Kejadian masa lalu

5.1K 278 1
                                    

"Selagi masih ada, tolong bahagiakan. Karena merasa kehilangan akan muncul ketika semua sudah benar-benar hilang"

****

Rey sedang terduduk di perpustakaan. Dia menunggu guru nya yang sedari tadi belum datang padahal tadi Rey sudah ke kelas Shilla dan kelas Shilla kosong. Sepi tak berpenghuni.

"Ngaret nya sampe setengah jam lebih gini sih!" keluh Rey. Dia bingung harus apa di perpustakaan sendirian seperti ini.

Rey membuka tas nya, mengambil sepuntung rokok dan membakar nya. Padahal, ini adalah perpustakaan, namun Rey tidak ada takut nya menghisap puntung rokok dan meniupkan asap nya.

Bugg!

Rey meringis kesakitan. Tiba tiba ada yang memukul punggung nya dari belakang dan pukulan ini sangat keras.

"Siapa lo berani muk--"  Rey terdiam melihat siapa sosok dibelakang nya. Itu sosok yang sedari tadi dia tunggu. Shilla.

Shilla berdiri dibelakang Rey, menatap Rey dengan raut wajah datar.

"Matiin." perintah Shilla sambil menutup hidung nya. Shilla benar benar tidak tahan dengan bau rokok itu, sangat menyengat.

Rey menatap Shilla lalu sedetik kemudian mematikan rokok nya dengan menginjak-nginjak rokok tersebut.

Rey baru kali ini menuruti perintah seseorang untuk mematikan rokoknya. Padahal Rey selalu membenci orang yang mengganggu dia ketika merokok. Namun, ketika Shilla yang menyuruh nya, seolah olah tubuh Rey bergerak sendiri mengikuti perintah Shilla.

"Gue pulang" Tanpa memberikan rumus seperti biasanya, Shilla langsung pamit pulang. Padahal dia baru saja datang.

"Loh kok pulang? Lo kan baru dateng" Rey menahan tangan Shilla. Namun dilepas paksa oleh Shilla.

"Bau"

"Apanya yang bau?" Rey menaikan sebelah alisnya.

"Rokok"

"Kan tadi rokok nya udah gue injek"

"Lo"

"Lah gue bukan rokok" Benar benar bingung. Shilla pelit sekali berbicara. Rey menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

Dasar bodoh - batin Shilla.

"Lo bau rokok" ucap Shilla.

"Ohh gue, yaudah lo jangan pulang. Tunggu sini gue mau kumur kumur," Ucap Rey kemudian berlari kecil meninggalkan Shilla sendiri.

"Emang bisa ilang ya?" Ucap Shilla entah pada siapa.

****

Rey kembali menghampiri Shilla dengan senyum lebar nya.

"Gimana? Udah ga bau kan?" Tanya Rey pada Shilla yang tengah sibuk memainkan handphone nya.

Shilla menyimpan Handphone nya dan mengendus ngendus bau Rey lalu mengangguk.

Tanpa basa basi Shilla memberikan Rey secarik kertas.

Love Changes Us ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang