Pertemuan

4.4K 260 9
                                    

Tuan doy tersenyum mendapati gadis itu menoleh pada nya.

"Shilla? Kamu sekolah disini juga?"

"Eh, iya om"

Tuan Doy mengulum senyum nya. Dia tak menyangka bisa bertemu Shilla disini.

Wenda menoel Shilla kemudian membisikan sesuatu tepat di telinga Shilla, "Itu siapa?"

Shilla menengok kemudian menjawab, "Bokap nya Rey."

Wenda menganga, pantas saja cara tersenyum nya mirip. Ternyata bapak ini ayah nya Rey. Terlihat berwibawa namun selalu tersenyum sama seperti Rey yang terlihat cool dan selalu tersenyum.

Wenda tersenyum kepada Tuan Doy. "Wenda, Om. Temen Shilla, Temen Rey juga tapi beda kelas."

"Saya Doy, ayah Rey." Tuan Doy membalas senyum Wenda lalu memalingkan wajah nya pada Shilla, "Bisa om berbicara sebentar dengan kamu?"

Shilla menoleh kemudian menganggukan kepala nya beberapa kali.

****

"Kenapa kamu gak pernah bilang kamu sekolah di SMA GB?"

"Kan om gak nanya."

Tuan Doy terkekeh pelan. Tuan Doy tak menyangka gadis yang selalu dia temui di hari minggu ternyata satu sekolah dengan anak nya.

Pesanan mereka datang. Sekarang mereka sedang berada dikantin. Tuan Doy yang mengajak Shilla kesini.

"Om boleh minta tolong sama kamu?" Tanya Tuan Doy di sela sela makan nya.

Shilla mendongak, "Apa om?"

Tuan Doy menyodorkan sebuah amplop kepada Shilla, "Ini amplop pencabutan keputusan di keluarkan nya Rey dari sekolah. Tadi om sudah memohon kepala sekolah untuk tidak mengeluarkan Rey, dan alhamdulillah permohonan itu di terima. Lagi pula, katanya guru fisika Rey, Bu Reta salah memberi soal pada Rey. Jadi mulai besok Rey bisa sekolah lagi." Jelas Tuan Doy

"Terus?"

"Kalo om yang kasih ke Rey, om takut Rey malah gak mau terima. Jadi om mohon sama kamu, tolongin om untuk memberikan surat ini pada Rey. Kamu juga sudah kenal dengan Rey kan?"

Shilla termenung sebentar. Dia sedang berfikir keras. Apa dia harus memberikan surat itu pada Rey padahal Shilla masih marah besar pada Rey? Atau Shilla menolak saja permohonan Tuan Doy?

Tidak. Pilihan kedua bukan lah pilihan yang bagus. Shilla tidak mungkin mengecewakan Tuan Doy karena Tuan Doy sangat baik kepada Shilla. Jadi, Shilla putuskan untuk memilih pilihan pertama.

"Shilla minta alamat rumah om." Pinta Shilla pada Tuan Doy.

"Untuk apa?"

"Pulang sekolah Shilla akan antarkan surat ini untuk Rey, supaya besok Rey bisa datang ke sekolah."

Tuan Doy sedikit terkejut mendengar itu namun hanya beberapa detik. Tuan Doy membuka handphone nya dan mengirimkan pesan yang berisi alamat rumah nya kepada Shilla.

"Sudah om kirimkan lewat Whatsapp kamu ya.."

Shilla mengangguk kemudian kembali melanjutkan makan nya.

Love Changes Us ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang