"YAK JUNG YEIN! APA YANG KAU LAKUKAN DI BAHU KEKASIHKU!" teriak Sujeong galak saat pada jam istirahat ia menemukan Yein telah menyandarkan kepalanya di bahu Taehyung. Mereka berdua sedang duduk bersila di pojok kelas. Tekankan pada kata BERDUA!
"Diamlah Kak. Kau berisik sekali," balas Yein datar. Taehyung hanya memberi isyarat pada Sujeong untuk tenang. Yang malah membuat emosi gadis itu semakin tersulut.
"Kak Tae ini sebenarnya pacar siapa sih?" seru Sujeong sewot. Kedua tangannya bertolak di pinggang. Bibirnya mencebik dengan kaki menghentak lantai. Sebenarnya kelakuan Yein dan Sujeong itu tidak jauh berbeda, maka dari itu mereka bisa akrab. Tenang saja, Sujeong itu tidak benar-benar marah pada Yein. Dia hanya kadang kesal dan iri saat Taehyung terlalu memperhatikan Yein dibanding dirinya. Sujeong hanya merajuk saja.
"Aku ini sedang patah hati, mengertilah sedikit," gumam Yein lemas. Ia memeluk lengan kiri Taehyung. Mencari ketentraman di sana. Sungguh Yein sangat butuh pegangan saat ini. Dia sedang rapuh.
"Setiap hari kau juga patah hati kan? Apa bedanya?"
"Kak Taaaee, Kak Sujeong jahat padaku! Tega sekali dia mengatakan hal itu!" rengek Yein mengadu.
"Sujeong-ah, jangan ganggu Yein dulu," ucap Taehyung tegas. Sujeong berdesis tidak percaya. Ia dimarahi kekasihnya sendiri karena Yein? Oh sungguh ironis nasibnya.
"Kak Sujeong tidak sungguh-sungguh Yein-ah tidak perlu dimasukan ke hati ya," gumam Taehyung lembut, kali ini sambil mengelus lengan Yein.
"Kalau begitu aku akan mencari Jungkook!"
Yein dan Taehyung otomatis mengernyit. "Untuk apa?" tanya mereka kompak.
"Untuk memastikan kalau Yein benar-benar patah hati atau tidak!" ancamnya dengan senyum licik. Kedua mata Sujeong menyipit sinis yang sebenarnya tidak cocok dengan pipi bulatnya. Kemana perginya si malaikat berhati baik yang selalu mendengar keluh kesah Yein selain Taehyung dan Jimin di sini?
"Tidak perlu lagi mencarinya. Patah hatiku sudah selesai. Kakak bisa bersama Kak Tae lagi," ujar Yein cepat. Ia beranjak berdiri. Sebelumnya, Yein menarik napas berat berkali-kali.
"Yein-ah," panggil Taehyung. Tapi Yein tidak menggubris. Ia menepis tangan Taehyung dan segera keluar dari kelas pria itu.
"Apa Yein benar-benar patah hati?" tanya Sujeong polos. Ia belum sadar jika apa yang dilakukannya barusan itu berdampak besar untuk Yein.
"Jungkook dan Kak Jieun baru saja meresmikan hubungan mereka. Akhirnya setelah setahun ditolak, anak itu berhasil menakhlukan hati Kak Jieun."
"Lalu Yein?"
"Sujeong-ah. Tentu saja Yein yang paling terluka di sini!"
"YEIN MAAAAAAF!" teriak Sujeong lantang.
Niat Sujeong untuk meminta maaf pada Yein kandas ketika ia malah mendapati gadis yang ia khawatirkan perasaannya itu sedang tertawa bersama Jimin dan Jungkook. Yein tampak asyik menggoda mereka dengan tawanya yang khas. Tidak ada raut kesedihan sama sekali di sana. Dimana letak patah hatinya? Percuma saja ia mengejar hingga napasnya hampir putus jika nyatanya Yein baik-baik saja sekarang.
Mana mungkin ada ekspresi sedih yang seceria itu?
Atau Yein terlalu pintar dalam bersandiwara?
Tapi sebaiknya Sujeong pergi saja dari sini. Ada Jungkook di sana dan sepertinya tidak etis jika membicarakannya di depan orang yang bersangkutan.
***
Siang ini petir menyambar hati Yein meski matahari bersinar terlampau cerah. Yein bahkan hanya bisa terduduk kaku di kursi Halte tempatnya menunggu Bus untuk pulang ke rumah. Son Eunseo tampak mengguncang bahunya pelan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Not Mine [√]
FanficKami sedekat nadi, kami bersama, kami saling berbagi, kami saling menyayangi, Tapi Dia...bukan milikku