Part 38

6.7K 305 2
                                    

Akhirnya hari yang di tunggu-tunggu dan di nanti-nantikan datang juga. Istriku Annisa melahirkan kedua putra kembar kami secara normal, segat, tidak kurang apa apapun. Anak-anak kami dan semua keluarga besar kami menyambut dengan suka cita.

Mungkin di tahun lalu aku dan keluargaku mengalami kesedihan dan cobaan dari Allah SWT. Tapi tahun ini kami mendapatkan berkat dan kebahagiaan yang luar biasa dari Allah SWT.

Saat umur putra kembar kami 7 hari, kami melakukan prosesi akikah yang dihadiri oleh tetangga dan keluarga. Aku dan istriku Annisa juga tidak lupa mengundang orang tua dan keluarga almarhun suami Annisa. Kedua orang tua dan keluarga almarhum suami Annisa sudah mengganggap kami seperti anak, saudara dan keluarga sendiri begitupun sebaliknya.

Aku, istriku Annisa dan keempat anak-anak kami sepakat memberi nama baby twin Fadhlan Hendrawan dan Fadhly Hendrawan.
______________

Abi, umi, teteh Icha udah cantik belum? Timbangan teteh Icha udah turun 15 kg loh...

Abi abi, umi umi, kalau teteh Acha gimana cantik nggak? Timbangan tapi Acha juga udah turun, 16 kg.

Alhamdullilah, teteh Icha dan teteh Acha tambah cantik, 1 tahun ini gendutnya udah berkurang banyak.
Ucapku.

Iya Alhamdullilah, kalian berdua tambah cantik. Tapi yang penting anak-anak umi sehat semua. Sekarang kulit kalian juga udah kuning langsat.

Alhamdullilah, ini semua kan berkat umi, yang selalu ngatur jadwal diet segat kita berdua dan selalu buatin kita bertiga lulur alami. Terima kasih umi...
Ucap Icha dan Acha sambil meluk uminya.

Sama-sama sayang.
Ucap istriku Annisa sambil mbalas pelukkan Icha dan Acha.

Umi umi, kulit abi juga sekarang nggak Hitam seperti dulu. Abi sekarang juga udah gendut...
Ucap Fahri senyum-senyum.

Iya, sekarang abi gendut...
Ucap Fahra senyum-senyum.

Abi nggak gendut sayang, cuma berisi aja. Masakan umi kan selalu enak, jadi abi makan terus. Timbangan abi cuma naik 12 kg kok.

Awas loh bi, jangan kebanyakkan makan, nanti badan abi gendut kayak kita dulu.

Iya sayang.

Tiba-tiba istriku Annisa masuk ke dalam mengambil sesuatu dan keluar lagi duduk kembali di ruang keluarga dan membagikan pena dan selembar kertas kepada kami semua.

Semuanya, mumpung dedek Fadhlan dan dedek Fadhly sudah tidur, ada yang mau umi omongin. Di buku tabungan ini ada uang 400 juta, kalian semua termasuk umi harus tulis uang 400 jutanya mau dibeliin apa?

400 juta?
Sayang, beneran uang tabungan ini ada 400 juta? 1 tahun kamu jadi istri akang, kamu udah nabung 400 juta?

Ucapku tidak percaya sambil membuka dan melihat angka yang tertera di buku tabungan.

Iya kang, kan 1 tahun yang lalu eneng bilang uang gaji akang eneng gunakan perbulannya cuma 5%, 95% nya eneng tabung. Kita punya anak enam orang kang, butuh tabungan untuk mereka semua sampai lulus kuliah. Lagi pula teteh Icha sekolah naik sepeda. Teteh Acha, teteh Fahra dan aak Fahri ke sekolah jalan kaki, kan dekat masih di komplek perumahan ini juga, nggak sampai 10 menit juga mereka bertiga sampai di sekolah. Mereka berempat juga selalu bawa bekal.

Bidadari Dunia VS Bidadari Surga (1-42 End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang