.
.
.
Jungkook memarkir mobilnya di pinggir jalan tidak jauh dari pintu masuk sebuah apartemen. Hujan masih turun dengan lebat. Jika melihat dari kebiasaannya, Yein akan keluar pukul sepuluh atau sebelas malam. Ini hari Jumat, dan kantor Yein biasanya pulang lebih awal.
Satu jam perjalanan Jungkook menuju kemari. Sekarang pukul sembilan. Ia masih menunggu. Entah mengapa jika sehari saja dia tidak memastikan keadaan Yein dan menggagalkan rencananya untuk pergi ke club malam, Jungkook menjadi tidak tenang. Seminggu ini terhitung sudah tiga kali Yein pergi ke tempat itu. Dua diantaranya sudah Jungkook gagalkan dengan meminta bantuan Taehyung untuk membuat gadis itu sibuk dengan meneleponnya sepanjang malam. Lalu yang satu lagi berkat bantuan Yugyeom. Empat hari aman karena Hoseok memaksa Yein untuk menginap di rumah kedua orang tuanya.
Mata Jungkook menyipit melihat Yein akhirnya keluar dari apartemen. Membuka payung dan berlari menembus hujan.
"Bahkan saat cuaca seperti ini dia pergi ke tempat itu? Jung Yein awas kau!" desis Jungkook emosi. Ia segera melajukan mobilnya mengikuti gadis itu. Tapi aneh sekali, biasanya Yein akan membawa mobil. Tapi sekarang, Yein memutuskan berjalan kaki. Apa ada club malam juga di sekitar daerah ini?
Jungkook menghentikan mobil saat Yein terlihat memasuki gang kecil. Karena tidak mau kehilangan jejak, Jungkook keluar dari mobil dan berlari ke arah Yein pergi. Jungkook yakin ia berlari cukup kencang. Tapi ke manapun dia mencari, Jungkook tidak bisa menemukan Yein. Tidak banyak orang juga yang berlalu lalang.
"Sial! Ke mana dia?" seru Jungkook seraya melindungi kepalanya dari hujan. Masih belum menyerah dalam mencari gadis pemabuk itu. Jungkook mengerang kesal. Ia putuskan untuk kembali menuju mobil. Ia akan menghubungi Yein. Ya itu satu-satunya cara menemukan gadis itu.
Jungkook kembali mengerang kesal saat ia tahu ternyata ponselnya mati karena kehabisan baterai. Sudah tidak ada harapan selain menunggu gadis itu pulang. Ia merasa sangat bertanggung jawab atas kebiasaan buruk Yein saat ini.
Jungkook kembali memarkir mobilnya ke tempat semula.
Baru saja Jungkook melepas mantelnya yang basah, seseorang mengetuk kaca mobilnya dari luar. Keningnya mengernyit melihat bayangan seorang gadis di luar sana. Diturunkannya kaca mobil dan ia menemukan orang yang sedang ia cari muncul dengan raut bingung.
"Kak Jungkook, sedang apa di sini?" seru gadis itu keras. Suaranya tertelan air hujan.
Otak Jungkook berpikir cepat untuk mencari alasan masuk akal. Jangan sampai Yein mencurigai aksinya memata-matai.
"Ada rapat di sekitar sini, lalu mobilku mogok! Aku sedang menunggu mobil derek."
"Ah begitu! Ya sudah ayo ke apartemenku dulu!" ajak Yein tanpa curiga. "Kau bawa payung?"
"Tidak."
"Ayo cepat turun Kak, hujan semakin lebat, kau bisa kedinginan di sini!"
Jungkook membuka pintu. Mengambil alih payung yang Yein bawa dan berlari bersama gadis itu menuju apartemen.
"Taruh saja payungnya di sana Kak. Titipkan pada satpam."
Jungkook menurut. Ia menaruh payung basah itu di pinggir pintu masuk. Ada seorang satpam berjaga di sana dan Jungkook sempat menyapanya sebentar. Satpam itu tersenyum hangat padanya. Ia juga tampak mengenal Yein dengan baik.
"Baju Kak Jungkook kenapa basah?"
"Ehm, ini, tadi aku berusaha melihat kerusakan mobilnya," jawab Jungkook terbata. Mereka mulai memasuki lift yang naik ke lantai 12 gedung ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Not Mine [√]
FanfictionKami sedekat nadi, kami bersama, kami saling berbagi, kami saling menyayangi, Tapi Dia...bukan milikku