Hari ini aku sama sekali belum menyapa Oji. Oji juga belum menyapaku sejak pagi tadi. Aku memang melihatnya di dalam kelas tapi belum sempat menyapanya karena pelajaran sedang berlangsung. Lagipula jarak tempat duduk kami juga agak jauh. Oji pergi tepat setelah bel berbunyi dan masuk kelas agak telat. Saat ini istirahat kedua sedang berlangsung. Sama seperti tadi Oji sudah tidak ada di dalam kelas.
Perpustakaan, ya perpustakaan memang tujuanku setiap hari. Aku melangkahkan kakiku menuju perpustakaan.
"Eh Neng Ocha, lama gak kesini." Sapa Pak Tisna, penjaga perpus.
"Yaampun cuma kemarin saya gak kesini pak. Hehe."
"Hehehe, habis biasanya kesini sih jadi sekali gak kesini kayak udah satu tahun aja gak kesini."
"Ahh Pak Tisna bisa aja, kemarin sakit jadi gak berangkat."
"Hehe."
"Yaudah saya ke dalem dulu ya pak."
"Iya neng."
Bukannya mencari buku, tapi mataku sibuk mencari tempat duduk yang nyaman untukku tidur. Aku sangat merasakan kantuk yang berlebih saat ini. Mungkin karena semalam aku tidur larut malam karena mengobrol dengan Hani dan Diandra. Memang selalu begitulah jika Hani menginap, pasti kami tidur larut malam.
Perpustakaan agak ramai hari ini, tempat duduk yang biasanya ku tempati sudah berpenghuni. Saat aku mencari tempat duduk kosong ku lihat Oji sedang duduk berdampingan dengan seorang cewek. Hal itu sedikit membuatku kaget. Ternyata dia di sini, dan yang pasti cewek itu bukan dari kelasku. Aku tidak tahu siapa dia. Tapi sedang apa Oji bersamanya. Mereka tampak mengobrol dengan santai dengan beberapa buku di atas meja. Sesekali mereka juga tertawa. Entah apa yang sedang mereka lakukan. Yang terpenting sekarang aku mencari tempat untukku tidur.
Akhirnya aku menemukan tempat duduk. Pas sekali tersisa satu kursi di pojokan. Masa bodoh dengan orang di sampingku, aku sedang ingin tidur sekarang. Ku letakkan kepalaku diatas tangan yang terlipat di atas meja seperti biasanya. Dan tak lama kemudian aku sudah terbawa kealam mimpi.
Zzzzz....zzzz.....
"Cha..Ochaaaa..bangun Chaaaaa." Teriak seseorang yang membuatku terbangun.
"Ehmmmmmmmmmm, siiaapaa sih?" kataku perlahan sambil mengangkat kepalaku dan mengernyapkan mataku yang masih lengket ingin menyatu.
"Ini Oji cha." Ternyata Oji yang membangunkanku.
"Hehehehe Ojii.." kataku sambil memandang Oji dengan tatapan kabur karena mataku belum sepenuhnya terbuka dan sedikit tersenyum.
"Tumben lo gak marah, biasanya marah." Oji masih berdiri di dekatku.
"Hehehe, gue ngantuk banget." Aku kembali meletakkan kepalaku.
"Eh malah tidur lagi, bangun gak, udah mau masuk." Oji menggerakkan badanku.
"Emmm iya iya. Sebentar lagi deh ya." Kataku malas.
"Ayo, kalau gak bangun gue tarik ya."
"Emmmm."
"Gue tarik nih."
Benar saja, Oji menarikku paksa keluar dari perpustakaan. Dan itu membuatku sedikit marah.
"Berhentiii." Aku menghentikan langkahku, Oji masih memegang tanganku.
"Apa?"
"Gue bisa jalan sendiri."
"Iya iya nih." Oji melepaskan tanganku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Rahasia
Teen FictionAku ini masih pacar kamu-Love in secret [C O M P L E T E] Cover by @prlstuvwxyz Note: Novel Pacar Rahasia bisa langsung dibeli di Shopee dan Tokopedia nya (millenium_store) yaa!