Part 3

9.9K 427 8
                                    

Tapi saat kehamilan Mawar sudah besar dan hasil USG terlihat bahwa anakku bukan laki-laki tetapi perempuan. Ada rasa kecewa terselip di dalam hatiku tetapi aku tetap bersyukur setidaknya tuhan memberikan aku keturunan. Istriku Mawar kan bisa hamil lagi mudah-mudahan suatu saat nanti aku memiliki anak laki-laki yang aku idam-idamkan.

Hari yang di nanti-nantikan pun tiba. Istri cantikku melahirkan anak pertama kami secara cesar. Sebenarnya aku memintanya melahirkan secara normal. Karena setahuku apabila seorang wanita melahirkan secara normal maka semua dosa-dosanya akan di ampuni oleh Allah SWT dan dia bisa benar-benar merasakan perjuangan seorang ibu.

Tetapi Mawar tidak mau dia bilang dia tidak mau Mrs. V nya menjadi rusak. Aku hanya bisa menarik napas mendengar alasannya yang tidak masuk akal karena setahuku vagina itu akan kembali elastis seperti semula dalam waktu kurang lebih 3-6 bulan setelah melahirkan secara normal.

Aku sangat kaget saat tahu bahwa Mawar tidak mau memberikan asi ekslusif selama 2 tahun kepada putri kecil kami. Mawar hanya mau memberikan asi ekslusif selama 6 bulan saja selebihnya dia menyuruh baby sitter memberikan susu formula.

Berbagai macam cara aku membujuk nya agar dia mau memberikan putri kecil kami asi ekslusif selama 2 tahun tetapi dia tetap bersikeras tidak mau memberikannya dengan alasan dia tidak mau nanti payudaranya menjadi kendor.

Saat putri pertama kami berusia 14 bulan, istriku Mawar hamil kembali anak kedua. Sebenarnya dia tidak mau hamil lagi baginya 1 anak saja cukup tapi dia kebobolan. Aku sangat berharap anak keduaku ini laki-laki. Tapi lagi-lagi tuhan berkehendak lain, anak keduaku lagi-lagi perempuan.

Sama seperti anak pertama, Mawar tidak mau melahirkan secara normal. Mawar hanya mau melahirkan secara cesar dan hanya memberikan asi ekslusif selama 6 bulan. Semua pekerjaan rumah juga di berikan pada pembantu dan anak-anak di asuh oleh baby sitter. Istriku kerjanya hanya bersenang-senang dan menghambur-hamburkan uang bersama teman-teman arisannya.

Istriku tidak pernah mengajarkan kedua putri-putriku belajar di rumah mengerjakan PR maupun belajar mengaji. Bahkan setiap aku pulang kerja bukan secangkir kopi hangat yang menyambutku atau pun air hangat di dalam bathup untuk aku mandi tapi dia asyik sendiri dengan hp nya sambil sibuk telepon-teleponan dan bersosial media.

Istriku sangat suka sekali shopping membeli baju, tas, sepatu yang serba bermerek dan mahal. Istriku juga suka sekali jalan-jalan ke luar negeri bersama-sama teman-temannya. Mulai dari Malaysia, Singapura, Cina, Turki bahkan sampai ke negeri ginseng Korea.

Gaji bulananku memang besar hampir 10X lipat dari gaji PNS golongan 3A tapi aku tidak punya uang tabungan, tanah, rumah atau benda berharga lainnya. Aku hanya mempunyai 1 buah mobil dan 1 buah motor.

Untung saja pekerjaanku sebagai karyawan BUMN memiliki rumah dinas di mana setiap bulannya aku tidak usah repot-repot memikirkan biaya sewa rumah, tagihan listrik dan gas karena semuanya gratis di tanggung oleh perusahaan.



Bidadari Dunia VS Bidadari Surga (1-42 End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang