Setelah selesai makan malam dan sholat Isya kami semua melanjutkan beres-beres barang-barang belanjaan tadi dan menyusun dan mengelap sampai bersih.
Alhamdullilah, akhirnya pekerjaan kita selesai juga. Berarti malam ini kita semua bisa tinggal di rumah baru ini.
Alhamdullilah...
Hore...Ucap keempat anak-anak kami. Aku, istriku Annisa dan kedua orang tuaku senyum-senyum mendengar kegembiraan mereka semua.
Tapi sekarang kita baca yasin dulu biar rumah kita jauh dari godaan setan. Nggak apa kok meskipun cuma kita berdelapan.
Iya bi.
Kita semua pun membaca surat yasin.
Terima kasih ya ma, pa, neng, anak-anak.
Iya bi...
Iya kang...
Iya Indra...
Ucap istri, orang tua dan keempat anak-anak kami.Indra, Nisa, anak-anak, oma sama opa pamit pulang dulu ya?
Iya ma, pa...
Iya oma, opa...Assalammualaikum semuanya...
Waalaikumsalam.
Setelah mama dan papa pulang kami semua tidur di kamar kami masing-masing. Aku tidur bersama istriku Annisa, teteh Icha tidur 1 kamar dengan teteh Acha, aak Fahri 1 kamar dengan teteh Fahra.
______________Malam Minggu...
Anak-anak sekarang kalian semua masuk ke dalam kamar, udah malam kita semua tidur. Mulai besok pagi, setiap hari Minggu pagi habis sholat Shubuh kita semua harus olahraga pagi lari keliling-keliling komplek perumahan ini. Setuju kan?
Iya bi.
Ucap Fahri dan Fahra.Teteh Icha dan teteh Acha juga mau kan olahraga? Katanya teteh Icha dan teteh Acha mau diet dan kurus seperti umi...
Iya bi, teteh Icha mau diet.
Teteh Acha juga mau diet.
Sayang, kalian berempat tidur ya?
Iya umi.
Aku dan istriku Annisa memeluk dan mencium kening anak-anak kami satu persatu. Setelah itu kami berdua masuk ke dalam kamar.
Neng, malam ini kamu mau kan menjalankan kewajiban kamu sebagai istri akang? Kamu kan udah nggak datang bulan lagi.
Iya kang.
Ucap istriku Annisa malu-malu.Ya udah kalau gitu kita ambil air wudhu dulu sholat sunah.
Iya kang.
Aku dan Annisa mengambil air wudhu sholat Sunah 2 rakaat setelah selesai sholat dan merapikan peralatan sholat. Aku membacakan doa di ubun-ubun istriku Annisa.
Aku mencintaimu umi Annisa, bidadari surgaku...
Aku juga mencintaimu abi Indra, bidadara surgaku...
Ucapku dan Annisa, setelah itu aku mencium kening, kedua mata, hidung, kedua pipi dan bibir Annisa dengan lembut dan mesra. Annisa pun membalas ciumanku dengan lembut.
Aku pun menggendong tubuh Annisa dan membaringkannya ke atas tempat tidur kami. Malam itu kami berdua melakukan hubungan suami istri untuk pertama kalinya.
Pagi harinya setelah mandi wajib dan sholat Shubuh berjamaah kami berenam olahraga pagi keliling-keliling komplek.
Teteh Icha, teteh Acha, ayo semangat larinya...
Iya teh, ingat loh teh, biar langsing seperti umi...
Ayo teteh Icha, ayo teteh Acha semangat...
Semangat...
Semangat...Ucap kami semua memberi semangat kepada teteh Icha dan teteh Acha.
Iya teteh Icha akan semangat, tapi umi janji ya nanti buatkan teteh Icha lulur biar kulit teteh Icha jadi Putih.
Iya teteh Acha juga mau di buatkan lulur biar kulit teteh Acha juga jadi Putih. Abi juga tuh umi, bikinin lulur juga biar abi jadi Putih.
Abi juga harus luluran?
Ucapku bingung.Iya.
Ucap mereka semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bidadari Dunia VS Bidadari Surga (1-42 End)
RomanceAku hidup serumah dengan 2 bidadari. 1 bidadari dunia (istriku) dan 1 lagi bidadari surga (pembantuku). Apakah bidadari dunia (istriku) bisa berubah menjadi bidadari surga? Apakah bidadari surga (pembantuku) bisa berubah status menjadi istri dan ibu...