"Ochaaa.." suara itu kembali terdengar. Aku pun mulai membalikkan badanku. Dan ternyata itu bukan hanya halusinasiku saja.
Entah apa yang ada di pikiranku saat ini, aku hanya bisa diam saat kak Shane memelukku secara tiba- tiba. Dia memelukku erat sekali membuatku susah untuk bernafas.
"Ochaaa, maafin aku."
"Hikksss..hiksss.." tanpa kusadari aku menangis di pelukan kak Shane.
"Maafin aku."
"Kamu jahat." Aku memukul dada kak Shane dengan satu tanganku berkali kali.
"Pukul, pukul saja aku sampai kamu lega."
"Kamu jahat..hikss..hikss." aku masih memukulinya dengan sekuat tenagaku.
"Aku sudah menyukaimu lama sekali dan aku sudah memperhatikanmu sejak lama, bahkan sebelum aku suka dengan Diandra, waktu itu banyak temanku yang suka dengan Diandra, cewek popular di sekolah katanya, termasuk aku juga menjadi penasaran dengan Diandra yang banyak dibicarakan teman- temanku. Saat itulah taruhan itu dimulai. Tapi sesungguhnya aku masih menyukaimu saat itu." Jelas kak Shane panjang lebar, dia masih memelukku, Entah kapan dia akan melepaskannya.
"Hiksss..hiksss." aku masih saja menangis dan memukulinya mendengar penjelasan darinya.
"Kamu tahu kenapa Oji mendekatimu, aku yang menyuruhnya. Dan itu sebelum aku kenal kamu, aku selalu ingin tahu tentangmu. Aku jugalah yang menyuruh Oji menjagamu saat aku sedang bersama Diandra, aku tidak ingin kamu bersedih, aku sangat menyesal membuatmu sakit hati saat itu. Oji itu sepupuku. Oji lah yang membantuku selama ini." Jelasnya lagi.
"Apaa?..hikss" kataku sedikit kaget sambil mendongakkan wajahku.
"Iya, Maafin aku yah?" Kak Shane perlahan melepaskan pelukannya dan memegang kedua tanganku. Aku hanya diam saja.
"Aku tanya sekali lagi sama kamu. Kamu mau maafin aku kan?" tanyanya padaku lagi.
"Hemm." Aku mengangguk.
"Jangan menangis lagi, oke?" Kak Shane mengusap air mata di pipiku dengan kedua tangannya.
Awalnya aku memang ingin melupakannya, tapi kenapa hati ini berkata lain saat dia bertanya denganku. Kenapa rasanya hati ini masih menyimpan rasa untuknya. Apakah hal yang datang dari hati ini benar. Apakah benar jika aku menerima dan maafkannya kali ini.
Aku masih berdiri di jembatan ini dengannya yang sekarang berada di hadapanku. Dia masih memandangiku begitu juga dengan diriku. Tak terasa rintik air hujan turun dan tubuh kami mulai basah. Entah mengapa kami masih tetap berdiri dan saling berpandangan aku juga tak tahu.
"Kak.. hujan." Ujarku.
"Yaampun sampai gak sadar ya. Mana payung dariku?"
"Aku sudah membuangnya."
"Yakkkk, kenapa kau membuangnya hah? Kamu ini ya."
"Itu terjadi begitu saja."
"Yasudah ikut aku."
Kak Shane tib tiba menarik satu tanganku dan membawaku lari bersamanya. Kami berdua berlari di tengah hujan. Kak Shane membawaku berteduh ke toko buku dekat taman.
"Deras sekali hujannya ya." ujar kak Shane sesampainya di depan toko buku.
"Iya..hehehe." Aku tak sadar jika aku tersenyum saat itu.
Kami berdiri di pinggir toko buku dan masih memandangi hujan di depan sana. Aku merasakan jika Kak Shane menatapku dari tadi. Aku perlahan menoleh ke arahnya. Dan benar saja dia menatapku sedari tadi dengan senyumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Rahasia
Teen FictionAku ini masih pacar kamu-Love in secret [C O M P L E T E] Cover by @prlstuvwxyz Note: Novel Pacar Rahasia bisa langsung dibeli di Shopee dan Tokopedia nya (millenium_store) yaa!