Kalah start

9.5K 421 9
                                    

"Gue penasaran sama Shilla. Pasti ada alasan dibalik dingin nya dia. Gue bakal deketin Shilla"

****

3 laki laki tampan itu berjalan memasuki kelas. Betapa murka nya mereka ketika melihat Rey, bukan nya ke kantin malah asik tidur di kelas.

"Rey bangun woi!" Albert meneriaki  Rey yang sedang tertidur pulas menenggelamkan wajah di kedua tangan nya. Telinga Rey tersumpal oleh headset yang membuat Rey tidak mendengar sahabat nya dari setadi mencoba untuk membangunkan Rey.

"Dasar abang Albert oon! Itu kan telinga nya ebep Rey pake heasdset. Lo ngomong juga dia gabakal denger!" Ucap Gilang sembari melepas headset di telinga Rey.

Rey yang merasa kan ada yang melepas Headset ditelinganya lantas terbangun. Ia mendongak, melihat dihadapan nya sekarang ada 3 orang yang seperti nya akan mengamuk.

"Lo kemana aja si Rey?" Ali bertanya pada Rey sembari menarik bangku milik nya yang berada di sebelah Rey agar lebih dekat dengan Rey.

Sedangkan Gilang duduk dihadapan Rey, begitu pula Albert.

"Hehe sorry tadi gue ke toilet. Eh pas gue mau ke kantin tabrakan sama cewe." jawab Rey sambil membenarkan posisi duduk nya.
"Terus tadi gue abis ngejailin bu Maya, jadi ya gue lari aja ke kelas" Rey menarik napas sejenak kemudian melanjutkan penjelasan nya "Mumpung di kelas sepi dan perut gue ga laper laper amat, gue tidur deh disini"

"Lo nabrak bu Maya?" Tanya Gilang mulai lola.

"Bukan, Gue nabrak cewe." Rey berusaha sabar menjawab pertanyaan sahabat nya yang satu ini.

"Emang bu Maya bukan cewe? HAHHH? Jadi selama ini kita di boongin bu Maya?" Gilang heboh sendiri dengan pendapat sendiri yang menyimpang dari penjelasan Rey barusan.

PLAK

Tiga tangan ganas mendarat di kepala Gilang. Membuat Gilang meringis kesakitan. Lagi lagi dirinya yang harus tersakiti disini. Betapa malang nasib Gilang.

"Aduhh, Ustad unyuu, babang Albert, bebep Rey!! Dede Gilang kesakitann" Gilang mengusap usap kepala nya. Kali ini sangat sakit. Karena biasanya hanya Albert yang akan menggeplak atau menoyor kepala Gilang. Sekarang paket komplit. Dua tangan nakal bonus tangan suci nya Ustad unyu.

"Abis nya lo di ajak ngomong ganyambung! Dasar oon!" Ucap Albert geram

"Tolol!" Di samber oleh Rey

"Bodoh!" Di beri bonus oleh Ali

"Ya Allah, betapa lengkap nya ke tololan yang ada di diriku" Gilang berucap seperti disini dia teraniyaya oleh ketiga teman nya.

"EMANG!" Ucap Albert, Ali dan Rey bersamaan.

"Btw, lu nabrak siapa emang Rey?" Ali mulai bertanya. Sependiam nya Ali, dia tetap akan kepo jika ini menyangkut sahabat nya.

"Eum siapa namanya ya? Gue lupa" Rey menggaruk kepala nya yang tidak gatal, bingung.

"Shii..." Rey mulai mengingat nama gadis itu.

"SHILUMAN?" Tiba tiba Gilang menyamber tanpa ada petir dan hujan.

"Bukan bego!" Rey menatap tajam Gilang yang berada dihadapan nya ini. "Diem gue lagi mikir" Rey memijat mijat pelipis nya. Mengapa diri nya sepikun ini. Padahal kejadian tadi belum ada satu jam.

"Ah dasar pikun lo!" Ali gregetan menunggu Rey yang tak kunjung ingat nama gadis itu

"Ahh iya!" Akhirnya Rey mengingat nama gadis itu setelah dia mengeluarkan tenaga untuk mengingat. "Namanya Shilla. Itu loh cewe yang sering ikut olimpiade sains"

Love Changes Us ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang