Jodoh?

8.1K 361 6
                                    

"Jangan jangan kita jodoh ya Shill?"

****

Niat Shilla hari ini untuk Weekend dengan membaca buku musnah karena ketiga sahabat nya sangat memaksa untuk berkumpul dirumah Shilla.

Padahal Shilla sudah menolak nya, namun tetap saja mereka ngotot untuk datang. Dasar sahabat tidak tahu diri.

Mereka sebenarnya datang bukan untuk berkumpul, tapi untuk mengacak ngacak kamar Shilla.

"Waw Il, seketika gue merasa jadi seorang kutu buku ketika masuk kamar lo" Wenda kagum karena kamar Shilla seperti perpustakaan, padahal sudah puluhan kali Wenda masuk ke kamar Shilla.

"Wen? Emang buku punya kutu?" Icen angkat bicara ketika Wenda membahas tentang kutu buku. "Memang nya buku punya rambut?"

"Maksud nya kutu buku itu orang yang suka baca buku, Cen" Wenda membalas ucapan bego Icen dengan sabar, berkali kali ia menghela nafas  pelan.

"Loh apa hubungan nya suka baca sama kutu?" Icen bertanya lagi, mulai memperlihat kan sisi polos nya. "Oh berarti orang yang suka baca buku itu kutuan ya Wen?" Pertanyaan macam apa ini.

Wenda geram sekarang. Sahabat nya ini sangat polos dan rasanya Wenda ingin mencabik cabik Icen sekarang juga. "Bukan gitu Cen aduh Masya Allah, Astagfirullah, cobaan apa ini" Wenda mengeluh pada tuhan, serasa dia sedang menghadapi cobaan yang berat.

"Lo tu nih ett dah" geram Wenda "ett makin kesel gue. Lama lama gue colok juga lo!" Wenda semakin geram.

"Kan Icen nanya!" Icen memonyongkan bibir nya. Bingung apa salah nya. Hingga Wenda sangat geram dengan Icen.

"Jadi gini nih Cen. Kutu buku itu pribahasa Cen. Pribahasa buat orang yang suka baca buku. Nah kalo Icen suka baca buku, Icen pasti disebut kutu buku" Jelas Putri berusaha sabar.

"Ooohhhh" Hanya kata itu yang Icen ucapkan ketika dia mengerti satu hal. Iya hanya satu, yang lain pasti tidak.

"Argghh gue remukin juga lo!" Wenda mencengkram bahu Icen. Gemas sekali dengan Icen. Padahal Icen gadis yang cantik, Icen juga pintar. Tetapi mengapa jika di ajak berbicara kepintaran nya hilang? Dicuri oleh siapa? Nyi roro kidul? Atau Nyi belalang?

"Wenda jahat sama Icen. Sakit tau bahu Icen di remes remes!" Icen berlari ke arah Shilla yang tengah duduk di balkon.

Wenda dan Putri pun melangkah mengikuti Icen.

"Haee Ila ku yang manis yang baik!" Putri mencubit gemas pipi Shilla.

Sekarang Wenda, Putri, Shilla dan Icen duduk melingkar di balkon.

"Sakit!" ucap Shilla ketika Putri sudah melepas cubitan nya.

"Hehe abis nya gemezzz ama Ila." Putri menyengir lebar kemudian memulai mencari topik baru untuk mengobrol santai dengan ke tiga sahabat nya.

Mereka berbicara banyak, mulai dari menggosip, membicarakan idola mereka, membicarakan orang orang di sekolah yang kebelet hitz dan sebagai nya. Canda tawa mereka terus berderai. Ralat. Tidak mereka. Hanya Wenda, Putri, dan Icen yang tertawa. Shilla hanya tersenyum. Itu pun sangat tipis. Memang seperti nya tinggi sekali selera humor Shilla.

Love Changes Us ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang