Chapter 11 • Honeymoon (3)

3.6K 485 96
                                    

Jinyoung memposisikan dirinya menindih Jihoon sembari asik mengulum dan melumat bibir mungil itu. ia semakin memperdalam ciumannya, terus menggigit bibir bawah Jihoon sehingga sang empu membuka mulutnya, lalu Jinyoung menjulurkan lidahnya masuk ke dalam, bermain di dalam rongga mulut Jihoon.

"Mmmhh" Jihoon semakin menekan kepala sang dominan, seakan mengatakan untuk tidak berhenti bermain di daerah sana. Lumatan itu semakin panas, lidah keduanya bermain dan bertautan satu sama lain, membuat saliva lolos dari kedua sisi mulut Jihoon.

Kini si manis mulai merasa pasokan oksigennya berkurang, dengan cepat ia meremas bahu Jinyoung, langsung saja pemuda itu mengakhiri ciuman mereka dengan hisapan kuat di bibir Jihoon. Dirinya sedang memandangi benda lunak itu yang sudah membengkak akibatnya, lalu ia menuntun ibu jarinya untuk membersihkan sisa saliva yang masih berada di bibir Jihoon.

"Manis.. kaya kamu"

Terlihat seringai kecil muncul di wajah Jinyoung, ia menangkap ekpresi malu dari Jihoon dan merasakan tangan Jihoon menarik tubuhnya kembali menindihnya. Jinyoung terkekeh kecil lalu ia mengecup telinga Jihoon yang tengah memerah itu.

"Ji, kamu yakin kita ngelakuin ini?" bisiknya dengan suara terendah, hal itu membuat Jihoon bergidik geli lalu ia mengangguk kecil menjawab pertanyaan tersebut.

Kemudian Jinyoung kembali memperhatikan wajah Jihoon, keduanya saling memandang sampai akhirnya sang dominan mencium dahi Jihoon lembut. Perlahan ciuman itu menurun sampai di leher mulus nan putih, di daerah itu Jinyoung menggesekkan hidungnya pelan dan tak lupa mengecupnya ringan.

Lalu dirinya menghisap daerah itu membuat tanda kepemilikan yang sah, "Ngghh bae.." Jihoon mendongakkan kepalanya, memberi akses lebih kepada sang dominan. Tentu saja itu mengundang Jinyoung untuk membuat tanda merah keunguan itu lebih banyak lagi.

Kini Jinyoung menjauhkan wajahnya dan kembali duduk di atas perut Jihoon, lalu ia membuka bajunya dan baju milik Jihoon. Keduanya telah bertelanjang dada, kulit mereka saling bersentuhan satu sama lain saat Jinyoung menghujani tubuhnya dengan ciuman lembut itu.

Bibir tipis Jinyoung berahli ke daerah dada, disana terlihat puting Jihoon yang sudah mengeras, kemudian ia mengulum benda lunak itu, menggigit serta memainkannya. Ia menuntun tangannya di atas dada Jihoon yang menganggur, jari-jari panjangnya memilin puting itu sesekali menjepitnya pelan.

"Sshh.. aahh" Jihoon melingkukkan badannya, mengusap punggung Jinyoung perlahan dan meremas suarai hitam tersebut. "aakhhh" ruangan itu telah di penuhi dengan desahan erotis Jihoon, ia merasakan sensasi yang tak pernah ia rasakan sebelumnya, semua sentuhan Jinyoung sejauh ini mampu membuatnya melayang dan hal tersebut semakin menaiki napsu birahinya sang dominan.

Setelah merasa cukup,lagi-lagi Jinyoung melihat air muka Jihoon yang terlihat sangat erotis saat ini, bibir merah yang terbuka kecil serta sedikit peluh yang ada di pelipis pemuda cantik itu.

"Aku buka ya.." pamitnya, lalu ia menuruni resleting Jihoon dan melepaskan celana tersebut sampai benar-benar terlepas dari kedua kaki Jihoon, kini dirinya bisa melihat tubuh telanjang si manis untuk pertama kalinya, terlebih pada benda kecil yang sudah berdiri tegang menyambutnya.

Kemudian ia melepaskan celananya sendiri tanpa menyisakan apapun, keduanya telah bertelanjang di hadapan masing-masing, mungkin ini akan menjadi momen yang memalukan untuk mereka.

Demi menyelamati suasana yang mulai canggung itu, Jinyoung kembali melumat lembut bibir Jihoon, bermain panas disana sembari tangan kanan meraih milik Jihoon. Pemuda manis itu tersentak saat tangan Jinyoung menyentuh miliknya.

"Ngghh mmmhh" Jinyoung memegang benda kecil tersebut, lalu mengocoknya perlahan sedangkan Jihoon tak habis-habisnya mendesah, kegiatan handjob yang di lakukan Jinyoung sangat membuatnya melayang terlebih kini ereksinya diremas , dikocok naik turun.

The worst weddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang