Malam minggu ini Yein habiskan dengan tinggal di rumah seperti biasa. Tidak ada orang tua karena Ayah dan Ibunya sedang menghadiri acara reuni SMA di Busan. Tidak juga ada Jung Hoseok karena lagi-lagi, pria itu mengikuti kegiatan pecinta alam tanpa mengajaknya. Yein sebal sekali karena Hoseok tidak pernah mengajaknya ikut serta. Padahal Yein suka sekali dengan alam. Dia juga ingin melepas penat dengan menikmati hijaunya tanah pegunungan, sungai jernih yang mengalir, dan juga buah-buahan yang dipetik langsung dari pohonnya.
Tapi gadis itu tidak kesepian sih. Dia justru sangat senang. Ada Jungkook dan Jimin yang menemaninya. Eerrrhhh lupakan Jimin. Pria itu berencana mengajak Jiyeon ikut serta ke rumah Yein agar bisa berpacaran dengan lebih leluasa. Dirinya tadi sore sudah dirayu Jimin untuk menjemput Jiyeon di rumahnya untuk meminta izin menginap. Mau tidak mau Yein tetap berangkat. Dia mana tega sih menolak permintaan Jimin?
Lihat saja, keduanya tampak bahagia di dapur sana. Masak berdua saja tanpa mengikut sertakan Yein maupun Jungkook. Itu sebagai hadiah untuk Yein karena sudah membantu mereka. Dan berakhirlah Yein berdua saja dengan Jungkook di ruang televisi. Jangan pernah bayangkan hal romantis karena itu sama sekali tidak ada dalam kamus Jungkook.
Jungkook membantu Yein belajar. Hari Senin Yein akan menghadapi Ujian Semester. Banyak materi yang belum Yein kuasai. Tadi saja ajakan Seungwoo untuk menonton film ke Bioskop Yein tolak. Siapa lagi dalangnya jika bukan Kakak Tampannya yang bernama Jeon Jungkook. Entah mengapa jika yang mengajak Yein itu Seungwoo, selalu ada cara untuk Jungkook menggagalkannya. Bukan secara langsung Jungkook melarang. Tapi, sebelumnya Jungkook sudah terlebih dahulu menyuruh Yein untuk tetap tinggal di rumah. Mungkin karena Ayah dan ibunya sudah menitipkan Yein pada Jungkook dan Jimin.
"Sudah mengerjakannya?" tanya Jungkook yang saat ini asyik bermain dengan Cooky. Mengelusi bulunya dan menarik-narik telinganya. Sebelumnya Jungkook sempat selca berdua dengan Cooky tanpa mengikutsertakan Yein.
"Dua lagi. Ini susah."
"Yang mana?" Jungkook meletakkan Cooky di kandang, tidak lupa ia menguncinya. Pria itu mendekat ke arah Yein.
"Ini."
Jungkook mengangguk dan mulai menjelaskan. Yein sesekali mendengarkan dengan benar. Hanya sesekali karena fokusnya sedang tidak berada pada ulasan pensil yang ditulis pada bukunya melainkan pada objek yang menjelaskan materinya. Sumpah demi apapun, Jungkook yang serius seperti ini adalah favorit Yein. Membayangkan pria itu menjadi Dosen sepertinya keren sekali. Dibandingkan dengan menjadi pegawai kantoran seperti orang-orang kebanyakan.
"Ulangi yang kujelaskan barusan."
"A-apa?" Jung Yein meneguk ludahnya kasar. Sial, ia sama sekali tidak ingat dan menangkap keseluruhan materi yang Jungkook jelaskan.
"U-la-ngi."
Yein menggigit bibir bawahnya ketika Jungkook semakin memberinya tatapan penuh intimidasi. Siapapun selamatkan Yein!
Ting Tong.
Bagai menemukan secercah cahaya dalam kegelapan, Yein amat sangat berterima kasih pada siapapun tamu yang memencet bel rumahnya tepat waktu.
"Aku lihat dulu siapa yang datang!" serunya bersemangat sambil berlari ke depan. Gadis itu sempat mengelus dada sebentar sebelum membuka pintu. Dijumpainya bahu kokoh seorang pria yang berdiri membelakanginya.
"Siapa?"
Pria itu berbalik dan tersenyum. "Hai selamat malam."
"Kak Seungwoo?" tanya Yein heran. "Kenapa bisa sampai kemari?"
"Hhmm, aku tahu alamatmu dari Eunseo. Apa aku mengganggumu? Kau keberatan bila aku berkunjung kemari?"
Yein menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. "Ti-tidak kok."
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Mine [√]
FanficKami sedekat nadi, kami bersama, kami saling berbagi, kami saling menyayangi, Tapi Dia...bukan milikku