Senja sebagai penutup letih akan aktifitas hari ini, warna langit yang berubah jadi jingga dan ramainya jalanan akibat kenderaan maupun pejalan kaki. Sudah terhitung hari ke lima dari kejadian ‘Pengumuman Perjodohan’ pada malam itu namun kedua ingsan tersebut menolak dengan alasan yang sama. Baik Jinyoung maupun Jihoon, tak ada niatan mereka akan acara perjodohan ini.
Tetapi, bukan Luhan dan Baekhyun namanya jika mereka tak punya ide lagi, menjodohkan dan menikahkan kedua putra itu adalah cita-cita besar mereka. Bujukan demi bujukan telah di lontarkan, baik itu kategori lembut ataupun kasar. Jika sudah begitu, satu hal yang mereka harus perbuat, yaitu memaksa...
Kini Jinyoung yang di sibukkan dengan urusannya sebagai Presiden BEM, harus mengsisihkan waktunya lebih ke organisasi. Sama halnya dengan sekarang, dari pagi hari sampai menjelang malam, dirinya tetap berada di kampus lebih tepatnya di ruang BEM. Disana terlihat beberapa mahasiswa seperawakan dengan Jinyoung yang sedang bersantai diri selagi menunggu jam rapat yang akan tiba nanti.
Presiden BEM di kampus ini tengah melihat laporan sekaligus agenda event yang nanti mereka adakan, ia terlihat begitu serius dengan kacamata yang ia pakai sebagai alat pembantu matanya. Jinyoung tak sendirian, disana ada Daehwi yang duduk bersamanya yang berperan sebagai sekretaris BEM yang ditunjuk langsung oleh Jinyoung.
Kring Kring..
Bunyi ponsel berdering, tetapi sang empu masih setia dengan buku-buku di hadapannya sehingga Daehwi menyenggol lengannya lembut. Lalu Jinyoung menarik benda persegi panjang berwarna hitam itu dan menaruhnya di daun telinga sebelah kiri.
“Halo..”
“Jinyoung kamu bisakan pulang sekarang?”
“Loh emang ada apa bun?”
“Kita mau dinner keluarga malem ini”
“Gak bisa bun, aku lagi mau rapat BEM” ucap Jinyoung selagi menatap lurus ke dinding
“BEM mulu di kerjain. Sekali-kali ngumpul bareng keluarga. Bolehkan sayang? Bunda tunggu ya dirumah”
Tiitt..
Luhan menutup percakapannya secara sepihak, sedangkan Jinyoung membuang nafasnya kasar.
“Hwi, sorry banget..” Jinyoung menatap Daehwi dengan rasa bersalah
“Eh? Kenapa emangnya?”
“Bisa gak lo pimpin rapatnya sebentar? Gue ada urusan mendadak nih. Mana si Samuel gak bisa dateng malem ini”
“Oh iya ntar gue yang mimpin, udah pergi aja ntar gue bilangin ke temen-temen yang lain”
“Makasih ya.. ntar gue traktir”
Jinyoung tersenyum tipis, lalu melepaskan kacamatanya dan menaruh benda itu di tas hitamnya. Dirinya beranjak dan keluar dari ruangan tersebut.
Di tempat lain, Baekhyun sedang membantu Jihoon berpakaian, sebenarnya Jihoon bisa sendiri, tapi Baekhyun ingin mempercantik putranya malam ini.
“Ma, kita kerestoran aja harus banget pake yang kaya gini?” tanya Jihoon sembari melihat jas berwarna pink pastel di tempat tidurnya.
“Ya harus dong. Kita ke restoran elit, makanya harus rapi. Oh iya, jangan lupa bibirmu itu kasih liptint yang banyak”
Jihoon merotasi kedua maniknya memalas lalu melanjutkan aktifitasnya. Malam ini dirinya akan dinner bersama keluarganya.
***
![](https://img.wattpad.com/cover/131908720-288-k650685.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The worst wedding
FanficFANBOOK INI SUDAH DI CETAK [on private] Perjodohan dan menikah di usia muda, bagaikan mimpi buruk di siang hari oleh Jinyoung dan Jihoon terlebih mereka mempunyai kekasih masing-masing. Namun siapa sangka ada sesuatu yang terjadi antara keduanya? [f...