Usil

5.5K 299 3
                                    

Rey sedang berada di motor nya sekarang. Ia sedang dalam perjalanan menuju SMA GB.

Dia membawa motor nya dengan kecepatan sedang. Dia melihat lihat pemandangan kota jakarta.

Perhatian nya tertuju kepada bapa bapa yang menjual barang yang menurut Rey akan menjadi hiburan tersendiri untuk Rey di pagi ini.

Rey menghampiri penjual itu dan membelinya. Rey tersenyum miring kemudia terkekeh pelan membayangkan apa yang terjadi nanti.

Rey kembali ke motor dan melaju melanjutkan perjalanan nya.

****

Rey berjalan santai menuju kelas. Melewati para fans nya yang setiap pagi selalu menyapa. Rey suka dengan ke ramahan. Dia sangat suka jika ada yang menyapa nya seperti ini, seperti mood pagi bagi Rey.

Perhatian nya tiba tiba tertarik dengan gadis yang tengah asik membaca sendiri. Rey menghampiri dan menyapa gadis itu ramah.

"Pagi Shilla" ucap Rey dengan senyum lebar nya.

Yang disapa tidak perduli. Dia tetap asik dengan buku nya.

"Lo denger gue ga?" Ucap Rey memastikan telinga Shilla baik baik saja. Siapa tahu Shilla gangguan telinga.

"Hmmm" Shilla hanya bergumam. Dia masih saja asik dengan buku nya tanpa memerdulikan laki laki yang sedang berdiri dihadapan nya.

Rey kesal. Mengapa gadis ini acuh sekali. Padahal niat Rey baik ingin menyapa nya. Oke baiklah, Rey tau gadis ini memang dingin. Namun apa salah nya membalas sapaan? Balas hanya dengan senyuman pun tak masalah, tapi ini tidak sama sekali. Padahal mereka sudah saling mengenal, jadi tidak salah jika saling bertegur sapa.

"Pergi" Ucap Shilla membuat Rey kaget mendengarnya. Bukan nya membalas sapaan, gadis ini malah mengusir Rey tanpa dosa.

"Lo tuh gue sapa tapi malah nyuruh pergi. Cewe aneh" ucap Rey jengkel. Yang tadi nya Rey tersenyum manis, kini Rey tersenyum kecut mendapati dirinya diusir oleh gadis ini.

"Ga butuh sapaan lo" Ucap Shilla tanpa menoleh sedikit pun pada Rey. Mata nya masih terfokus pada buku.

Rey semakin jengkel. Namun dia tidak bisa melawan seorang gadis. Dia masih punya akal untuk melakukan itu.

Shilla menutup bukunya. Bangkit dan pergi tanpa aba meninggalkan Rey sendiri.

"Najis. Cewe jutek kaya dia mana ada sih yang mau" Ucap Rey kemudian berjalan menuju kantin. Dia ingin membeli minuman kaleng segar. Mood pagi nya cukup menurun gara gara tingkah Shilla.

****

Sekarang pelajaran sedang di mulai. Pelajaran matematika. Pelajaran yang menurut Rey adalah musuh nya, apalagi gurunya. Rey kesal dengan guru yang selalu saja memberi nya tugas.

Rey membuka tas nya kemudian tersenyum miring mendapati benda yang dibeli nya tadi pagi.

Rey mengambil kaleng di kolong meja nya dan memasukan benda itu ke dalam kaleng. Rey menggosok gosok kan korek api kayu dan ketika sudah menyala Rey masukan ke dalam kaleng itu.

Tanpa aba aba Rey melempar kaleng itu kedepan papan tulis dan menutup kuping nya sambil menghitung tanpa suara.

Yang lain terkejut karena tiba tiba ada kaleng yang terlempar dari belakang tanpa tau apa isi kaleng itu.

Love Changes Us ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang