.
.
.
Mereka mengatakan kamu akan bahagia ketika kamu jatuh cinta.
Siapa yang mengatakan itu?
Karena aku hanya tahu sebuah cinta...
Cinta yang membuatku hanya bisa menatapmu dari belakangIf It's You by Jung Seung Hwan
***
"HEI BANGUN PEMALAS!"
Jungkook menarik selimut yang menutupi tubuh Yein saat mentari bahkan belum menampakkan sinarnya.
Yein hanya menggeliat sambil menggapai bantal untuk menutupi telinga. Mengabaikan suara nyaring yang terus berbunyi untuk memintanya bangun.
Tapi Jungkook juga tidak menyerah, tangannya terulur dengan senyum jahil. Tujuannya adalah bagian sensitif yang biasanya menjadi titik lemah sebagian besar manusia, termasuk Yein.
"Aaaaarrghh..aaarrgghhh, tidak! TIDAK! HENTIKAAAAN! AMPUUUN!" jerit Yein dengan rontaan kuat demi melepaskan diri dari serangan ke sepuluh jari Jungkook di perutnya. Jangan harap dengan teriakan itu bisa membuat Jungkook menghentikan aksinya. Terlebih, Yein hanya merengek tanpa membuka mata.
"KAAAAK!" jerit Yein yang susah payah mendudukkan diri. Jungkook terbahak saat Yein memberikan tatapan sebalnya. Ia mengalihkan kedua tangannya untuk mengacak rambut Yein sebelum berdiri dengan tangan bertolak di pinggang. Yein meringis memegangi perutnya yang menjadi korban keberingasan gelitikan maut milik Jungkook.
"Mandi lalu kita jogging!" titahnya dengan senyum jahat.
"INI MASIH MALAM!" Yein menunjuk langit gelap di luar sana dengan menggebu.
"Hari sedang mendung. Ini sudah pukul tujuh pagi. Jadi cepat mandi sebelum kubawa ember kemari untuk memandikanmu."
Kedua alisnya naik turun. Yein menggeleng tidak habis pikir, dia tahu Jungkook pemaksa, tapi dia baru tahu kalau Jungkook hobi bangun pagi sekarang. Jungkook sudah siap dengan setelan olah raga berupa celana training dan hoodie hitam. Tidak lupa sepatu lari yang dikenakannya.
"Ini hari minggu! Dan semalam kita tidur larut. Kenapa kau tidak membiarkanku tidur Kak?"
"Ini hari minggu dan satu-satunya kesempatanmu untuk berolah raga pagi bersamaku. Ini suatu kehormatan karena aku bersedia mengajakmu turut serta."
"Aku tidak butuh kehormatan itu jika kau mau tahu!"
"Ya sudah. Jadi kau memilih seember air kupindahkan kemari atau kau berjalan sendiri ke kamar mandi?" tanya Jungkook yang sudah melangkahkan kaki menuju kamar mandi.
"Yaaak kau belum mendengar jawabanku! Jangan mengambil keputusan secepat itu!" seru Yein yang sibuk mencari ikat rambutnya. Terdengar bunyi air yang sedang dituangkan ke dalam ember. Yein semakin panik dan menyingkirkan semua bantal dan guling dari ranjang. Dan ketemu! Ikat rambutnya terselip di bawah bantal.
Jungkook sudah mengangkat embernya yang penuh dengan air saat Yein sampai di depan pintu kamar mandi dengan handuk melingkar di leher.
"Sudah sana keluar!" seru Yein ketus dengan kedua tangan terlipat di depan dada dan bibir mengerucut. Jungkook terkekeh lalu meletakkan lagi embernya.
"Jangan lama-lama oke!" kerlingnya sambil mempersilahkan Yein masuk layaknya Tuan putri. Mau tidak mau hal itu membuat Yein tersenyum begitu pintu kamar mandi ia tutup. Pagi yang indah. Yein menikmatinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Not Mine [√]
Fiksi PenggemarKami sedekat nadi, kami bersama, kami saling berbagi, kami saling menyayangi, Tapi Dia...bukan milikku