Waktu berlalu begitu cepat, kini libur semester telah datang. Tak terasa aku akan berada pada tahun terkahir masa SMA. Ini memang hari libur tapi surat dari cowok itu tidak pernah libur untukku. Dia menepati janjinya, dia selalu mengirimiku surat. Dia mengirimnya langsung ke rumah lewat kurir.
Aku memang mempunyai kecuriagaan pada kak Dino dan Oji tentang kebenaran cowok itu. Tapi sampai saat ini aku masih belum mengetahui siapa cowok itu. Jujur saja perlakuan kak Dino dan Oji semakin kesini semakin membuatku merasa kecurigaanku pada mereka benar adanya.
Meskipun begitu hingga detik ini aku tidak pernah menanykan apapun pada mereka. Karena rasa takut kehilangan cowok itu sekarang melebihi rasa penasaranku akan siapa sebenarnya cowok itu. Aku sudah terlalu nyaman dengan semua ini. Aku memutuskan untuk lebih baik menunggunya mengungkapkan jati dirinya yang sebenarnya pada saat waktunya tiba nanti. Krena menunggunya kini sudah menjadi kebiasaan buatku.
Entahlah sepertinya waktuku tidak akan habis hanya dengan memikrikan cowok itu. Dia sudah banyak merubah dan mewarnai hari- hariku. Khusunya setiap kali dia mengirimiku surat. Pasti aku tidak akan berhenti tersenyum seperti saat ini. Bahkan aku tidak pernah bosan membaca surat darinya. Kejutan- kejutan kecil yang dia siapkan pun selalu berhasil membuatku bahagia. Aku percaya walaupun aku tidak tahu siapa dia, tapi aku tahu dia sangat mencintaiku begitu juga dengan diriku.
BRAKKKKKKKKKKK.
Ku dengar pintu kamar sebelahku di banting dengan keras. Suaranya begitu keras sekali dan senyumanku terhenti. Aku tidak tahu apa yang terjadi. Hingga suara pintu itu memaksaku keluar dari kamar untuk mengetahui apa yang sebenarnya sedang terjadi. Sepertinya Diandra baru saja masuk ke kamarnya. Tapi kenapa dia membanting pintunya. Tidak seperti biasanya, bukannya tadi sore dia pergi dengan kak Shane.
Aku mengetuk kamar Diandra untuk mengetahui keadaannya. Aku takut dia sedang dalam keadaan yang tidak baik.
Tok tok tok..
"Diandraa lo kenapa?"
Tok tok tok..
"Diandraaaaa, buka pintunya dong Di."
"Diandraaaa."
Diandra masih diam saja tak menjawabku, tak berapa lama ku dengar suara barang berjatuhan yang sepertinya di sengaja. Lalu ku dengar suara tangisan Diandra. Apa yang terjadi padanya? Apa ini ada hubungannya dengan kak Shane.
"Ocha, Diandra mana?"-Bubun tiba- tiba datang.
"Diandra kenapa Bun?"
"Sepertinya dia lagi berantem sama pacarnya. Bubun juga gak tahu. Pulang- pulang langsung naik ke atas."
Awas aja ya kak Shane, berani- beraninya dia buat Diandra jadi kayak gini
"Sekarang dimana Bun?"
"Siapa? Pacarnya Diandra?"
"Iya bun."
"Itu tadi udah pamitan mau pulang sama Bubun."
Aku langsung bergegas cepat turun melihat kak Shane. Aku berharap dia belum pulang. Aku tidak terima atas apa yang telah dia lakukan pada Diandra.
"Ochaaaa mau ngapainn?" Teriak Bubun yang aku abaikan.
Kubuka pintu rumah dan benar dugaanku, dia masih berada di depan rumah. Dia berjalan kearah motornya. Dengan cepat aku berlari ke arahnya dari arah belakang. Kini amarahku sedang memuncak.
"HEIIII, PERMEN BUSUK BERHENTI GAK." Teriakku padanya.
Kini aku sudah berdiri di hadapannya. Aku sudah tidak sabar untuk memberinya pelajaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Rahasia
Novela JuvenilAku ini masih pacar kamu-Love in secret [C O M P L E T E] Cover by @prlstuvwxyz Note: Novel Pacar Rahasia bisa langsung dibeli di Shopee dan Tokopedia nya (millenium_store) yaa!