Pacar Rahasia

Di Kelas

Akhirnya sampai juga di kelas. Terlihat Diandra dan Hani masih dalam posisi ngobrolnya. Muka gue masih kesel.

"Ocha." Panggil Hani

"Iya, kenapa Han?

"Kemana aja sih, tumben lama banget mepet juga masuk kelasnya. Tadi gue nyariin lo."

"Iya tadi perlu sebentar. Ada apa Han?"

"Perlu apa? Nyari permen busuk? Ha ha ha."

"Ehhh lo kok tau sih?"

"Itu si Oji yang bilang tadi gue nanya sama dia. Dia kan belahan jiwa lo, tau segalanya tentang lo, eakkk"

"Huuuhhhh." Ku posisikan tubuhku untuk menduduki kursi. Hani dan Diandra satu bangku, teman sebangkuku, Melati namanya.

Mereka memang sering mengejeki ku dengan Oji. Oji itu rapi sih, tapi penampilannya terlalu rapi, culun gitu. Tapi sebenernya dia cakep kalo gak pakek kacamata. Mungkin gambaranku ke Oji sama halnya ketika kaum cowok memandangku. Tapi, ku tak sama dengan Oji. Dia Oji aku Ocha. Jangan samakan aku dengannya. Di suka aku tapi aku gak suka.

"Ochaaaa." Panggil Diandra dengan suara yang khas.

"Iya, kenapa Di?"

"Gue minta foto kita kemarin yang di hp lo dong. Mau gue upload nih."

"Duh gue bingung jawab apa nih. (batinku). Eh iya nanti malem gue kirim ke elu dah." Jawab ku gugup.

"Pelit amat sih lo, gue maunya sekarang, siniin hp lu gue kirim sendiri aja."

"Jangan dong nanti malem aja gue kirimin, beneran deh."

"Ahhh siniin gak hp lu. Lama lu." Diandra merebut hp ku.

"Gila. Lo punya pacar ya." Diandra kaget pasti tahu hpku pakek sandi.

"Apaaaa, Ocha punya pacar." Hani juga kaget.

"Ihhhhh apaan gak ih. Balikin sini hp nya."

"Yaudah nih, bukain dong sandinya apa."

"Gue gak tau."

"Jangan boong deh. Cepetan."

"Beneran gue gak bisa buka, nanti malam lah gue kirim Di."

"Wah jangan- jangan lo punya pacar beneran yeee?"

"Udah gue bilang gak ya enggak."

"Pelit amat sih lo, nih gue balikin."

Untung aja mereka gak nanya nanya lagi soal hp. Bingung mau jawab apa kalo mereka nanya nanya terus. Terus aku juga gak mau Diandra tahu kalo Shane, cowok itu deketin aku. Iya, cowok itu namanya Shane, Shane Dirgayasa.

***