berdua tadi sore mendengar pertengkaran papi dan mami?
Iya pi.
Bukannya tadi sore kalian semua tidak ada di rumah. Kalian berlima kan sedang main di taman komplek.
Ucapku sambil menangis.Maafin kita berdua pi, tadi kita berdua bohong sama bik Nisa buat ke rumah teman sebentar, mau ngajakin main bareng di taman komplek.
Ucap Icha menangis.Iya pi, sebenarnya kita berdua balik lagi ke rumah buat merayu mami agar mami mau memberikan anak laki-laki yang papi inginkan dan papi idam-idamkan. Tapi ternyata kita berdua malahan tidak sengaja mendengarkan pertengkaran mami dan papi.
Ucap Acha menangis.Aku pun segera memeluk kedua putri-putriku. Aku menghapus air mata yang jatuh di wajah putri-putriku satu persatu. Mereka berdua juga menghapus air mata yang jatuh di pipiku.
Ya sudah kalau berdua tidak mau sama mami. Mulai hari ini kalian berdua bukan anak-anak mami lagi. Siapa juga yang mau punya anak seperti kalian berdua, udah hitam, gendut, jelek lagi. Sama seperti papi kalian, cuma bedanya papi kalian itu kurus kurang gizi seperti orang miskin. Kalian bertiga itu malu-maluin mami.
Ucap Mawar ketus, menghina-hina dan mencaci maki aku dan kedua putri-putriku.Astafirullahalazim...
Ucapku, kedua putri-putriku dan seluruh keluargaku di Bandung beristifar saat mendengar semua ucapan, hinaan dan caci maki dari Mawar. Semua keluarga Mawar yang ada di rumahku hanya diam saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bidadari Dunia VS Bidadari Surga (1-42 End)
RomanceAku hidup serumah dengan 2 bidadari. 1 bidadari dunia (istriku) dan 1 lagi bidadari surga (pembantuku). Apakah bidadari dunia (istriku) bisa berubah menjadi bidadari surga? Apakah bidadari surga (pembantuku) bisa berubah status menjadi istri dan ibu...