Aku tidak tahu alasan cowok itu melarangku untuk pulang. Hal itu membuatku penasaran dengan isi kotak hadiah itu. Aku pun duduk di kursi pojok di depan toko buku. Perlahan ku buka dan nampaklah sebuah kotak hadiah kecil berdampingan dengan sebuah surat di dalamnya. Diatas kotak kecil itu ada sebuah tulisan kecil.
"Jangan di buka dulu, baca suratnya dulu ya."
Entah mengapa aku selalu menuruti tulisan dari cowok itu. Terlebih dahulu ku baca surat itu.
Untuk : Ocha Maharani.
Hai.., aku ingin menunjukkan sesuatu untukmu. Kamu tahu taman kota deket sini kan? Datanglah kesana, aku ingin kamu membuka kotak hadiahku yang kedua disana. Bukalah saat kau sudah sampai di taman itu.
Asal kau tahu taman itu adalah tempat yang sering ku kunjungi. Suasana hangat sore hari taman itu akan membuat hatimu menjadi tenang. Kamu bisa datang kesana saat kamu sedih ataupun senang. Sekali lagi maaf karena tidak bisa menemanimu lagi. Aku janji akan memberikan yang terbaik untukmu. Tunggulah aku, aku janji tidak akan mengecewakanmu. Aku ini bisa di percaya. Kamu harus tahu itu.
Pacar kamu,
Rasa penasaranku menjadi lebih besar. Setelah membacanya, aku beranjak pergi menuju taman kota. Hanya dengan berjalan kaki saja aku sudah sampai ditaman kota. Memang taman kota dengan toko buku hanya berjarak beberapa meter saja.
Terlihat banyak orang yang sedang menikmati siang menuju sore hari di taman kota itu. Dari anak kecil sampai lansia banyak yang bersantai di sana. Memang susananya sangat hangat dan menyenangkan. Kebetulan hari ini cuacanya juga cerah sekali. Aku berjalan dan mencari kursi kosong untukku duduk. Akhirnya aku menemukan sebuah kursi kosong dan menuju kesana.
Aku sangat penasaran dengan isi kotak tadi, dengan cepat akupun membuka kotak itu. Di luar dugaanku, aku kira isi dari kotak itu adalah hal- hal yang romantis atau apalah. Tapi, ternyata isinya adalah sebuah mainan anak- anak yaitu sebotol gelembung sabun. Dan tentunya ada sebuah surat lagi. Ya, memang hanya dengan surat lah cowok itu berkomunikasi denganku.
Maaf hanya itu yang bisa kuberikan saat ini. Tapi kamu harus tahu, sangat menyenangkan sekali meniup gelembung sabun di taman. Semua beban dan kesedihanmu pasti akan hilang bersama gelembung- gelembung yang kau ciptakan dan berganti dengan tawa kecil karenanya. Jangan malu meniupnya hanya karena kamu sudah menjadi seorang remaja. Jika itu menyenangkan kenapa harus malu untuk melakukannya.
Ada satu hal lagi yang ingin ku sampaikan. Mampirlah ke jembatan kecil di ujung taman saat kau pulang nanti. Kau akan menemukan hal indah di sana. Bersenang- senanglah..Jangan lupa tertawa.
Aduh ini cowok, sebenarnya benar juga katanya, tapi malu juga sih-batinku
Sebenarnya gakpapa sih main ginian kalo ada temennya, lah gue sendiri-batinku lagi.
Walaupun sebenarnya rasa malu itu masih ada tapi aku menjadi ingin mencobanya. Aku mulai meniupnya. Banyak sekali gelembung yang berterbangan hasil tiupanku. Gelembung dengan warna pelangi yang berterbangan kesana kemari membuatku tertarik untuk meraihnya. Tawaku pun muncul, aku pun mulai melompat untuk meraih gelombung yang semakin meninggi dan menjauh. Ya aku melompat kegirangan, sekarang kakiku sudah tidak sesakit tadi. Aku tak peduli dengan orang di sekitarku, memang benar kata cowok itu. Gelembung sabun memang menyenangkan.
Tanpa ku sadari banyak anak kecil berdatangan di sekitarku. Entah sejak kapan mereka datang, aku tak tahu. Aku terlalu asyik bermain dengan gelembung sabun.
"Kak lagi kak, lagi kak.." teriak anak kecil.
"Iya lagi kak, yang banyak.." teriak anak kecil yang lainnnya juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Rahasia
Teen FictionAku ini masih pacar kamu-Love in secret [C O M P L E T E] Cover by @prlstuvwxyz Note: Novel Pacar Rahasia bisa langsung dibeli di Shopee dan Tokopedia nya (millenium_store) yaa!