Tibalah hari senin, hari dimana aktivitas keseharianku dimulai untuk setiap minggunya. Apalagi kalau bukan sekolah, hal yang wajib dilakukan oleh seorang remaja seumuranku. Namun ada hal lain yang membuatku kini lebih bersemangat. Sudah tak sabar aku menaruh surat balasanku di kaleng itu.
Setelah berpikir keras karena ada ulangan. Inilah hal yang ku tunggu- tunggu dari tadi, bel istirahat. Sebenarnya aku sudah tidak sabar untuk menaruh surat itu ke dalam kaleng yang ada di taman. Tapi, aku akan menaruhnya nanti saat istirahat kedua, lagipula jam istirahat kedua juga lebih lama. Aku tidak mau Diandra dan Hani mencurigaiku.
"Ocha.., makan bareng gue yuk...." Katak Oji membuatku kaget saat aku berjalan menuju kantin bersama Diandra dan Hani.
"Ihhh apaan sih Oji, gue mau makan sama Diandra sama Hani." Kataku.
"Udah sih Cha, jangan galak galak gitu kenapa? Oji kan Cuma mau makan bareng." bela Hani pada Oji.
"Iya cha, lo mah jadi cewek jangan gitu, makin jauh ntar jodohlu."tambah Diandra.
"Biarinn.."
"Yaudah deh kalau gak mau, gue ikut makan bareng kalian aja ya."-Oji.
"Iya ayokk Oji gakpapa, tambah rame tambah seru juga kan."-Hani.
"Iya yuk, keburu rame nanti kantin, gak kebagian meja loh."- Diandra.
Akhirnya Oji ikut kami makan di kantin. Sesampainya di kantin ternyata sudah ada kak Shane dan teman- temannya yang menunggu Diandra. Kami pun menghampiri meja mereka dan mulai duduk. Tapi karena ada Oji, kami kekurangan satu kursi. Hanya tersisa satu kursi untuk ku duduk.
"Yah Oji..lo duduk dimana dong." Tanya Hani.
"Haduh dimana ya? Udah rame banget ini mejanya, udah gak muat."-Oji.
"Iya nih udah penuh."-imbuh kak Shane.
"Siapa suruh tadi ngikut." kataku kesal, aku masih berdiri.
"Gimana dong ji?" tanya Diandra.
"Emm, gue duduk disana aja."-Oji.
"Aduhh, sendirian ji?"-Hani.
"Enggaklah, sama Ocha kok."-Oji.
"Hahhhhh." Kataku kaget, Oji menarikku sesaat sebelum aku terduduk di kursi.
"Ayo Cha..." kata Oji sambil menarikku perlahan.
"Ojiiiii..."
"BHahahahah..Bhahahah." kudengar mereka tertawa melihatku di tarik Oji.
Wah kebangetan nih Oji, kenapa jadi gini ya Oji-batinku
Karena tidak ingin membuat keributan di kantin, aku terpaksa duduk satu meja dengan Oji. Kami pun makan berdua. Bukan, bukan berdua, hanya satu meja, di kantinkan banyak orang.
"Ocha..lo kok diem aja sih." Oji bertanya padaku, aku tidak menjawabnya karena sudah terlanjur kesal dibuatnya.
"Ocha..ocha...jangan marah dong."katanya lagi sambil menggoyangkan tanganku.
"Apaan sih lo ji, orang lagi makan juga."
"Lah dari tadi muka lo cemberut gitu.."
"Ya itu gara- gara lo ji."
"Lo gak suka apa makan bareng gue, emang gue jelek, masa cuma makan bareng gue aja gak mau cha."
Aduh kok mukanya jadi melas gini sih orang, jadi gak enak gue.-batinnku
"Yaampun ji, bukannya gitu, siapa bilang lo jelek, gue gak bilang kok, kalo gue gak mau makan bareng lo gue udah pergi dari tadi ji, mukanya jangan sedih kek gitu lah ji, bikin gue gak enak aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Rahasia
Teen FictionAku ini masih pacar kamu-Love in secret [C O M P L E T E] Cover by @prlstuvwxyz Note: Novel Pacar Rahasia bisa langsung dibeli di Shopee dan Tokopedia nya (millenium_store) yaa!