Pi...
Papi beli apaan sih?
Kita berdua lihat donk.
Ucap kedua putri-putriku.Boneka 2, 1 mobil-mobilan dan 1 robot-robotan. Itu mainannya ada di atas meja rias.
Kedua putri-putriku langsung bangun dari tempat tidur menuju ke meja rias di dalam kamarku. Mereka berdua langsung membuka kantong belanjaan dan melihat mainan yang ingin aku berikan untuk Fahri dan Fahra.
Wah pi mobil-mobilan dan robot-robotannya juga bagus banget, teteh Acha suka banget. Buat teteh Acha aja ya pi?
Sayang, itukan mainan buat anak laki-laki. Memangnya putri papi yang cantik ini anak laki-laki?
Nggak donk pi.
Jadi bolehkan mobil-mobilan dan robot-robotan ini buat Fahri?
Boleh pi.
Ucap Acha.Pi, boneka-boneka ini bagus-bagus banget, teteh Icha suka deh. Buat teteh Icha aja ya? Fahra kasih boneka bekas teteh aja ya yang di beliin sama mami di luar negeri.
Sayang, kalau kamu kasih boneka kamu yang di belikan mami di luar negeri pasti mami marah deh sama kamu. Bahkan mami juga akan marah sama Fahra dan uminya.
Benaran pi?
Iya sayang, lagian boneka-boneka yang di belikan sama mami itu bermerek dan harganya mahal. Mami kan nggak pernah beli barang-barang yang harganya murah.
Iya sih pi, pi boneka-boneka ini mahal nggak pi?
Nggak kok, harganya murah. Papi beli semua main-mainan itu di pasar tradisional bukan di mall.
Beneran pi, tapi kok bagus banget?
Iya donk sayang, barang-barang yang di jual di pasar tradisional juga bagus-bagus dan murah-murah. Nanti kapan-kapan papi akan ajak kalian berdua ke pasar tradisional.
Beneran pi?
Ucap kedua putri-putriku antusias.Iya sayang, tapi nggak apa-apa kan kalau kalian nanti panas-panasan, capek, haus, becek, kotor, kehujanan tapi seru kok?
Nggak apa-apa pi.
Ucap kedua putri-putriku.Jadi boleh nggak kedua boneka-boneka ini papi kasih sama Fahra.
Boleh pi.
Ucap Icha dan Acha.Ikhlas?
Ikhlas pi.
Ucap Icha dan Acha bersamaan.Alhamdullilah, kedua anak-anak papi sekarang udah jadi anak-anak yang sholeha, baik dan suka berbagi kepada orang lain. Besok kalian berdua ya yang memberikan mainan ini sama Fahri dan Fahra?
Ucapku sambil membelai-belai rambut kedua putri-putriku. Icha dan Acha pun memasukkan kembali mainan tadi ke dalam kantong belanjaan.
Iya pi.
Ucap Icha dan Acha bersamaan. Setelah itu mereka berdua meletakkan kembali kantong belanjaan tersebut di atas meja rias. Malam itu kami bertiga tidur tanpa di temani istriku Mawar.
Keesokkan Harinya...
Fahri...
Fahra...
Ini ada mainan buat kalian berdua, semoga kalian berdua suka ya?Ucap kedua putri-putriku sambil memberikan 2 bungkus kantong belanjaan pada Fahri dan Fahra. Aku hanya melihat dari jauh apa yang di lakukan oleh kedua putri-putriku.
Buat kita berdua teh?
Ucap Fahri dan Fahra.Iya.
Ucap Icha dan Acha.Kita tanya sama umi dulu ya teh, boleh nggak kita berdua terima mainan-mainan itu.
Kok gitu?
Ucap kedua putri-putriku bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bidadari Dunia VS Bidadari Surga (1-42 End)
RomansaAku hidup serumah dengan 2 bidadari. 1 bidadari dunia (istriku) dan 1 lagi bidadari surga (pembantuku). Apakah bidadari dunia (istriku) bisa berubah menjadi bidadari surga? Apakah bidadari surga (pembantuku) bisa berubah status menjadi istri dan ibu...