Setelah berdebat dengan Jongyeon akhirnya Jihoon bisa benar-benar pulang, ia tak langsung pergi ke kediaman mertuanya akan tetapi ke rumah orang tuanya sendiri. Melepas rindu dengan mereka serta memberi buah tangan yang ia sediakan dari Bangkok.
Lama sekali ia disana, bahkan sepertinya tak mau pulang kalau saja Chanyeol tidak memaksanya untuk ke kembali ke rumah suaminya. Alhasil, Jihoon di antar kakak kandungnya, Taehyun menelurusi jalan setapak menuju kediaman Oh.
Dan sampailah mereka di depan halaman rumah Jinyoung, lalu yang lebih tua langsung memutar balikkan motornya dan pamit ke Jihoon.
Kemudian pemuda manis itu melangkah mendekati teras rumah dan memencet bel sekali. Tak membutuhnya waktu yang lama, terlihat seseorang membuka pintu untuknya, siapalagi kalau bukan Jinyoung.
Pada saat ini rumah masih sepi, mertua serta adik iparnya masih pergi ke acara keluarga dan tinggallah Jinyoung dan Jihoon.
Jinyoung mendapati istrinya dengan wajah tanpa ekpresi bahkan terkesan dingin, disaat Jihoon akan melewatinya, ia mencekal pergelangan si manis dengan lembut.
"Kamu sakit?"
Namun hal itu tak dihiraukan Jihoon, ia lebih memilih menepis tangan Jinyoung dan segera menuju kamar mereka. Suasana hatinya menjadi gelap karna perdebatannya tadi.
Lalu Jinyoung segera menutup pintu dan menyusul Jihoon dari belakang sembari menanyakan.
"Ji, kamu kenapa?"
Sedangkan Jihoon semakin mempercepat langkahnya, entah kenapa ia tidak mau melihat wajah Jinyoung untuk saat ini.
Sampai keduanya telah berada dikamar, Jihoon pun masih cuek kepada suaminya. Ia bahkan tidur sambil memunggungi pemuda tersebut. Perlahan Jinyoung naik ke tempat tidur, mendekati Jihoon yang sikapnya berubah-ubah itu.
"Kamu kenapa? Sakit? Udah makan belom? Aku beliin makanan ya"
Tepat saat Jinyoung menaruh telapak tangannya pada dahi Jihoon, tapi itu langsung ditepis dengan kasarnya dan tentunya Jinyoung tersentak dengan sikap Jihoon yang belum pernah ia lihat sebelumnya.
"Bisa gak lo ninggalin gue sendirian disini?" pintah Jihoon dengan nada bossy.
Mengerti akan dengan suasana, Jinyoung perlahan mundur dan melangkah keluar dari kamar tanpa mengucapkan sepatah kata.
Sedangkan Jihoon, dirinya tengah bingung akan situasi sekarang, kekasihnya akan melamarnya, siapa yang tidak senang? Menunggu momen itu adalah impiannya namun disisi lain ia telah di miliki oleh seseorang yang belum sepenuhnya mengisi ruang hatinya tersebut.
Jinyoung, tidak, ia tak bisa memberi hatinya kepada pemuda itu dengan gampangnya. Terlebih pada perjanjian pernikahan mereka, ia harus menjalaninya sebisa mungkin namun apa yang terjadi di Bangkok, membuat hati dan pikirannya saling bermusuhan, berdebat sepanjang hari.
Jongyeon atau Jinyoung?
Pertanyaan yang menjadi sulit, padahal pada awalnya ia bisa memberi jawaban setelah sedetik pertanyaan itu muncul.
Dengan pikiran yang tak tenang ditambah tubuhnya yang lelah, Jihoon memenjamkan matanya perlahan, melupakan hal itu sejenak dengan melayang pergi ke dunia neverland. Begitu pula dengan Jinyoung, namun mereka tidur di kamar berbeda, dirinya tak mau mengganggu istrinya yang masih dalam mood yang jelek.
***
Sesuai rencana orang tua mereka, hari ini keduanya akan tinggal di apartemen yang disewa secara langsung oleh Sehun sedangkan peralatan rumah lainnya dibeli oleh Chanyeol tepat mereka berada di Bangkok.

KAMU SEDANG MEMBACA
The worst wedding
FanfictionFANBOOK INI SUDAH DI CETAK [on private] Perjodohan dan menikah di usia muda, bagaikan mimpi buruk di siang hari oleh Jinyoung dan Jihoon terlebih mereka mempunyai kekasih masing-masing. Namun siapa sangka ada sesuatu yang terjadi antara keduanya? [f...